5|HARSA|

25 4 0
                                    

Seperti yang aku ucapkan sebelum tidur, hari ini tujuan ku ke toko buku dan toko bunga.di toko buku aku memilih milih buku dan sesekali membaca buku yang plastiknya terbuka.

Baru beberapa menit memilih buku, tiba-tiba suara langkah kaki memaksa ku untuk berhenti membaca,sepatu berwarna hitam tepat di depan ku.siapa dia kok bisa seberani itu mendekati aku.

"Eh,maaf mas"
Aku meletakkan buku yang aku pegang lalu memutarkan bola mataku untuk melihat orang itu.dan ternyata orang itu.
"Kamu chyra kan?"
"Harsa?"
"Iya saya harsa,kamu chyra bukan?eh maksud saya eliza"
"Iya sa,kok bisa tau nama aku?"
"Kebetulan liat siapa aja yang ikut daftar osis ra"
Hanya harsa yang berani memanggil nama ku dengan nama chyra.

Dan akhirnya aku tidak jadi beli novel dan ke toko bunga, melainkan ikut Harsa untuk menonton pertunjukkan wayang.
"Sa,aku ga dimarahin kak nadia kan?"
"Tenang aja,aku ga ada hubungan kok sama nadia"
"Awas aja ya kalo tiba-tiba kak nadia labrak aku."
"Kamu kok manggil aku langsung pake nama ,kenapa ga pake kak?"
"Ya pengen aja hahahah"
"Baru kenal udah ngeselin ni orang"
"Orang yang ngeselin biasanya ngangenin lo sa."

Tidak tahu kenapa yang dulunya aku tidak suka melihat pertunjukan wayang sekarang malah ingin mencari banyak informasi tentang wayang,yang dulunya hari-hari ku biasa saja, semenjak kedatangan harsa hariku menjadi menakjubkan,aku memberi sedikit jarak dengan daffa,aku hanya ingin mencintai harsa.

•••

Hari ini adalah hari minggu,aku duduk di teras rumah sambil memandang beberapa tanaman mawar ,sudah satu minggu aku menjauhi daffa,aku tidak ingin harsa salah paham nantinya,semakin hari kak nadia semakin benci padaku.tiba-tiba handphone yang aku pegang bergetar.

Daffa ganteng
Za,lo kenapa?kok kayak njauh gitu dari gua,udah satu mingu lo gamau ngobrol sama gua,gamau bales chat,telfon gua lo tolak terus.

Astaga,gimana ni apa yang harus aku balas,ga enak kalo udah ke read gini.daffa kenapa sih sampe kayak gini.
                              Hmm,ga ada kok.

Yaudah za,senin jangan diemin gua ya.

Tanpa read pesannya aku langsung hapus aja,dari pada pusing mau bales apa.maaf ya daf aku harus jaga hati aku buat harsa.kamu terlalu sempurna buat aku yang b aja ini.

Toktoktok...

"Neng liza,ada mas harsa di depan"
"Ha? Beneran bik?"
Aishhh harsa katanya jam 2 nanti ini baru jam 11 mana belum mandi.

Aku mengambil ikat rambut dan pergi turun kebawah,dan aku dapati harsa sedang duduk sambil memegang setangkai bunga mawar.tau aja bikin hati aku luluh.

"Kok datengnya cepet banget"
"Sengaja,mau liat muka asli kamu"
"Ih apaan sih"
"Ternyata cantikan gini ra"
"Udah ih kamu bikin aku malu"
"Aku suka liat kamu gitu"
"Sekali lagi ngomong gitu aku tinju sa"
"Coba aja mau ngerasain tinjuan kamu gimana"
"Dalah males"
"Ni,aku barusan beli,nanti keburu layu bunganya kalo liat kamu ngambek."
"Harsaaaaaaa"
"Simpan dulu bunganya terus mandi,aku mau ajak kamu liat sesuatu."

Perempuan jika sudah waktunya memilih baju rasanya seperti memilih bongkahan berlian diantara kerikil sulit sekali.seperti itulah yang aku rasakan sekarang,kok bisa ya seorang eliza sulit sekali mencari baju hanya pergi sama harsa elizaa bukan acara pernikahan.

"Ra,lama banget sih"
"Eh kok kamu bisa naik sih?"
"Bik irma tadi nyuruh naik,kamu sih kelamaan"
Ih bik irma,kok bisa sih nyuruh harsa naik ke atas,jadi malu kan kalo harus teriak-teriak gini.
"Sa,kita mau pergi kemana?"
"Nyari baju ya ra?"
Eh kok harsa bisa tau ya.jangan-jangannn, astaghfirullah elizaa otakmuuu.
"Kok diem sih,pake celana jeans sama Hoodie aja kayak waktu aku liat kamu di bakso mang ujang."
Nakan gini enak,ada yang ngasih saran hahaha.

Aku keluar kamar,harsa sudah turun kebawah.harsa membawa motor kesayangan nya dan memasang kan helm di kepalaku,aku paling suka adegan ini,tidak tahu kenapa seperti romantis saja menurut ku.

"Sa,kita mau kemana?"
"Ketempat yang bikin kamu nyaman"
"Kenapa ga bikin kamu nyaman?"
"Tempat ternyaman aku ada di kamu,mau kenapa pun kalo perginya sama kamu aku bakalan nyaman"

Harsa paling bisa membuat aku menjadi orang setengah gila,jika sudah mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya.aku hanya bisa tersenyum malu-malu,sambil memeluk erat badannya. Semesta aku ingin tetap seperti ini,tidak ingin bergerak sedikitpun.

•••

"Ra,udah sampe"
"Harsaaaa kok bisa bawak aku kesini"
"Suka ga?"
"Suka banget"

Aku dibawa harsa ketempat paling indah yang pernah aku lihat,atau mungkin perginya bersama harsa ya,gatau la pokoknya ini indah.air terjun, didekat air terjun ada beberapa tanaman bunga mawar yang tumbuh sendiri dan beberapa bunga matahari.kalian bisa bayangkan betapa indahnya.

"Sa.."
"Iya ra?"
"Makasih ya"
"Buat apa?"
"Semuanya"
"Sa? kamu udah inget aku belum sih?"
"Udah"
"Sejak kapan?"
"Sejak pertama kali liat kamu."
"Waktu disamping gudang itu?"
"Sebelum itu"
"Dimana?"
"Di handphone mama kamu"
"HAH..kok bisa?"
"Waktu itu ga sengaja liat wallpaper handphone mama kamu,waktu mama kamu main kerumah aku."
"Terus kenapa kamu kayak ga kenal aku waktu digudang?"
"Sengaja"
"Tuhkan udah bisa nyebelin"
"Belajar dari kamu ra"

Aku ingin selalu seperti ini, harsa disampingku aku takut harsa pergi tanpa ingat jalan pulang,harsa tidak pernah ingin mengajak untuk berpacaran karena menurutnya pacaran akan menimbulkan kata pisah.

•••

Harsa ternyata sudah ada di depan pagar, seperti biasa harsa memakaikan helm lalu mengendarai motor,pagi ini kami berangkat lebih awal karena aku ingin melihat bunga mawar sedang mekar.

"Ra"
"Iya?"
"Di dalem tas aku ada sesuatu"
Aku langsung membuka tasnya ternyata ada susu ultra milk full cream dan sebungkus roti.
"Kok cuma ada dua?"
"Aku udah sarapan,kamu pasti belum"
"Kok bisa tahu gitu?"
"Aku ada mata-mata loh ra di rumah kamu"
"Siapa ih?"
"Moli"
"Ga lucu"
"Aku ga lagi ngelawak ra."

Harsa selalu mengerti apa yang aku ingin dan aku butuhkan,dan dia juga bisa membantu apa yang tidak bisa aku lakukan,dia selalu bisa menghasilkan senyum dan tawa dari diriku,aku mencintainya.

Setelah melihat bunga mawar harsa mengantarkan aku ke kelas,aku melihat kak nadia masih tidak rela kalau harsa semakin dekat Dengan ku,aku tidak takut karena harsa disampingku. Setelah ia memastikan aku masuk kelas,ia pergi menuju kelasnya.

"Za,lo kenapa?"
"Eh daffa,gapapa kok daf,emang ada apa?"
"Lo pacaran sama si harsa?"
"Emm engga,eh maksudnya lagi usaha"
"Awas aja ya tu anak"
"Kamu kenapa sih daf? Suka sama aku ya?"
"HAHAHA ngelawak lo za"
"Siapa tau aja,aku saranin jangan suka aku deh"
"Bangsat lo za"

Daffa kembali seperti pertama kali bertemu,sok iya,cuek,dan kata-kata yang keluar dari mulutnya kasar,tidak tau kenapa tiba-tiba jadi begitu atau mungkin dia kecewa, dengar-dengar erin suka sama daffa,jadi aku harus jaga jarak sama daffa,ga enak sama si erin nantinya.

"Za,kamu pacaran sama kak harsa?"
Erin baru sampai langsung menanyakan hal itu, sembari memajukan kursi.
"Emm,maunya sih gitu rin,tapi harsa ga mau"
"Wajar sih za,kak harsa emang gitu liat dia bisa deket sama cewek selain kak nadia aja cuma kamu."
"Serius? Kamu tau dari mana?kan kita barengan masuk sekolah ini."
"Kamu kayak ga kenal aku za,aku kan tau semua tentang sekolah ini."
Erin mengatakan kalimat itu sambil tertawa terbahak-bahak.

                            🌹🌹🌹





TEDUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang