5🍒

11 6 5
                                    

***

Disaat guru sedang menjelaskan pelajarannya. Raina sibuk dengan pensilnya.

lalu ia mencolek lengan Kahfi menggunakan ujung pensil.

"bolehkah aku minta isi pensil?" ucap Raina

"isi pensi?" tanya Kahfi yg diangguki oleh raina

Lalu kahfi mengambil kotak pensilnya dan memberikan isi pensil kepada Raina.

"terimakasih" ucap Raina

****
Raina saat ini berada di depan toko Peralatan sekolah.

"Duabelas akar lima.." ucapan Raina terpotong saat ada dua gadis yg menghampiri dirinya

"bukankah itu Rainaya?" ucap salah satu gadis itu

Raina melambaikan tangan dan tersenyum ke mereka.

Lalu ia melihat Kahfi yg berjalan sendirian dan menghampirinya.

"tadaa~" ucap Raina

"tada~" ucap Kahfi dengan wajah bingungnya.

"terimakasih tadi sudah memberiku isi pensil" ucap Raina

"nih" ucap Raina lalu memberikan satu pak isi pensil untuk Kahfi

"iya...kok banyak sekali?" tanya kahfi heran lalu menerimanya.

"kau sepertinya belajar dengan sangat giat, jadi bukankah kau sangat membutuhkan isi pensil ini" ucap Raina

"Tapi hari ini cuacanya panas ya" ucap Raina. "apakah kamu mau pergi ke cafe dekat sini? aku ingin membeli minuman dan makanan tetapi aku bingung dimana cafenya" lanjutnya dengan cepat.

Raina berbicara begitu cepat sehingga kahfi tidak terlalu mengerti apa yg ia bicarakan.

"Mohon maaf, bisakah kau bicara lebih pelan?" ucap Kahfi. "cafe... lalu yg lainnya aku tidak bisa mengerti maksudmu" lanjutnya

"padahal aku sudah berbicara dengan cepat" ucap Raina

"tapi kau bicara terlalu cepat, jika kau berbicara dengan sangat cepat seperti itu.....Maaf" ucap Kahfi

"Baiklah" ucap Raina.

"mulai sekarang aku akan bicara pelan-pelan" ucap Raina

"makasih" ucap Kahfi.

Raina memasang muka terkejut dengan mulut berbentuk o nya.

"oh iya, tasku tertinggal di sekolah" ucap Raina

"kau tidak mungkin menunggu di sini jadi bisakah kau pergi ke cafe duluan?" tanya Raina

"aku akan segera kembali oke" ucap Raina lalu meninggalkan Kahfi

entah bagaimana Kahfi tersenyum melihat tingkah lucu Raina. lalu pergi.

***

"Rainaya~" Teriak Kevin. "tolong panggilkan fans Airin itu dong" lanjutnya

"kau menyuruhku? kenapa tidak kau panggil saja sendiri?" tanya Raina

"bercanda" ucap Raina seraya tersenyum lalu membalikan badan dan teriak

"Kahfi!Kahfi~~" teriak Raina

"Kahfi!kahfi delixars~~"

"Kahfi~~kahfi~~" teriak kevin

tetapi Kahfi masih saja fokus berjalan ke depan. lalu kevin berlari ke arah kahfi.

"kahfi!" ucap Kevin

"ohh kenapa?" tanya Kahfi

"kau merasa frustasi kan?" ucap laki-laki disamping Raina

"hm?" gumam Raina

"karena Kahfi Delixars tidak bisa mendengarmu" ucap laki-laki itu

"kau sepertinya tidak tahu kalo Kahfi itu Tuli" lanjutnya

Raina merasa tersentuh dengan omongan kedua laki-laki dihadapannya ini.

"oiya aku minta tanda tangan" ucap laki-laki itu

"aku juga" ucap satunya lagi

Lalu Raina mengambil buku itu dan menandatanganinya.

"dia benar-benar tidak bisa mendengarku?" tanya Raina

"ya" jawab salah satu laki-laki itu.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAINAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang