17. Headset

238 35 3
                                    

Malam ini aku tinggal sendirian di rumah. Ayah, ibu, kakak dan adikku pergi makan malam di luar. Bukannya mereka tidak mengajakku, hanya saja ada pekerjaan rumah yang harus kuselesaikan.

Sambil berjaga-jaga aku mengerjakannya di ruang tamu, sambil mendengarkan musik dengan headset.

Sekiranya sudah lama bekerja aku melihat jam dinding, sudah pukul 9 kemana mereka belum pulang-pulang juga? Ah, mungkin sebentar lagi.

Tok.. Tok.. Tok..

Aku tersenyum, akhirnya mereka pulang. Sejujurnya, aku tidak terlalu berani untuk tinggal dirumah sendirian.

Sebelum aku menuju pintu, suara ketukan itu terus saja semakin keras. Seperti orang yang tidak sabaran.

Tok! Tok! Tok! Tok!
Tok! Tok! Tok! Tok!

"iya, iya, sebentar!" Balasku teriak dari dalam. Kenapa sih.

Krek..

Aku membuka pintu perlahan. Hembusan angin malam melewati tubuhku, membuat bulu kudukku berdiri.

Kosong.
Tidak ada siapa-siapa di depan.

Loh?

Aku dengan segala pikiran negatifku segera menutup pintu dan menguncinya kembali.

Siapa? Jadi siapa?

Sesampainya kembali aku di sofa ruang tamu, aku melepaskan headset ku yang kupikir terlalu kencang memutar musik.

Aku meletakkan headset ku, dan teringat sesuatu.

Aku kan daritadi pake headset?

Ci-Luk-Ba (TAMAT PER-EPISODE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang