5.5

1K 105 29
                                    

*kring...kring...

bel tanda jam istirahat pertama di SMA NEO berbunyi. Qian dan sahabat barunya -Leo- keluar bersama dari kelas mereka menuju kantin. "Qian lu mau makan apa nanti? katanya kantin disini enak enak makanannya. karena ini hari pertama gue sekolah di SMA sama lu jadi sahabat pertama gue, lu gue traktir aja ya. tenang mau minta apa tinggal bilang aja ke gue." ujar Leo terus terus an yang mengakibatkan Qian sedikit bingung dan hanya memaklumi sahabatnya satu ini yang sedikit cerewet. "wih anjir ni si Leo, mentang mentang udah ada temen baru kita di tinggalin. ditraktir juga boleh kali." kata temannya Leo yang sering di panggil pacil atau dapat dipanggil juga Mateo. teman di sebelah mateo juga menambahi kata kata Mateo tadi dengan anggukan panggil saja dia Felix.

"yaudah yaudah, karena kalian juga udah mau bantuin gue waktu MOS kemarin dan mau nemenin gue selama MOS, kalian juga ikut gue traktir. pilih aja semau kalian asal jangan sampai melebihi 1 orang 2 porsi. awas aja sampai kalian minta 3 porsi, yang ada kalian berdua nanti yang bayarin makanan kita. deal?" tutur Leo kepada kedua temannya. "ok ok deal, what about you, teo?" tanya Felix. Mateo yang mendengar pertanyaan Felix tadi hanya tersenyum miris. "lix, tau kan nilai bahas inggris gue waktu SMP merah, kenapa tanya pakai bahasa inggris. yodah lah intinya deal aja." jawab Mateo dengan wajah masih memelas karena tidak mudeng dengan apa yang di ucapkan Felix tadi. "ini udah kan ngobrolnya? langsung aja yuk ke kantin keburu masuk." ajak Qian yang daritadi hanya diam saja sambil tersenyum. "oiya anjir, ayo dah." tambah Mateo lalu mereka ber empat pun berjalan bersama menuju kantin.

.

di kantin~

"Qian lu nyari tempat buat kita aja ya, nanti gue bawain makanan lu sekalian. lu titip apa tadi?" tanya Leo. "aku nasi goreng sama air mineral aja." jawab Qian.
"itu doang beneran? gak mau nambah lagi?" tambah Leo lagi. "gausah deh gak enak sama kamu." tutur Qian lagi lalu langsung berjalan menjauh dari mereka bertiga untuk mencari tempat duduk untuk dia dan 3 temannya.

Qian yang daritadi sudah memutari seluruh area kantin belum menemukan satu meja yang kosong. dia sekarang sedikit gelisah karena tidak menemukan tempat untuk mereka makan. tiba tiba dari belakang ada yang menepuk pundak Qian. dia lalu sedikit terkejut dan langsung menoleh. dia menemukan Jeno sedang tersenyum ke arah dia. "kamu gak nemuin tempat duduk? duduk bareng aku sana Vino aja yuk." ajak Jeno. "memang cukup kak? aku bareng sama temen temen ku." kata Qian. Jeno lalu mengangguk dan langsung mengajak Qian ke arah meja yang sedang di duduki Vino. "sini duduk dulu, nanti aku kasih tau temen temen kamu kalo kamu duduk sini. aku mau beli minum dulu." tutur Jeno lalu meninggalkan Qian dengan Vino berdua. dalam hati, Vino membatin kenapa sikap Jeno lebih lembut saat dia bersama Qian daripada bersama gebetannya, apa mungkin karena dia gak suka sama gebetannya yang notabenenya hanya dia saja yang suka Jeno tidak. Vino lalu hanya mengangguk sendiri karena merasa yang di batinnya itu mungkin benar.

selang 5 menit, mereka ber empat -Leo, Mateo, Felix dan Jeno- kembali sambil membawa nampannya masing masing. mereka lalu duduk disana(posisi : Qian hadep hadep an sama Jeno, Leo hadep hadep an sama Vino, Felix hadap hadap an sama Mateo) mereka ber enam lalu memakan makanan mereka sambil sedikit diselangi oleh candaan Leo dan Mateo. saat yang lainnya sedang fokus pada candaan yang di katakan oleh Mateo, salah satu di antara mereka-Jeno- malah asik memandangi Qian yang sedang tertawa dengan diam diam sambil mengulas senyum yang tipis. Leo sebenarnya menyadari daritadi, cuma dia membiarkan saja. nanti dia mungkin bisa bercerita pada Qian tentang Jeno.

.

"Qian gue mau tanya sama lu." kata Leo sambil masih menatap papan tulis menyalin yang di tulis disana di buku catatannya. Qian lalu menengok ke arah Leo dan bertanya, "mau tanya apa Le?" Leo lalu menaruh pulpennya di dalam buku dan menutupnya. "lu udah pernah ketemu sama bang Jeno dulu?" tanya Leo. Qian yang mendengar itu bingung lalu menjawab, "belum pernah, memang kenapa si Le?"
"soalnya tadi gue gak sengaja liat kalo bang Jeno ngeliatin lu terus sambil sesekali senyum senyum gitu waktu Mateo lagi ngelawak, gue cuma diem aja sih biar lu gak nyadar sama gak ganggu dia lagi ngeliatin lu." jawab Leo lalu melanjutkan kegiatan mencatatnya yang tadi sempat tertunda. Qian yang mendengar penuturan Leo tadi sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan Jeno diam diam tadi kepadanya. Qian lalu melanjutkan catatannya tadi dengan sedikit memikirkan pertanyaan di otaknya sekarang 'kenapa kak Jeno ngeliatin dia?' sampai jam pelajaran berakhir dan bel pertanda istirahat kedua berbunyi.

ㅡ Meet When It Rains ❜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang