PART 11

28 3 3
                                    

"A bangun" ujar rere
"Eungh, jam berapa ?" Suaranya parau khas orang baru bangun tidur
"Jam setengah 5 subuh" ia langsung terbangun, pergi ke kamar mandi. 10 menit kemudian ia sudah bersiap pergi ke masjid.

"Nong aa pamit ke masjid, assalamu'alaikum" ujarnya seraya mengulurkan tangannya, rere menyambut uluran itu dan mencium punggung tangan suaminya sembari menjawab salam, kakang pun pergi. Sepeninggal kakang, rere mendirikan sholat subuh di rumah kemudian dilanjut dengan tadarus.

♡♡♡

Ia sedang sibuk didapur, tiba-tiba sang suami menghampiri, memeluknya dari belakang.
"Masak apa nong ?" Tanyanya tepat di telinga rere
"Masak air" jawab gadis itu, *ralat bukan lagi gadis, ia sudah bersuami
"Cakep"
"Bukan pantun a" kakang terkekeh. Ia memang tergolong orang yang senang bercanda, apa-apa ia bercandakan, kecuali perasaan dan hati kekasihnya ini.

"Masak air aja nih ? Kita ga makan ?" Tanyanya kembali
"Ini juga lagi kupas bawang a"
"Memang mau masak apa ?"
"Aa mau aku masakin apa ?"
"Kok malah balik tanya ? Padahal bawangnya sudah dikupas" kini giliran rere yang terkekeh

"Aku masak ini aja ya" sembari menunjuk berbagai macam bahan masakan
"Iya, apapun aku makan, masakan istri tercinta"
"Gombal" rere tersipu malu, hanya kata sederhana tapi dapat menggetarkan rasa.

♡♡♡

Rere dan kakang menempati rumahnya sendiri, tidak di rumah orang tua rere tidak juga di rumah orang tua kakang. Ingat rumah yang pernah didatangi rere tempo lalu ?  Rumah itu yang ia tempati sekarang.

Rumah sederhana dengan 2 kamar utama dan 1 kamar tamu, dapur, juga ruang tamu beserta halaman yang sangat luas, dibelakang pun ada taman kecil, gazebo dan kolam ikan. Rumah impian, tapi ditengah kota, rere lebih senang jika ia tinggal dipedasaan saja, lebih terasa sejuk dan asrinya, alami khas alam.

Sekarang ia dan suaminya sedang bersantai di gazebo yang berada diatas kolam ikan. Gazebo itu sudah dilengkapi kasur karpet dan boneka besar, boneka kesukaan rere, doraemon. Rere sibuk dengan bukunya dan kakang sibuk dengan musiknya. Suara kakang memang indah, merdu, mengalahkan suara indah burung dipagi hari.

Keseharian rere seperti ini membaca dengan backshound dari syahdunya suara kakang. Kadang ia ikut bersenandung. Mimpinya terwujud, hidup bersama yang tercinta, melewati hari-hari bersama dengan suka dan duka.

♡♡♡

Jangan iri ya, apalagi yang hingga saat ini masih menjomblo harap berhati-hati hehe

Tulisan ini hanya mampu dibaca oleh orang-orang yang kuat iman wkwk

Semoga terhibur ya

Salam hangat

Anafa

CakraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang