Chapter 4

7 2 0
                                    

Hari ini,terlihat Andra mengenakan pakaian casual namun tidak meninggalkan kesan alami darinya.Andra akan berkunjung kerumah Ghabriel,bersama dengan sahabatnya yang lain.Karena Andra memiliki waktu luang untuk hari ini,ia memutuskan untuk menggunakan sepeda miliknya.

Sebenarnya Axella dan Rachel menawarkan untuk menjemput Andra,namun ia menolaknya dengan halus dengan beralasan ingin berolahraga sedikit maka dari itu ia memilih untuk menggunakan sepeda.

Keduanya tidak dapat memaksa keputusan Andra,berakhir mereka yang malah menurutinya.Bagi mereka Andra adalah sahabat terbaik,dan mereka sangat bersyukur Andra tidak seperti gadis lainnya yang memilih tampil berbeda dibandingkan dengan tampil apa adanya sesuai kenyamanannya tersendiri dan menjadi dirinya sendiri.

Mereka akan bertemu di rumah Ghabriel,tapi saat melihat sebuah toko buku,Andra berfikir untuk membeli sebuah buku yang kebetulan toko buku itu tak jauh dari rumah Ghabriel,jadi ia akan mampir sebentar.

Kling..

Bunyi lonceng terdengar ketika Andra memasuki toko buku yang nampak sepi oleh pengunjung.

Andra berjalan menyusuri rak rak buku,hanya satu yang sedang bersemayam dipikirannya ketika mendapati rak buku yang dipenuhi oleh buku-buku berbau chemistry.

'Gotcha!' batin Andra bersorak riang ketika melihat buku yang sedang dicarinya berada dirak penghujung ditingkatan ketiga dengan sampul berwarna ungu tua,terlihat oleh indra penglihatannya.

Tanpa berpikir panjang,dengan semangat ia menuju buku berasampul ungu tua dan menjulurkan tangan untuk mengambilnya.

Tapi bersamaan saat itu pula sebuah lengan yang terlihat kekar juga ingin mengambil buku tersebut,membuat tangan keduanya bersentuhan.

Andra segera membalikkan tubuh rampingnya dan sialnya hidungnya terantuk sesuatu dengan keras membuatnya meringis dan segera mengusapkan tangannya kehidung mancung nan mungil miliknya.

'Ouch!Hidungku yang malang,' batin Andra masih terfokus hidungnya yang sedikit memerah.

"Hn,"

"Eh!A-ah,ma-maaf aku tidak sengaja," ujar Andra menjauhkan dirinya dengan keadaan menunduk dari seseorang didepannya yang ia yakini seorang pria.

"Hn,kau ingin ini?" tanya pria dihadapannya.Sontak Andra mengangkat kepalanya menatap sebuah tangan yang sedang menjulurkan buku yang tadi ingin diambilnya.

"Aku...ingin,tapi tak apa kau boleh memilikinya.Dan sekali lagi maaf," ujar Andra tersenyum menatap pria dihadapannya dan berlalu dari hadapan pria tersebut setelah maminta maaf,walaupun kenyataannya ia tak sepenuhnya salah.

Bagaimana pun,siapa yang lebih dahulu mengambilnya itu hak mereka,kita tak ada urusannya dengan itu,dan itu adalah prinsip Andra selama ini.

Jadi dia memutuskan untuk mencari buku seperti yang tadi ditoko buku lain mungkin,walaupun ia tahu,tak banyak yang menjual buku tersebut karena sudah banyak yang merevisinya menjadi lebih bagus lagi.Tapi Andra tetap memilih dan mencari buku itu di lain waktu karena buku tersebut adalah buku terbitan pertama dan diyakininya lebih lengkap dari yang sekarang.

Andra meninggalkan tokoh buku,dan berjalan menuju sepedanya.Mengarahkannya agar kerumah Ghabriel sebelum gadis itu mengamuk lantaran dirinya yang datang terlambat.

Ditempat lain pria yang tadi masih menatap kepergian sang gadis-Andra-.
Dengan memegang buku yang sama dengan sang gadis inginkan.

"Fa,kau sudah menemukan buku yang kau cari?" tanya teman pria itu yang ternyata adalah Joe.

Hopeless[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang