PART 7

13 3 0
                                    

Entah mimpi atau alam bawah sadarnya, rere melihat sang kekasih di ujung cahaya. Merentangkan kedua tangan menghadap padanya dengan senyum mengembang.

Kakinya sulit melangkah, ingin menggapainya tapi tertahan. Hingga bayangan itu perlahan menghilang, ia berjongkok dan hanya dapat menangis sesenggukan.

♡♡♡

Matanya perlahan membuka, melihat sekeliling, masih di tempat yang sama. Tapi arah mata itu menuju seseorang yang berdiri dekat jendela.

"Kakang" serunya di dalam hati, bibirnya sulit berucap, air matanya meluruh tak tertahankan. Sang kekasih ? Halusinasi kah ? Tangannya berusaha menggapai tapi tetap tak sampai. Pria itu menoleh, tersenyum bahagia dan berlari memanggil dokter.

♡♡♡

"Keadaannya mulai membaik, sering-seringlah ajak bicara, mungkin dia belum bisa merespon tapi bisa mendengar" ujar sang dokter kemudian berlalu pergi meninggalkan ruangan serba putih itu.

"Nak, mamakmu ini sudah rindu dengan celotehanmu, bukannya kau juga rindu dia, bukalah mata, lihat ada kakangmu" sang bunda mengusap lengannya meneteskan air mata

"Nong, tak inginkah melihatku ? Marahkah padaku ? Enggan berjumpa denganku ?" Tanya pria yang memakai kaos hitam itu. Rere tak merespon dengan ucapan tapi ia menggerakan tangannya dan perlahan membuka mata. Tetap saja, tak mampu mengeluarkan suara.

"Ayah mohon maaf, ayah salah tapi tak pernah mau mengalah, ayah menyayangi kamu nak" rere tak suka melihat orang-orang yang disayangnya menangis. Tangannya ingin menghapus setiap air mata itu, menangis lah ia di dalam hatinya sembari terus mengabsen wajah-wajah tercinta.

♡♡♡

Keesokan harinya, sang bunda membawakan kesukaannya dan kecintaannya. Rere tak pernah menolak itu

"Mamak bawakan coklat dan boneka doraemon plus kakangmu" ujar ibundanya
"Iya nong, apa tak tergoda ?" Memanas-manasi padahal sang empu memang tak berdaya

Rere membuka mata, tersenyum. Hangat rasanya, damai, sejuk dan indah. Tangannya sudah dapat menggapai, tapi masih tak ada kuasa untuk berbicara. Ia memeluk boneka itu dengan bibir komat kamit mengucap terima kasih. Sepanjang harinya ditemani orang-orang terkasih. Lekas sembuhlah

♡♡♡

What!!

Ingin membawa senyum semua tapi apa daya, hati sendiri pun tersedak derita wkwk

Semoga terhibur ya

Salam hangat

Anafa

CakraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang