sangat kebetulan

31 11 0
                                    

Arsen memakan coklat yang tadi diberikan,sedikit demi sedikit sembari membayangkan kejadian tadi pagi saat ia gugup karena ada mantan disampingnya.

Arsen tertawa kecil membayangkan semua itu kalau di pikir pikir hal itu nampak lucu jika dalam perspektif yang berbeda.

~~~~~

Sesampainya dirumah Arsen telah disambut oleh orang tuanya di depan rumah,orang tua Arsen telah berpakaian rapih sepertinya ada acara keluarga atau semacamnya.

"Cepet Arsen siap siap kita mau pergi" suruh ibu Arsen

"Mau ngapain kok ga bilang kalo ada acara dadakan" protes Arsen sembari mencium tangan ibunya.

Lalu ayah Arsen menjelaskan bahwa hari ini ada makan makan Ayah Arsen dengan sahabatnya,masing masing dari mereka membawa keluarganya sendiri oleh karna itu mengharuskan Arsen untuk ikut dengan orang tua nya.

Arsen yang mendengar hal tersebut ngedumel sendiri "kenapa dadakan sih orang mah bilang dari pagi" Orang tua Arsen mengabaikan perkataan Arsen karna Arsen sudah wajar bersikap seperti itu.

Arsen merupakan orang yang cukup perfeksionis jika ada hal atau sesuatu yang mendadak itu bisa mengacaukan semua jadwalnya pada hari itu.

Beberapa saat kemudian

"Arsen cepet kita udah terlambat" teriak ibu Arsen dari lantai bawah.

"Iya lagi nyisir" balas teriak Arsen dari kamarnya

Kemudian Arsen bergegas menuruni tangga yang membuat kedua orang tuanya melihat ke arahnya,saat kedua orang tuanya melihat Arsen mereka terdiam sesaat.

"Kenapa pada diem,ga biasa liat orang ganteng ya hehe" ucap Arsen meledek orang tuanya

"Idiih geer kamu rapih amat kayak mau lamaran" jawab ayah Arsen.

"Dih bodo kali kali Arsen rapih masa ga boleh" balas Arsen dengan tatapan sinis.

Ibu Arsen menenangkan Arsen agar tidak sensitif terhadap omongan ayahnya,ayah Arsen memang suka mengejek anaknya jadi sudah menjadi kebiasaan sejak lahir anaknya suka di olok olok.

~~~~~

Sesampainya di restoran yang sudah dijanjikan Arsen dan keluarganya turun dari mobil dan memasuki restoran tersebut.

"Arsen nanti yang sopan ya depan sahabat ayah" ucap ayah Arsen.

Arsen hanya mengangguk tanpa melihat wajah ayahnya ia terlalu sibuk melihat arsitektur dan interior di restoran itu.

Interior yang elegan ditambah dengan lampu berwarna warm white memberikan kesan hangat ditambah beberapa tanaman hijau yang membuat restoran menjadi lebih segar untuk dilihat.

Warna dekorasi dan furniture yang senada membuat kesan santai dan tidak lebay di mata Arsen rasa ini lebih cocok jadi tempat bersantai dibanding hanya restoran semata.

"Nah itu dia ayo samperin" ucap ayah Arsen.

Arsen dan orang tuanya menghampiri keluarga sahabatnya yang duduk di meja outdoor restoran tersebut

Kenapa harus punya pacar?[END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang