Hello I am back again. Huhuhu maafkan baru sempat update. Writers block ini memang sesuatu banget. So... please feel free to vote kalo suka ceritanya dan komen ya.
thanks
Chapter 6: The Demon King and The Prince
Suatu Tempat di Italia, 11 p.m.
Lucia POV
Ini sungguh gila. Aku melihat sosok itu berdiri tepat 10 meter jauhnya dari hadapanku. Sosok pemuda bertubuh tegap, berambut pirang dan bermata biru menyala. Ya, dia adalah Nash Éclair Argentum salah satu karakter ciptaanku yang lain dalam game Avalon Chronicle. Kemudian tepat dibelakangnya berdiri Rei dan Ron dengan ekspresi terkejut. Mungkin ia terkaget manakala melihat sosok raja iblis Avalon berdiri di depan mata mereka.
SLASH... SRING... CTARR...
Dengan gerakan secepat kilat beberapa pisau melayang menghunus ke arahku dan Cain lalu terjatuh. Jika bukan karena pelindung magis tak kasat mata milik Cain, mungkin pisau-pisau yang menghunus tajam itu sudah sukses melukai kami berdua.
Cain Nampak geram. Kedua mata merahnya menyala bagai api. Sedangkan aku, hampir limbung ke tanah karena saking terkejutnya. Jantungku berdegup dengan kencang. Seperti tabuhan genderang perang.
"Hei pangeran bodoh! Tidakkah kau lihat ada manusia disini? Aku tidak akan memaafkanmu jika kau melukainya!" teriak Cain.
Aku masih bisa meliat dari kejauhan jika Nash juga nampak geram. Sorot mata dan ekspresi wajahnya menggambarkan sebuah amarah yang mendalam. Seperti sebuah dendam yang tak tersampaikan.
Hingga kemudian kedua mataku sudah tidak dapat menangkap apa yang terjadi selanjutnya. Hanya sebuah suara dentuman demi dentuman yang terjadi. Nash dan Cain sudah saling beradu hantam.
"Shit, kau mulai gila! Luce, jaga jarak aman!" teriak Cain sambil terus-terusan mengangkis serangan dari Nash.
"Ini adalah pertama kalinya kau mengkhawatirkan seorang manusia, sungguh bukan sifatmu sama sekali," ujar Nash.
"Oh Astaga, kenapa situasi menjadi gila begini!" sahut Rei dari kejauhan. Rei pun nampak melihat ke arahku. Kedua mata kami bertemu pandang.
"Hei Ron, kau amankan Ergio!" teriak Rei yang kemudian berlarian ke arahku.
"Roger that!" balas Ron.
Ron segera memapah seorang bapak tua yang terlihat seperti seorang gelandangan menjauh. Terlihat sebuah cahaya berwarna biru mulai melingkari tubuhnya. Sepertinya Rei tengah memberikannya sebuah proteksi sihir.
Nash nampak mengeluarkan sebuah pedang pusaka dengan ukiran-ukiran bahasa kuno menyala-nyala bagai api dari udara. Kemudian sang pangeran kembali menghantam sang raja iblis dengan pedangnya. Cain pun terlihat langsung membentengi dirinya dengan perisai es.
Seketika suasana sekitar menjadi sangat dingin, sepertinya temperatur sudah turun hingga titik nol. Dingin mulai menjalar ke seluruh tubuhku, membuatku semakin mengeratkan cardigan berbahan wol yang aku kenakan. Mungkin ini adalah efek dari sihir es Cain.
Kemudian dari udara muncullah Kristal-kristal es yang memanjang dengan sisi lancip di kedua sisinya. Membentuknya terlihat seperti pedang bermata ganda. Kristal-kristal es itu lantas terbang menghujam ke Nash dan teman-temannya. Membuat suasana sekitar porak-poranda.
Oh Astaga, aku sudah benar-benar kedinginan, kedua bibirku terasa kering. Pandanganku semakin buram dan suara semakin terdengar samar. Samar-samar juga aku melihat sang pangeran nampak terluka, lengannya nampak meneteskan darah segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil King is Here
Fantasy[WARNING] Beberapa part mengandung unsur 18+ harap ditanggapi dengan bijak. Happy Reading! Namanya adalah Lucia Gwandyine Alexander. Seorang wanita berumur 24 tahun yang bisa dibilang sudah sangat sukes dalam mewujudkan semua impiannya. Bagaimana ti...