BAGIAN PERTAMA

76 25 25
                                    

HAY...HAY :-)

INI PART YANG KE-3 SEMOGA SUKA.

SEBELUM MEMBACA PART INI
VOTE DULU YAH!!

Maaf kalau ada kata-kata yang salah ketik :-) aku cuma pemula, mohon di maklumi 🙏😉.

🎵I'm the one-justin bieber

"Alex kapan sampai sih"gerut pemudah berwajah manis kepada pemudah berwajah tampan yang tepat berada disampingnya.

"Gak tau"pemudah tampan itu berucap dengan acuh sambil meneruskan membalas chat dari wanita-wanitanya melalui benda elektronik berbentuk persegih panjang yang berada di genggaman tanganya.

"Ish..., kamu ko sibuk sama yang lain akunya di cuekin sih?!" Pemudah berwajah manis itu berucap sambil mengerucuti bibirnya hingga bibirnya menjadi manyum.

"Lo bisa diam gak bray!!"sambil memberikan tatapan tajamnya, karena dia merasa tergangu oleh ocehan sahabatannya itu.

"Yaelah santai keles, gak usah di keluarin lesernya dong, entar tu mata keluar dari tempatnya baru nyaho" sambil cengegesan sendiri.

Dia paling suka menjahili sahabatnya yang ini, dia merasa diantara mereka bertiga cuma maikel yang bisa di jaili. Sedangkan sama alex dia tidak melakukannya, taukan alex bagaimana?

Pemudah tampan itu adalah maikel antonius dan pemudah berwajah manis itu tidak lain brayen anugrah. Mereka sedang menungguh kedatangan alex sahabat mereka dibandarah.

Maikel hanya memberikan tatapan tajam dan melanjutkan kegiatannya yang tertundah .*Kasihan brayren 😆

"Ck, gue serius maik ini si alex kapan tibanya?!. Atau jangan-jangan dia ketahan lagi?"

"Jangan bicara sembarangan punya hp-kan! telfon!!" Maikel berucap dengan tajam saking tajamnya malah jatuh ke gemasss sendiri karna ucapan sahabatnya itu.

"Oh.. Iyah. Otak lo ada isinya juga, gue baru tau" sambil mengeluarkan hp bermerek apel yang di gigit setengah dari dalam jeketnya. Sedangkan maikel hanya memutal bola matanya malas dan melanjutkan kesibukanya tadi.

"Alex lo di--------!" Brayen langsung memberikan pertanyaan ketika sambunganya diterima oleh alex.

TU...TU..TU...

"Eh, bangsat si alex belum juga selesai bicara udah diputusin sambungannya"brayen kesel sendiri akibat perbuatan sahabatnya satu ini, dia kembali mencoba menelfon alex.

"Tu si alex" maikel menunjuk alex yang berada di depannya.

"Alex lo apa-apaan si langsung putusin telfon gue, gue belum selesai bicara juga!"'dengan nada ngegasnya.brayen paling tidak suka kalau sambungan telfonnya di putuskan sepihak tanpa mau mendengarkan ucapan brayen. Maklum brayen mirip emak-emak kompleks yang cerewetnya gak bisa di rem.

Sedangkan alex hanya melemparkan tas ranselnya ke muka brayen dan kopernya ke arah maikel.

"Bacot" langsung berjalan tanpa peduli ocehan brayen, di susul maikel berjalan sambil memasukan hp-nya ke dalam kantong celanannya tanpa membawah koper yang beradah di depannya.

"Woi tunggu gue!!, ini terus tas sama koper siapa yang bawah woiii!! Alex! Maik! " Sedangkan yang di teriaki namanya masa bodoh dan tetap melanjutkan perjalanannya tanpa menoleh ke belakang dimana posisi brayen berada.

Merasa tidak ada respon dari kedua sahabatnya brayen terpaksa membawah tas dan koper itu "kampret betul mereka!" Brayen kewalahan sendiri membawah tas dan koper alex.

"Jadi dia dimana?"

"Masih di posisinya, dia hanya keluar membeli bahan makanan saja selain itu dia tidak keluar-keluar lagi" maikel menjelaskan kepada alex dengan serius dan tatapan tajam ke depan. Maikel kalau sudah membahas beginian dia akan sangat serius berbedah dengan brayen.

"Perkerjaannya?" Dengan menaikkan alisnya satu.

"Dari informasi yang di dapat anak buah gue, dia sudah tidak pernah lagi datang ke kantornya selama 2 minggu"

"Apa pak tua itu tau kita mengincarnya?"

"Maybe" maikel mengangkat kedua bahunya tidak tau.

"Ck"

Mereka langsung memasuki mobil tanpa peduli teriakan brayen yang meminta pertolong untuk memasukan koper dan tas ransel alex ke bagasi.

Sedangkan di lain tempat seorang gadis dewasa sedang berdiri di sisi jalan raya dengan koper di sebelah kanannya dan tas ransel di belakang punggungnya.

Ketika mobil yang berisi alex dan para sahabat melewati tempat berdiri wanita tersebut alex sempat meliriknya melalui kaca mobil maikel.

"Taksi dimana sih! Ko gak ada yang lewat dari tadi" gerut gadis itu, matahari yang bersinar dengan sangat terik membuat kedua pipi mulus gadis itu merah bagai kepiting rebus yang menjalar sampai telinganya.

"Cinta itu datang bukan hanya terbiasa tapi karena keadaan yang mendukung"
RITA_LIU19

AKHIRNYA SELESAI JUGA PART KE-3, AKU PIKIRNYA SELAMA 3 HARI,.BARU JADI HARI INI 😄.
INI PUN SELESAI LANGSUNG AKAU PUBLIS :-).jdi klu ad kata atau kalimat yg kurang tepat komen aja :-)

UNTUK KAMU terutama PARA PEMBACA JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAk YAH :-)

Kalau ada yang kurang menarik atau apalah di komen aja, karna kome gak pake bayar jadi pembaca banyakin komenya aja 😅.

lanjut part berikutnya!!

ME AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang