3.3

1.2K 137 28
                                    

jan lupa vote guys...
.
.
.

12.30 wib

sekarang ada 1 pasang anak adam yang sedang bingung mencari restoran untuk mereka melalui dalam mobil. mereka berdua terus celingukan mencari restoran untuk tempat mereka makan siang.

dan iya, hari ini Vino bolos sekolah karena hendak menemani Qian yang belum tau pasti Jakarta itu seperti apa. dia sengaja bolos karena ini adalah hari pertama masuk sekolah menurut dia hari pertama itu isinya hanya basa basi antara guru dan siswa. cukup membosankan katanya. lagian Vino juga sudah izin lewat ketua kelasnya yang sekarang.

"ehm kak... kita daritadi udah muter muter, mending kita makan di restoran fast food depan sana aja." usul Qian dengan suara pelan karena dia masih sedikit takut dengan Vino. Vino yang mendengar itu langsung sedikit memajukan tubuhnya ke arah bagian kemudi mobil sambil sedikit menyipitkan mata. "eh iya bener, napa gak daritadi bilang dah." kata Vino pada Qian dan langsung menancapkan gas nya menuju restoran fast food itu.

.

sesampainya mereka disana, Vino dan Qian langsung menuju ke tempat pemesana makanan. "selamat siang kak, mau pesan apa?" kata seorang pelayan di depan mereka. Vino lalu sedikit menyipitkan mata nya lagi untuk melihat menu yang sedikit buram jika dilihat oleh Vino. Qian yang menyadari itu langsung membantu Vino dengan bertanya, "kak, biasanya kakak kalo disini pesan apa?"

Vino lalu menjawab," gue biasanya sih yang itu, cuma kok ini tumben mata gue burem liatnya biasanya jelas." Qian yang mengerti apa yang biasanya di pesan Vino pun langsung mengatakan memesan 2 menu itu.

setelah Vino melakukan pembayaran. mereka berdua lalu membawa 2 nampan yang berisikan menu yang sama. Vino pun langsung berjalan dahulu ke arah meja paling pojok dekat jendela yang sudah kosong. "Qian, sini." ajak Vino. Qian pun langsung berjalan ke arah sana dan duduk di depan Vino. mereka berdua pun lalu makan dengan khitmad.

.

setelah selesai makan, Qian dengan pelan bertanya pada Vino, "kak Vino lupa bawa kacamata ya?" Vino yang mendengar itu langsung memandang Qian dengan sorot mata bertanya. "gue selama ini gak pernah pake kacamata. tapi gatau ni setelah liburan kemarin gue jadi agak burem baca yang kecil sama agak jauh. pertamanya biasa aja burem nya, lama lama tambah burem. gue mikir nya sih mungkin kecapekan, tapi kalo misalnya kecapekan pun gak bakal bertambah." jawab Vino lalu meminum cola nya yang belum habis. Qian yang mendengar itu lalu mengangguk dan menyimpulkan sepertinya Vino mengalami rabun jauh.

"kak Vino waktu liburan kira kira ngapain aja?" tanya Qian lagi. Vino pun lalu sedikit berpikir untuk mengingat apa saja yang di lakukannya selama liburan kemarin. "gue sih hampir 70 persen main game di komputer, 20 persennya rebahan sambil main hape 10 persennya kalo gak keluar ke rumah temen ya nongkrong." jawab Vino. dan benar dugaan Qian jika Vino sepertinya rabun jauh. dengan sedikit keberanian Qian menawarkan Vino untuk periksa ke dokter mata. pertama Vino menolak dan mengatakan," gak usah ntar ngerepotin lu, mungkin gue masih ke capekan." tapi karena diyakinkan lagi oleh Qian, akhirnya Vino pun menurut untuk periksa ke dokter mata. Vino lalu mengajak Qian pulang ke apartemennya untuk segera berangkat ke rumah sakit.

.

sesampainya di apartemen, Vino langsung masuk ke kamarnya dengan di ikuti oleh Qian di belakangnya. Qian langsung mengambil baju yang ada di kopernya dan langsung keluar dari kamar Vino karena pemuda itu mau mandi. Qian lalu pergi ke kamar mandi luar yang berada di ruang tengah.

setelah selesai bersiap siap mereka berdua pun langsung menuju ke basement untuk mengambil mobil dan berangkat ke rumah sakit.
selama 20 menit perjalanan mereka terjebak dalam keheningan. sesampainya di rumah sakit mereka berdua langsung menuju lobi untuk mendaftarkan Vino periksa di dokter mata.

setelah selesai mengurus itu semua, mereka berdua langsung menuju poli mata dan menunggu disana. saat mereka berdua sedang menunggu, tiba tiba datang seorang pria yang sepertinya berumur sekitar 40 tahunan. sebelumnya mereka hanya biasa saja menanggapi pria itu, tapi tiba tiba poli mata yang tadinya lumayan sepi sekarang menjadi ramai dan membuat pria tadi yang duduk di sebelah Qian mepet mepet ke arah Qian.

Qian merasa risih karena pria itu mepet ke arah nya dan tangan pria itu seperti menggerayahi dan menghembuskan udara di daerah tengkuknya. Vino pertamanya hanya cuek pada Qian karena sepertinya dia sedikit kesempitan sedangkan dia juga kesempitan. tapi lama lama keresahan Qian semakin menjadi jadi karena sekarang tubuh Qian sedikit bergetar. Vino langsung melihat ke arah pria yang duduk di sebelah Qian yang sedang mendekatkan wajahnya ke arah tengkuk Qian. tanpa berpikir panjang, Vino langsung memeluk Qian dan memandang pria di sebelah Qian itu dengan tatapan tajam. "maksud bapak ngapain seperti itu sama pacar saya?" kata Vino. pria tadi lalu berdecih dan langsung berdiri meninggalkan mereka berdua. "anak sekarang pada belok semua." kata pria itu pelan tapi masih dapat di dengar oleh Vino yang kini sedikit menggeram. "bapak juga sama aja, udah tua tapi belok. ingat anak istri pak." balas Vino dengan volume bicara yang sengaja dia bikin lebih keras agar menarik atensi semua orang yang ada disana. pria tadi langsung pergi dari sana.

Qian tiba tiba langsung melepas pelukan Vino karena sekarang mereka sedang diperhatikan oleh semua orang disana. Vino yang tau itu langsung kembali duduk seperti biasa. dia juga sempat menanyakan apakah sebaiknya mereka pulang saja tapi malah di balas gelengan oleh Qian. dan tepat setelah Qian membalas pertanyaan Vino, nama Vino langsung di panggil oleh perawat yang sedang berdiri di depan ruang dokter. mereka berdua langsung berjalan menuju ruangan dokter itu dalam keadaan tangan Vino yang menggenggam erat tangan Qian.

.

sekarang mereka berdua sedang berada di taman rumah sakit itu. sebelum mencari tempat duduk, Vino membeli 2 ice latte di kantin untuk di minum bersama Qian. mereka lalu memutuskan duduk di kursi bawah pohon rindang. menit menit pertama mereka masih diam karena bergelut dengan pikiran masing masing.

setelah diam diam an sekitar 5 menit, Vino pun memberanikan diri bertanya pada Qian. "lu di apain sama om om tadi? terus tadi waktu gue ngomong lu pacar gue waktu di rumah sakit sorry ya kalo rada ngusik lo, tadi gue ngomong gitu soalnya biar tu om om gak ganggu lu lagi." kata Vino sambil memandang lurus ke arah air mancur. Qian lalu sedikit menunduk saat menjawab pertanyaan Vino. karena Vino menyadari kalau pertanyaan dia sedikit mengusik Qian, akhirnya Vino pun berhenti menanyai tentang itu dan mengajak Qian untuk pulang karena hari sudah mulai sore dan besok mereka harus sekolah.

tbc.

nih ku kasih yang lebih panjang awokawok:D

kira kira nanti Jaemin a.k.a Vino kalo pake kacamata kayak gini👇

a Vino kalo pake kacamata kayak gini👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ㅡ Meet When It Rains ❜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang