Takut

3.7K 149 44
                                    

Suara sendok dan cangkir yang beradu di tengah memecah keheningan yang ada di malam ini. Salahkan hujan deras disertai angin yang membuat aliran listrik mati hingga membuat beberapa kompleks perumahan gelap gulita.

Jaehyun - pria yang mengaduk coklat panas itu menghela nafas berat. Bagaimana tidak berat jika dia harus membuat coklat panas dengan menggendong seonggok daging bernyawa yang notabene adalah kekasihnya.

"Sayang, turun ya. Aku ingin menambah gula di coklatmu" kata jaehyun lembut.

Tapi bukan jawaban yang didapatnya melainkan hanya gumaman tak jelas dari wajah yang bersembunyi di punggung lebarnya.

Menghela nafas, lagi. Jaehyun akhirnya memilih membawa dua gelas coklat panas itu ke meja makan.

"Ayo kita minum coklatnya lalu tidur" ajak jaehyun sambil menggoncang tubuh di punggungnya.

"Tidak mau, takuutt~"

Jaehyun akhirnya mendudukan kekasihnya disalah satu kursi makan (scr paksa). Lalu duduk didepannya dan mengelus pipi gembil itu.

"Hei, aku ada disini. Jadi jangan takut ok" jaehyun tersenyum manis.

"Bagaimana jika ada hantu?"

"Tidak ada, hantu tidak menakuti orang yang manis sepertimu. Apalagi kau jelmaan malaikat yang tak bersayap"

Perkataan jaehyun membuat semburat merah muncul di pipi gembil itu. Membuat eun woo terkekeh pelan dan menunduk.

"Jangan menggombal" kata Eun woo pelan.

"Kau memang manis, bahkan tanpa memakai gula pun coklat panas ku terasa sangat manis" kata jaehyun sambil menyeruput coklat panas nya tanpa mengalihkan pandangan dari wajah Eun woo yang tersipu.

"Sudah diam"

Eun woo meraih cangkir berisi coklat nya. Matanya bergerak menelusuri rumahnya yang gelap gulita. Memang tidak sangat gelap karena jaehyun telah memasang beberapa lampu baterai di beberapa sudut. Tapi tetap saja, Eun woo ketakutan.

Matanya kembali berkaca kaca. Dia menatap jaehyun dan tanpa basa basi langsung menubrukan dirinya ke badan jaehyun. Menenggelamkan wajahnya dileher jenjang jaehyun.

Sementara jaehyun mencoba menahan rintihan yang ingin keluar dari mulutnya. Bagaimana pun dia tidak siap ditimpa rusa raksasa yang mampu membuat pahanya terasa patah.

"Kenapa lagi sayang?" Jaehyun mengusap pelan rambut Eun woo.

"Hiks jae aku takut"

Jaehyun memutar matanya malas.

"Salah siapa yang ngotot ingin menonton film horor tadi"

Ya memang sebelum insiden lampu mati tadi. Eun woo memaksa jaehyun untuk menonton film horor bersama. Awalnya jaehyun menolak karena dia sangat tau bahkan Eun woo adalah orang yang penakut.

Tapi dasarnya kepala Eun woo terbuat dari batu. Mau diapa apakan tetap saja keras. Dan Eun woo selalu menyerang titik lemah jaehyun. Membuat jaehyun akhirnya menuruti kemauan pacarnya.

Baru 30 menit film berjalan telinga jaehyun rasanya akan tuli karena teriakan Eun woo yang selalu tepat di telinganya. Hingga akhirnya jaehyun merasa akan benar benar tuli ketika lampu tiba tiba padam dan Eun woo berteriak keras.

Dan inilah yang terjadi. Eun woo menempel seperti cicak ditubuhnya. Tapi jaehyun suka, karena kadang dia bisa meremas remas bokong semok Eun woo.

Ok kembali ke permasalahan.

"Kan aku kepo dengan ceritanya" kata Eun woo sambil manyun manyun.

"Tapi kau penakut" ejek jaehyun membuat bibirnya semakin maju.

Cha Eun Woo ukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang