Part 4

53 1 0
                                    

Shila sudah menduga dia akan kesiangan dan benar saja sekarang jam sudah menujukan pukul 08.23 dan dia baru bangun.Shila segera bangun dari tempat tidurnya dan langsung menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi shila pergi kedapur karna perutnya kroncongan,dia baru ingat kemarin malam dia belum sempat makan karna terlalu memikirkan perjodohanya.

Didapur ia melihat ibunya sedang membuat susu,shila mendekati ibunya dengan pelan pelan dia berniat mengagetkan ibunya tapi tiba tiba ibunya menolah gagal sudah rencananya.

"hayoo kamu mau ngagetin ibukan"
"hehehehe ngak kok bu,aku mau makan kok"
"ngeles aja kamu, nih susu buat kamu biar kamu agak gemukan"
"makasihhh bu,sayang ibu"
"udah udah katanya laper sana makan dulu,ibu mau kekamar"
"iya ibu istirahat yang cukup, obatnya jangan lupa diminum"

Setelah kepergian ibunya shila segera mengambil makanan dan menyantapnya dengan lahap. Setelah selesai makan shila segera mencuci piringnya dan menaruhnya dirak piring.

Shila bingung harus melakukan apa,akhirnya dia pergi kekamar ibunya untuk mengajak ibunya keluar mencari udara segar.Tapi Shila terkejut saat membuka pintu kamar ibunya,shila melihat ibunga tergletak dilantai,dia segera mencari taksi dan membawa ibunya kerumah sakit.

Ibunya sedang ditangani oleh dokter,tiba tiba seorang suster datang mengatankan padanya untuk mengurus surat surat untuk perawatan ibunya.

Hari sudah sore tapi ibunya belum juga sadar,shila sampai lupa dia belum memberitahu adiknya,dia segera mengambil tas nya dan mencari handphonenya tapi handphonenya mati shila lupa belum mengecas batrainya.

Akhirnya dia memilih pulang dia juga harus mengambil keperluan ibunya selama dirumah sakit,dokter mengatakan ibunya harus dirawat,sambil menunggu hasil labnya keluar.

Sesampainya dirumah shila segera menuju kamar adiknya,shila melihat adiknya terlihat khawatir.

"ibu ngak ada dirumah kak,kemana ya,hpnya ditinggal dikamar, aku khawatir kak"
"ibu dirumah sakit sa,kamu buruan mandi terus ikut kaka kerumah sakit ya"

Salsa terkejut mendengar ucapan kakaknya barusan. Dia khawatir dengan keadaan ibunya,Apa yang terjadi dengan ibunya.

"ibu kenapa kak,sakit ibu kambuh lagi ya? "
"kakak juga belum bisa memastikan, hasil lab nya belum keluar sa,sekarang kamu cepetan siap siap,kakak mau siapin keperluan ibu dulu"
"iya kak"

Shila segera mengambil beberapa potong baju dari lemari ibunya dan segera memasukan nya kedalam tas yang dia bawa.setelah dirasa cukup dia pergi kekamar adiknya.

"Sa udah belum,kasian ibu disana sendirian"
"udah kak ayo berangkat"

Shila dan salsa bergegas menuju rumah sakit dimana ibunya dirawat raut cemas tercetak jelas diwajah kakak beradik itu,sesampainya di ruang inap terlihat wajah ibunya yang masih pucat walau tidak sepucat tadi.

Dokter yang tadi memeriksa keadaan ibu shila mulai menjelaskan hasil pemeriksaannya,dokter mengatakan kalau ibu shila terlalu kelelahan ditambah makan yang kurang teratur membuat keadaanya drop.

Shila yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas dengan berat,keadaan ibunya akhir akhir ini memang membuat shila sangat khawatir.

Shila mengamati wajah ibunya yang pucat,ibu shila membuka matanya hal pertama yang dia lihat adalah wajah cemas shila.

"ibu udah sadar,apa yang ibu rasakan bentar shila ambilin minum"

Shila yang melihat mata ibunya yang terbuka segera mengambikan air putih untuk ibunya,selesai minum ibu shila menatap shila dengan senyum untuk menenangkan shila.

"ibu gapapa nak,jangan khawatir ibu cuma kecapean aja kok"
"ibu jangan kecapean lagi,jangan mikir yamg berat berat, shila ga mau ibu kenapa kenapa"

Ibu shila mengelus puncak kepala shila,tanpa bisa dicegah air mata shila keluar dari pelupuk matanya,melihat itu ibu shila mengarahkan tangannya itu menghapus air mata shila.

"jangan nangis dong,anak ibu ga boleh cengen,ibu gapapa nak"
"ibu cepet sembuh ya"
"iya shil udah jangan nangis lagi"

Shila segera menghapus air matanya karna tidak mau membuat ibunya khawatir,agar ibunya cepat kembali pulih seperti sedia kala.

"shil gimana keputusan kamu soal menikah sama daffa"

Shila yang tadinya sedang membalas pesan dari renatapun menoleh ke arah ibunya.

"apa ibu akan seneng kalau shila nikah sama daffa?terus yang rawat ibu nanti siapa kalau gaada shila"

"ibu akan sangat bahagia shil kalau kamu nikah sama daffa,ibu ga akan khawatir lagi kalau kamu nikah sama daffa"

Shila menghela nafas dengan berat,kemaun ibunya sangat sulit dia tolak,dia takut kalau menolak kemauan ibunya membuat kesehatan ibunya semakin drop.

"baiklah bu, kalau emang itu buat ibu bahagia,shila mau nikah sama daffa"

Perkataan shila sontak membuat senyum bahagia tercetak diwajah ibunya,kebahagian ibunya prioritas shila saat ini dia tidak peduli kehidupan seperti apa yang akan dia jalanin nantinya,asal ibunya bahagia dia akan melakukannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pelita Dalam GulitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang