TWO

33 12 1
                                    

Setelah bel sekolah berbunyi, aku langsung bergegas memasukan semua buku yang ada di meja ku, walaupun buku - buku itu tidak aku pakai dengan semestinya, buku - buku itu aku jadikan bantal untuk ku tidur,
"lagian kan abis makan ngantuk ditambah didongengin sama guru fisika duh tambah ga kuat deh nih mata"-batin.

Aku berjalan santai menuju ke parkiran mobil, dapat ku lihat bang jeno bukan sendiri tapi ada mungkin Kisaran 5 orang disana, ya semua cwo. Aku tidak peduli, aku berjalan kearah mereka semua, tepat saat aku memanggil abang ku, semua menengok ke arah ku, ku rasa mereka semua memiliki nama yang sama dengan abang ku.

"Ayo gc pulang gw capek" langsung masuk ke mobil bang jeno, eh salah itu mobil kita, transportasi yang dikasih ayah kita untuk berangkat dan pulang sekolah.

"Siapa tuh" tanya salah satu cwo disana sambil menunjuk ke arah ku dengan dagunya.
Kenapa aku bisa dengar? Yakarna mereka itu tepat didepan mobil bang jeno dan lagi kaca mobil ku biarkan terbuka.

"Ade gw, yaudah gw pulang dulu"- bang jeno.

Skip
*didalam mobil

"Gw ga suka ya kalo lu ngasih tau siapa gw ke temen - temen lu"-Christy

"Lah kenapa emang?" jawabnya sekilas melihat ku.

"Gw ga suka aja,ntar mereka tuh demen trus ngejar - ngejar gw"- kata ku dengan pedenya.

"HAHAHAHAHA"
"siapa yang mau ngejar lu tadi? Temen gw? HAHAHAHA"

Kalian tau, tawanya keras banget sampe suara musik didalam mobil bisa dia kalahin.

"Kenapa emang?"-Christy

"Temen - temen gw juga mikir kali demen sama lu, mana mau mereka demen cwe kek lu gini njirrr Hahahaha"

"Kalau emang ada gimana"

"Mereka ga akan mau juga cwe kek lu kan bukan type mereka, udah tomboy, ceroboh, rakus, bad girls dan..... " - katanya mengantung

"Dan.... "-kataku sambil menunggu kelanjutannya.

"DAN LO JELEK WHAHAHAHA"
Lagi dan lagi dia menantangku seperti nya..

Aku menengok kearahnya dan tatapan maut yang ku berikan dan langsung saja aku cubit semut, kalian tau lah gimana sakitnya kalo ada yang cubit kalian dengan kecillll banget.

"Anjirrrrrrr!!!! Sakit begoooo" - katanya mengerang kesakitan. Dan aku? Aku tidak peduli lah.

Tepat didepan pintu gerbang aku langsung turun dari mobil dan masuk gitu aja tanpa membuka gerbang untuk mobil dan juga bang jeno masuk.

"Ye kampret bukannya dibukain gerbangnya"-katanya sambil sesekali memegang bekas cubitan ku tadi.

Skip
*Didalam kamar

Christy Pov

Ku melemparkan tas ku asal, lalu aku rebahkan tubuh ku di atas kasur yang masih lengkap dengan seragam sekolah dan tidak lupa sepatunya, sambil memejamkan mata jadi kepikiran sama omongan bang jeno di dalam mobil tadi.

"AHK! Ngapain si gw mikirin itu!!!!"

Aku berjalan kearah meja rias ku, ya walau aku tomboy begini aku masih ada satu sisi feminim walau mungkin hanya 20% saja dan selebihnya begitulah..

Aku menatap 1 bingkai foto yang telah usang, sangat lama aku menyimpan foto itu, aku mengambil foto itu.

"Nana kamu tau? Hari ini hari pertama aku sekolah, kamu kan tau kalo aku ga suka sama jurusan ipa, tapi ntah kenapa selalu aja aku dapet jurusan itu, walau tiap aku pindah sekolah cuma untuk ga keterima di ipa, tapi tetep aja hasil nya tinggian ipa" -kata ku sambil menatap nanar foto itu.

Yap,, ini bukan kali pertama aku sekolah di SMA, dan bukan kali pertama aku menginjak kaki ku disekolah SMA ku sudah beberapa kali pindah sekolah cuma buat tidak keterima aja di IPA, dan segala ujian untuk mencocokan ku masuk kejurusan mana pun itu aku asal - asalin terlebih di fisika dan kimia, tapi sepertinya takdir selalu mendukung ku untuk masuk jurusan yang tidak aku minati.
Dan kalian juga tau setiap pelajaran berlangsung aku tidak memperhatikan, aku tidur, mencoret-coret buku belakang, menjahili teman sebangku ku depan belakang dan samping, dan satu lagi aku tidak pernah belajar tiap ada ulangan akan datang, mungkin aku akan membuka buku dan hanya membaca sekilas dan langsung ku tutup lagi itu pun tidak ada setengah jam hanya mungkin 15 menit.. Tapi anehnya semua nilai fisika ku sekaligus kimia itu nilai paling tinggi di tiap kelas yang aku masuki, aku juga bingung, sudahlah syukuri saja.

Aku mengelus foto pria kecil yang sedang tersenyum manis memperlihatkan gigi putihnya yang rata sambil merangkul pundak wanita kecil yang amat cantik dan Indah jika dilihat, rambut yang berwarna coklat gelap sebahu serta pipi chubby nya itu, membuat semua mata jika melihat nya ingin memiliki nya, dan kalian tau... itu aku, yaaa sangat berbeda dengan sekarang walau hanya beberapa saja yang sama.

"Aku harap aku masih bisa melihat kamu sebelum aku tiada, aku sangat sangat meridukanmu, aku janji dan kamu juga janji kalau kita tidak akan saling mencintai orang lain kalo udah gede nanti, dan seperti janji kita, aku akan menunggu kamu datang dan melamarku"
Aku hanya bisa tersenyum dan mengembalikan foto itu ketempat asalnya.

you are back?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang