Keesokan harinya

24 7 1
                                    

Iyaa,sama seperti kemaren sekolahku masih diliburkan.Dan aku brrniatan untuk duduk di depan rumah sambil menghayalkan pertemuanku kemaren.Jujur aku masih penasaran dengan lelaki itu dan masih belum bisa untuk melupakan pertemuan kami kemaren yang tanpa disengaja.Sebelum keluar,pastinya aku sudah berpakain rapi walau aku dirumah saja.Aku pun duduk di halaman rumah,sambil melamun.

"Khanzaa?tiba-tiba ada suara yang mengagetkan ku,dan itu ternyata adalah suara ibuku yaang bernama Aisya Khalista."Iya ibu ada apa?"jawabku."Kamu ngapain nak disini pagi-pagi?"tanya ibuku."Tidak apa-apa buu,aku hanya ingin diluar saja"jawabku."Oh yaudah,kamu jangan melamun terus ntar kesambet lohh"gurau ibuku."Hehe,iya ibu"ucapku menuruti perintahnya.Setelah itu, ibu pun akhirnya masuk meninggalkan ku sendirian.Dan tak lama kemudian"Asslamu'alaikum Khanzaaa"ucap seseorang sambil tersenyum,dan itu ternyata adalah suaranya Nindya sahabat aku."Wa'alaikumussalam, tumben kamu kesini pagi-pagi begini?"tanyaku heran."Iya,kebetulan aku lagi ingin main kerumah kamu."jawabnya sambil tertawa kecil."Kalau begith mari duduk disini,bentar yaa aku masuk dulu"ucapku padanya."Iya,tapi jangan lama-lama"jawabnya."Bentar doang"ucapku sambil tersenyum.

Akhirnya aku pun masuk untuk mengambilkan air minum."Ini,minum dulu tadi aku buatin kamu tehh.Maaf adanya cuma teh doang"ucapku sambil memberikan secangkir gelas yang berisikan teh."Makasih ya,gakpapa teh doang udah cukup"jawabnya sambil tersenyum kecil.

Kami pun saling berbincang.Yaa seperti halnya seorang wanita bertemu dengan sahabat dekatnya,pasti rasanya ingin saling terbuka satu sama lain.Tak terasa sekian lama kami berbincang,waktu pun menunjukkan siang hari.Dan"Oh iyaa,sudah siang aku harus pulang takutnyaa nanti dicariin ibu aku.Aku pamit dulu yaa.Asslamu'alaikum"ucapnya untuk pamit pulang."Wa'alaikumussalam, iya hati-hati dijalan yaaa"jawabku.

Aku Kamu dan PerpisahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang