Chapter 2

93 10 1
                                    

"Jangan jangan siapa?".

"Selingkuhan nya Ra" balas Elin

"Ga mungkin" balas Ara.

"Dih kalo iya gimana?"

"Ya ga gimana gimana sih,tapi gua ga percaya aja gitu Arka punya selingkuhan kan dia anak baik baik" jawab Ara yakin.

"Eh tapi beneran Ra gua pernah liat Arka sama cewek" ucap Elin serius.

"Hmm" jawab Ara malas.

Triingg bunyi notif hp Elin

3+ pesan baru

Vira
P
P
Gua sama qila udah nyampe
Read

"Oiya Ra,buruan sana lu ganti baju" ucap Elin.

"Mo kemana?" tanya Ara.

"Biasa" jawab Elin sambil menaik turun kan kedua alisnya.

"Ga deh,mager gua" ucap Ara malas.

"Yee dari pada lo galau galau-an ke gini,mending kita nongki bareng sekalian ngehibur diri lo" tutur Elin.

Tanpa pikir panjang Ara pun mengangguk lalu segera mengganti bajunya.

"Buru ya Ra!!" teriak Elin.

***

22.15

Kini ke-empat gadis cantik itu tengah berada dii sebuah club elit yang hanya bisa di masuki oleh orang orang kaya saja. Dengan dentuman musik yang keras dan lampu disko yang berkedap kedip membuat Ara menjadi bergairah lagi.

Yaa,di sanalah tempat yang mereka maksud.

"Lin,pulang yuk capek ni" ucap Aqila yang sudah keliatan lelah.

Bagaimana tidak? Mereka berada di sana sejak jam 19.00 hingga larut malam seperti ini.

"Lemah bat si lu" ucap Elin kepada Aqila.

"So kuat lu anj" balas Aqila yang tak terima di bilang lemah,lalu mereka berdua saling terkekeh.

"Gais,gua ke toilet dulu ya" ucap Ara lalu berdiri dari tempat duduk nya.

Saat Ara berjalan menuju toilet,tak sengaja ia melihat seseorang yang mirip dengan Arka sedang merangkul cewek yang tengah duduk di meja bar.

"Ga mungkin Arka kan?" gumam Ara.

Dengan penasaran nya Ara langsung menghampiri Arka untuk memastikan apa benar itu Arka.

"Arka" panggil Ara lalu cowok itu menoleh.

Degg

Jantung Ara berdebar kencang dan air mata nya mulai berlinang.

"Pliis Ra tahan,jangan nangis di sini" gumam nya dalam hati.

"Oh benar ya,kirain tadi aku salah liat orang" ucap Ara yang berusaha tetap terlihat tersenyum.

Arka kaget setengah mati,kenapa bisa hari ini Ara ada di sini.

"E-eh Raa,jangan salah paham dul-" ucap Arka lalu di potong oleh Ara.

"Oh jadi ini ya alasan kamu buat mutusin aku?" tanya Ara.

"Ng-" jawab Arka lalu di potong lagi oleh Ara.

"Kenapa ga jujur dari awal aja si?" sungguh Ara tak tahan lagi,air mata nya pun mulai menetes.

"Ra dengerin penjelasan gua dulu" ucap Arka sambil memegang tangan Ara.

Ara langsung melepas paksa tangan nya yang di pegang oleh Arka.

"Lo mau ngejelasin apa lagi?dengan ngeliat semua pake mata kepala gua sendiri aja itu udah cukup buat gua tau siapa diri lo yang sebenar nya" ucap Ara yang sudah berderaian air mata.

"Bodoh banget ya gua dulu kemakan kata kata lo. Guq kira lo beda dari cowok cowok yang lain,hahah tapi gua salah" ucap Ara lalu menghapus air mata nya.

"Dasar cowok br*n*s*k!" ucapnya.

Byuuuurrr

Ara menyiram Arka dengan air yang ada di atas meja itu sehingga membuat baju Arka basah.

Setelah itu ia pergi meninggalkan Arka.

"Dasar ya cewek ga tau diri!" teriak seorang cewek kepada Ara yang membuat lagkah nya terhenti dan membalik kan badan nya kebelakang .

"Apa lo bilang?Gue ga tau diri?" ucapnya sambil mendekat ke cewek yang di rangkul Arka tadi.

"COWOK LO TUH YANG GA TAU DIRI!!" ucap Ara yang sudah naik pitan.

"Ck!buang buang waktu gua tau ga ngomong sama lu berdua" ucap Ara lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Ara kok lama banget si Lin?" tanya Vira kepada Elin.

"Lah mana gua tau" jawab Elin.

"Nah tu dia tuh" tunjuk Aqila kepada Ara yang tengah menangis.

"Ehh dia kenapa!?" ucap mereka bertiga serentak.

"Ra lo kenapa?kok nangis?" tanya Vira panik.

"Arka hiks hiks...." jawab Ara sambil menangis.

"Arka kenapa?" tanya Elin.

"T-ternyata bener Lin yang lo bilang tadi sore ke gua hiks...hikss".

"Bener apaa Ra?lupa gua" balas Elin.

"Dia bener selingkuh Lin" ucap Ara yang membuat ke-tiga teman nya kaget.

"HAHHHHH?" ucap Aqila.

"Nah kan gua bilang juga apa" balas Elin.

"Huhuu yang sabar ya Ra" ucap Vira lalu mereka ber-tiga memeluk Ara.

"Yaudah Ra,gua anterin pulang ya" ucap Elin lalu di angguki oleh Ara.

***

Langit tampak sangat gelap,mungkin pagi ini akan turun hujan dan udara juga sedikit dingin membuat tidur siapa pun akan semakin pulas.

Tapi tidak bagi Ara,hati nya masih terasa sakit karena kejadian tadi malam. Sungguh Ara tak menyangka Arka akan berbuat seperti itu kepada nya.

Tok tok tok

"Non Ara di bawah ada tamu" ucap bik Nani dari balik pintu.

"Siapa bik?" tanya Ara.

"Den Arka non"

Ngapain si dia ke sini. "Suruh pulang aja bik" ucap Ara lalu menggulung tubuh nya dengan selimut.

"Aneh banget si tu orang,udah putus juga" gumam nya dalam hati lalu melanjut kan tidurnya.

Tok tok tok

"Ada apa lagi siih!" teriak Ara.

Perlaham pintu kamar Ara terbuka.

"Kan udah aku bilang di sur-" ucap Ara terhenti karena yang membuka pintu nya bukan bik Dewi melain kan ayah nya.

"Eh ayah,kirain Ara bik Dewi" ucap nya lalu segera merapikan tempat tidur nya.

"Sarapan gih kebawah" ucap ayah nya.

"Iya yah,Ara mandi dulu" jawabnya lalu berjalan ke kamar mandi.

"Pasti bahas perusahaan lagi" guman Ara lalu mengusap wajahnya frustasi.


VOTEMENT nya jangan sampe lupa thanks.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang