Hari ini Alya tampak tak bersemangat sekolah, semangatnya mulai terkikis karena tak dapat semangat dari teman dekatnya.
Teman dekat Alya bernama Vito, mereka berteman sejak SD. Vito selalu memberikan semangat kepada Alya setiap hari, agar Alya selalu semangat dalam belajar demi meraih kesuksesan di masa depannya nanti.
Namun hari ini Alya tak bersemangat karena Vito tidak berangkat sekolah karena sakit.
Alya belum sempat menjenguknya, rencananya setelah pulang sekolah nanti Alya akan menjenguk Vito kerumahnya bersama Malita.
Malita adalah teman sebangkungnya. Sejak SD Alya dan Malita selalu bersama, mereka seperti anak kembar.
Namun kenyataanya tidak, mereka berbeda orang tua tapi muka mereka lumayan mirip. Mereka sangat cantik dan manis.
Sampai di sekolah Alya langsung masuk ke kelas, karena Alya malas melihat teman-temannya yang berduaan setiap pagi di sudut kelas.
“Yak, kenapa kamu gak semangat hari ini?” tanya Malita“Hari ini aku gak dapet semangat dari Vito Mal” jawab Alya dengan lesu
“Gitu aja lemes yak” ejek Malita
“Yah gimana lagi, setiap hari aku dapet semangat dari Vito” jawab Alya
“Emang Vito kemana Yak?” tanya Malita
“Vito gak berangkat Mal, dia lagi sakit” jawab Alya dengan tampak sangat lesu
“Gimana nanti pulang sekolah kita ke rumah Vito” ajak Malita
“Rencanaku sih gitu Mal, kamu mau kan nemenin aku?” tanya Alya
“Aku sih mau aja Yak” jawab Malita
Tak lama kemudian bel berbunyi. Semua murid langsung keluar, ada yang menuju kantin, ada yang bermain bola dan masih banyak lagi.
Ketika bel berbunyi mereka langsung keluar semuanya jadi jalan tidak ada yang sepi.
Mungkin cuma hati Alya yang sepi karena tidak dapat semangat dari Vito. Eakkk
Alya hanya diam di kelas dan memakan bekalnya yang sudah disiapkan pagi tadi.
Hari ini benar-benar terasa sepi tanpa Vito. Biasanya di kelas Alya selalu bercanda dengan Vito.
“Apakah Alya jatuh cinta sama Vito?” gumamnya
Malita yang sudah kembali dari kantin langsung menepuk meja Alya.
“Brukk...” suara meja yang ditepuk Malita membuat Alya langsung tekejut
“Malita... apaan sih kamu” ucap Alya dengan nada tinggi
“Lagian kamu sih, ngapain pakai melamun segala” jawab Malita dengan tertawa
“Melamunin apa sih?” tanya Malita yang ingin tahu
“Kepo amat kamu” jawab Alya dengan sensi
Tak lama kemudian pembelajaran dimulai kembali.
Alya yang selalu memperhatikan guru saat menjelaskan tampaknya hari ini bersikap bodo amat.Wajahnya sangat lesu seperti memikirkan sesuatu.
Bel kembali berbunyi pertanda pelajaran sudah berakhir.
Alya dan Malita lansung pergi ke rumah Vito, rumahnya tak jauh dari rumah mereka berdua. Sesampainya rumah Vito, Alya langsung mengetuk pintunya.
“Took... took... took”
Kemudian keluar seorang perempuan, yaitu adik perempuannya Vito. Alya dan Malita langsung masuk kedalam dan menuju kamar Vito.
“Vito” ucap Alya
“Eh Alya dan Malita, tumben kesini?” tanya Vito
“Alya pengen jenguk kamu” kata Malita
“Jadi ngrepotin, aku nggakpapa kok Yak” kata Vito
“Aku cuma khawatir aja sama kamu” ucap Alya dengan lirih
“Alya gak semangat karena gak dapat semangat dari kamu To” ejek Malita
“Apaan sih Mal, jadi malu” jawab Alya
Setelah lama berbincang-bincang dengan Vito, Alya dan Malita harus segera pulang.
Alya sebenarnya masih pengen nemenin Vito, tapi ini udah sore.
Tanpa basa basi Alya mengucapkan kata sebelum pergi.
“Semoga cepet sembuh ya, aku merindukanmu” itu yang diucapkan Alya
Di perjalanan Alya bergumam “Aku tadi kenapa bilang begitu kepada Vito”
Kenapa aku begitu khawatir dan rindu sama Vito, apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?

KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Teen FictionMasa remaja adalah masa yang rentan. Banyak orang yang berpikir bahwa masa inilah masa untuk jatuh cinta terhadap sesama lawan jenisnya, mereka tak pernah berfikir apa resikonya. Jatuh cinta ibarat manis di awal dan pahit di akhir. Selalu saja dala...