1|ELIZA CHYRA KHAIRIYAH|

111 6 2
                                    

Eliza Cyra Khairiyah banyak yang memanggil ku liza Tapi, hanya satu orang yang memanggil ku dengan nama Chyra.
Aku anak tunggal ,mamaku dokter spesialis bedah dan papaku pilot.
Aku tinggal di sebuah kota yang udaranya sejuk dan disebut  kota bunga MALANG,jawa timur.

Aku menyukai donat, mengagumi bunga mawar,dan tidak menyukai hewan yang tak berkaki.
Kebanyakan orang menyukai hujan,tapi tidak denganku.

Satu tahun yang lalu 🍃🍃🍃

hujan begitu deras dan suara petir begitu kencang. Aku baru pulang dari les,orang tua dan sopir sedang tidak bisa menjemput ku, seperti biasa aku menunggu di halte bus. Hidungku akan mengeluarkan darah jika sudah sangat terasa dingin.
Ada seorang laki-laki menggunakan jaket berwarna hitam, menggendong tas,dan mengenakan masker ia duduk tepat di sebelah ku hanya kedua bola matanya yg bisa kulihat.

"Permisi.. maaf  sebelumnya, bersihkan hidungmu,ini tisu."
Ia menyodorkan tisu dan memberi tau bahwa dihidungku mengeluarkan darah.

Aku mengambil dan langsung membersihkan darah di hidung.

"Terimakasih" ucapku pelan

Aku memandang bagian matanya kali ini,aku melihat iris mata yang hitam pekat,bulu mata yang yang tak begitu tebal ,alis yang hitam dan tebal.
ketika matanya menatapku  tiba-tiba dunia terasa Teduh .Aneh nya hingga sekarang aku masih bisa mengingat jelas bentuk kedua  bola matanya~

                            

Meong..ngeong..meong...
"Arghh..kau membangunkan ku moli"
Moli adalah jenis kucing persia , berkelamin jantan.
Tubuhku masih bermalas-malasan ,saat mataku melirik ke arah jam...
Astagaaaa...harii iniiii kannnn...
Jam menunjukkan pukul 06:40
Artinya aku telat untuk berangkat sekolah di hari pertama masuk...

"Neng liza,udh dari tadi bibi bangunin,tapi neng ga bangun- bangun"
Jangan bertanya dimana mama dan papa, mereka hanya sibuk dengan pekerjaan.

"Hehehe,maaf ya bi irma liza ngantuk banget"
Bi irma ART dan pengganti orang tua,jika mereka sedang tidak  dirumah.

"Bi,liza berangkat dulu ya ! "
Aku memasang sepatu dan berlari menuju halte bus,jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 07:00,bus tak juga ada, 5 menit aku menunggu akhirnya ada tapi..tidak ada lagi kursi,mau tak mau aku harus berdiri,
"Tak apalah yang penting nyampe sekolah" gumamku dalam hatiku.

Selama sepuluh menit di dalam bus,aku turun,dan tepat di depan gerbang,aku meneruskan langkah ku dan memandangi tulisan SMA HARAPAN BANGSA.

Untungnya upacara belum dimulai,tapi dilapangan sudah ada ribuah siswa siswi yang baris,ribuan suara, ribuan langkah.

Aku mencari papan yang bertuliskan 10 ips,
Setelah berapa menit akhirnya kutemukan.
Aku baris di barisan ke sepuluh.

"Hy,namamu siapa?"
Perempuan itu menjulurkan tangan nya ke hadapanku.

"Liza,kalo kamu?"
Aku membalas tangan nya dan tersenyum.

"Okta Erina,panggil saja erin"

"Oh,baikla erin"

Kami berbincang banyak hal,dari asal sekolah,film kesukaan,hoby,hingga masalalu.
Saat perkenalan dilapangan aku dan erin menjadi teman akrab.

Setelah 30 menit di lapangan akhirnya kami di suruh masuk ke kelas masing-masing,aku dan erin berjalan menelusuri tiap-tiap kelas.

"Gilaa!!! Dimana sih kelas kita za? Dari tadi ga nyampe-nyampe!" Seru erin yang sedari tadi sudah menghabiskan sebotol aqua berukuran besar.

"Sabar rin,namanya juga kelas paling ujung."

Ntah aku yang bodoh atau sudah ditakdirkan mendapatkan kelas paling ujung...ya..kelas 10ips7.

Tiga kelas paling ujung sudah terlihat dimata kami berdua,itu tandanya kelas kami sudah dekat, aku dan erin yang tadinya lesuh seketika langsung bersemangat.

"10ips5...10ips6...10ips7.. akhirnya...."
Aku mengeja satu persatu tiga kelas ter ujung itu,tak bisa dibayangkan kelas ini sama saja dengan kelas-kelas  lain. Kelas yang besar dan memiliki AC. Wajar saja jika SMA HARAPAN BANGSA dijuluki salah satu sekolah ter elit di kota MALANG,tak heran isinya golongan orang kaya dan pastinya hits.

Aku dan Erin duduk di bangku kedua barisan pintu,setelah berkenalan di kelas,kami mempunyai  tambahan teman lagi,Hana Nayara dan Tara Zenata mereka berdua duduk tepat di depan bangku kami.

Erin anak salah satu pengusaha sukses di kota Malang,Hana orang tua nya jaksa,Dan Tara memiliki keluarga yang turun temurun seorang dokter.

Bel pulang sudah berbunyi,kami ber-empat keluar sekolah. Erin dan hana sudah dijemput,tara sedang menunggu jemputan,sedangkan aku mencari becak dan  memiliki tujuan pergi ke toko bunga,ya.. seperti biasa membeli bunga mawar lalu membeli donat.

"Eh neng liza...bunga biasa neng?"
Pak Anwar pemilik toko bunga,tak heran jika ia mengenal ku,Aku sudah lebih dari 4 tahun membeli bunga mawar dengannya.

"Iya pak,warna putih aja ya untuk hari ini"

"Siapp neng"

"Pak, bunganya saya tinggal dulu ya, soalnya mau beli donat ke seberang pak"

"Iya neng,ntar ambil aja di depan ya"

Aku meninggalkan toko bunga dan beralih ke toko donat,aku mengambil 2 donat toping coklat kesukaan ku. Setelah selesai aku pergi mengambil bunga dan berpamitan dengan pak Anwar.

Aku memilih berjalan kaki saja kerumah,juga tidak jauh dari toko bunga kerumah ku.
Matahari begitu terik, membuat keringat di dahi ku menetes tak henti hentinya,bunyi klakson mobil dan jalanan yang macet.

Sesampai di depan pagar , Moli berlari dan mengejar ku, aku masuk bersama moli, meletakkan bunga di depan lalu masuk ke kamar.

Aku merebahkan diri ku, memejamkan mata lalu membayangkan mata laki-laki yang aku temui satu tahun lalu.

"Ah sudahlah mengingat mata itu,ntah ia masih hidup atau tidak"
Gumamku dalam hati.                       

Aku beranjak dari tempat terindah itu,jam sudah menunjukkan pukul 20:00,itu artinya mama sudah pulang.

"Lizaa..sinii turun makan malam dulu sayang"
Suara wanita berumur 50 tahun itu akhirnya kudengari juga setelah 2 hari tidak bertemu dikarenakan sibuk berkerja.

"Iyaa maa..liza turun."
Aku menuruni anak tangga satu demi satu.

"Gimana sayang sekolah baru?"
Mamaku bertanya,sambil menuangkan nasi dipiringku.

"Hmmm...lancar2 aja ma"
Aku menjawab nya dengan suara lesuh.

"Kenapa sayang? Ada yang enggak kamu suka?
Mama bertanya lagi,kali ini dengan pertanyaan serius.

"Suka semua kok ma hehhe"
Aku tersenyum dan melanjutkan makan malam bersama mama.

Setelah selesai makan, aku menjalankan rutinitas ku yaitu memberi makan moli.

Aku melangkah kan kaki  dan berhenti di pinggir kolam,otak ku memaksa melamun kan seseorang yang bahkan tidak saling kenal dengan ku. Hingga akhirnya aku tenggelam dalam lamunan.

"Neng,udah jam 10,ga tidur?"
Bi irma mengangetkan ku.

"Ehh bibi, hampir aja liza kecemplung masuk kolam"
Aku mengatakan sambil ngerengek.

"Maaf neng,hehe yaudah bibi mau kunci pintu neng"
Bibi berjalan mendekati ku dan memperlihatkan kunci.

"Ohh iya bi, Liza ke kamar dulu ya"

Sesampainya di kamar ,aku langsung merebahkan tubuhku dan tak sadar langsung terlelap dalam dimensi lain...

                               🌹🌹🌹

TEDUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang