Chapter 9

21 8 0
                                    

Pagi itu di meja makan rumah Lena

"Mas kamu suruh aku berhenti kerja? Di karir aku yang udah kayak sekarang, egois kamu mas" ucap bu Lidia mama Lena

"Memang apa salahnya sih ma? Uang kita udah cukup meski hanya dari penghasilan aku, aku kan kepala keluarga dan aku yang seharusnya mencari nafkah dan kamu sebagai istri sebaiknya mengurus rumah dan menjaga Lena" ucap Papa Lena

Saat itu Lena sudah turun dari kamarnya untuk menuju ke meja makan tetapi di tengah jalan Lena tidak sengaja mendengarkan keributan atau percekcokan orang tuanya

"Mas ,ini hak aku, aku juga berhak buat lakuin hal yang aku suka" jawab Bu Lidia

"Tapi ini berlebihan ma, kamu memikirkan hak kamu? Apa pernah kamu memikirkan hak Lena?" tanya Papa Lena

"Hak? Bukankah dia sudah cukup dengan ini semua? Hak apa lagi yang mas maksud, fasilitas yang kita berikan ke dia sudah lengkap, kehidupan dia juga bagus " jawab Bu Lidia

"Kamu kira kebahagiaan bisa di beli dengan uang Lidia?? " akhirnya Papa Lena menyebutkan nama Mama Lena

"Suatu saat nanti kamu akan menyesal atas jalan yang sudah kamu pilih sekarang " ucap Papa lena lalu pergi begitu saja keluar dari rumah

Sedari tadi Lena sudah mendengar semuanya namun lena bisa apa? Dia hanya bisa terdiam di tempatnya

"Ma? "Panggil Lena

"Apa karena Lena mama jadi tertekan dan tertahan? Apa karena Lena mama engga bisa ngelakuin hal yang mama suka? " tanya Lena sembari menuruni tangga

"Lena kamu udah bangun?" ucap bu Lidia

"Mama engga usah alihin pembicaraan Ma, kalau memang Lena cuman bisa bikin mama susah dan terkekang sekarang Lena izinin Mama ngelakuin apa yang mama mau, mama bebas ngelakuin hal yang mama suka. Lena engga akan Egois, jadi semoga mama bahagia terus dengan jalan yang mama pilih,  Assalamualaikum " ucap Lena lalu berjalan pergi meninggalkan Bu lidia yang masih duduk di kursi meja makan

"Lena, kamu belum sarapan Len" teriak mama lena namun tak di dengarkan oleh Lena

Lena segera mengambil kunci mobilnya dan segera ia kendarai menuju sekolah. Lena mengemudikan mobilnya tidak terlalu cepat karena sekarang masih cukup pagi untuk berangkat ke sekolah. Di perjalanan Lena tak henti-hentinya menangis sembari berbicara pada dirinya sendiri

"Apa salah kalau aku mau di perhatikan? "

"Apa salah juga kalau aku egois sekali saja"

"Apa aku salah jika mengharapkan keluarga yang utuh? "

Ucapan Lena pada dirinya sendiri sembari terus menangis. Setelah Lena sampai Lena mengusap-usap matanya agar tidak terlihat jika ia tadi menangis ,meski masih terlihat sembap tapi hanya terlihat seperti orang yang terkena flu saja

Lena memikirkan sesuatu

"Maaf ya Genta aku berangkat duluan, maaf kalau misal kamu jemput aku, aku udah engga ada di rumah, dan maaf sekali lagi mungkin aku engga bisa pertahanin senyumku" batin Lena sembari berjalan kelasnya

Di lain sisi

"Papa, Bunda, Genta berangkat ke sekolah dulu yaa" ucap Genta semvari berjalan untuk menyalami orang tuanya

"Tumben sepagi ini kamu berangkat Ta" ucap papa Genta(Pak Andre)

" Iya Ta biasanya juga engga sepagi ini" ucap Bunda

"Orang lagi bunga-bunga mah gitu" cibir Lexa

"Apaan sih,memang gue taneman berbunga-bunga" ucap Genta ketus pada Lexa

Alone&LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang