23. Hesitant

974 63 12
                                    

Hari demi hari pun terus berlanjut. Sekarang Eunbi dan Jungkook sudah memasuki kelas 12. Ujian akhir sekolah pun tinggal menghitung hari. Tinggal satu minggu waktu yang tersisa. Para murid pun pada berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai yang baik, agar dapat diterima di universitas terbaik yang ada di Korea.
Begitu pun dengan Eunbi yang sekarang sedang sibuk dengan buku-bukunya di perpustakaan.

Semenjak kejadian kemarin, Eunbi terus berusaha keras untuk mendapatkan nilai yang baik agar tidak di pandang sebelah mata oleh para guru.

Usahanya pun tidak sia-sia. Dia berhasil masuk ke urutan 10 besar siswa terpandai di sekolahnya. Tentu itu adalah pencapaian yang fantastis untuknya. Dari seorang siswa yang terkenal menjadi murid terbodoh di sekolah menjadi siswa yang dapat masuk 10 besar urutan siswa terpandai di sekolah.

Percayalah, usaha tidak akan menghianati hasil. Sekarang tidak ada guru-guru yang menggunjingnya. Termasuk Yoona-ssaem. Dia sangat bangga dengan hasil kerja keras muridnya itu. Bahkan sekarang Yoona dan Eunbi menjadi sangat dekat. Layaknya ibu dan anak.










"Wahhh. Akhirnya selesai juga," teriak Eunbi lega karena telah menyelesaikan kegiatan rutinya.

Sekarang rutinitas Eunbi saat istirahat adalah belajar di perpustakaan. Sebelum itu, dia pergo kekantin untuk membeli makanan lalu menuju ke perpus untuk belajar.

"Sudah selesai belajarnya nona"

Eunbi pun menoleh ke sumber suara. Dia adalah Jungkook yang baru datang sambil membawa buku. Lalu duduk di dekat Eunbi.

"Menurutmu oppa," ucap Eunbi sambil memandang datar objek yang ada di depanya.

Jungkook pun hanya terkekeh setelah mendengar jawaban Eunbi.

"Dan apa yang kau lakukan disini? Waktu istirahat hanya tinggal beberapa menit lagi. Mengapa kamu baru datang sekarang oppa?" Eunbi langsung memberikan Jungkook beberapa pertanyaan yang harus di jawab.

Jungkook terkekeh pelan memdengar pertanyaan Eunbi. Menurutnya Eunbi sangat menggemaskan saat memberinya berbagai pertanyaan tersebut.

"Kamu itu berbicara akau mengerap sih mbi. Aku sudah ada di perpus dari tadi. Sebenarnya aku ingin menghampiri mu. Tetapi melihat mu sedang fokus ke buku-buku mu aku pun duduk di sana(sambil menunjuk tempat yang di tempatinya tadi). Takut mengganggu fokusmu. Lalu saat,kau sudah selesai aku langsung menghampirimu," ucap Jungkook panjang lebar.

Mendengar jawaban Jungkook, Eunbi hanya ber oh ria sambil membereskan buku-bukunya yang ada di meja.

"Kok hanya menjawab itu saja. Dasat yeoja,menyebalkan," ucap Jungkook sambi mempoutkan bibirnya seperti anak kecil.

Karena gemas, Eunbi pun tidak tagan untuk tidak mencubitnya.

"Awww, sakit bi-yaa," aduh Jungkook yang sedang kesakitan

"Kamu sih imut banget," ucap Eunbi yang masih memainkan pipi chubby Jungkook.

"Udah lepasin," Jungkook menyuruh Eunbi untuk melepaskan cubitanya. Dan akhirnya Eunbi pun melepaskan cubitanya.

"Lihat,(sambil mempoutkan bibirnya) pipi ku yang imut jadi merah gara gara kamu," ucap Jungkook sambil memegangi pipinya yang jadi berwarna merah karena ulah gadis Hwang itu.

Sedangkan yang membuat pipi Jungkook menjadi merah hanya nyengir kuda tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Lebih baik sekarang kita kekelaa aja. Sebentar lagi bel berbunyi," ucap Eunbi.

Jungkook yang msaih kesal terhadap Eunbi pun hanya mempoutkan bibirnya sambil berjalan lebih dulu meninggalkan Eunbi.

"Kiyowo," ucap Eunbi sambil tersenyum manis.

Lalu Eunbi pun berlari mengejar Jungkook yang ada di depanya.










Eunha sedang termenung di balkon rumahnya. Dia mengingat kejadian tadi di perpustakaan. Melihat Jungkook yang merasa nyaman di dekat Eunbi pun membuat hatinya menjadi perih.

Siapa sih yang tahan melihat kekasih nya sendiri terlihat lebih nyaman di dekat gadis lain. Apa lagi gadis itu adalah sahabat dekat nya sendiri.

Rasanya sungguh sakit. Sungguh.

Tetapi Dia juga tidak bisa menyalahkan Eunbi. Eunbi lebih dulu mengenal dan mencintai Jungkook. Dan bukankah cinta juga tidak dapat di paksa. Dia juga tidak dapat melarang Eunbi untuk berhenti mencintai Jungkook.

Tetapi, apakah dia tahan?

Tentu saja tidak.

Jika dia melepaskan Jungkook untuk Eunbi, apakah Eunha bisa?

Tentu Eunha tidak bisa. Eunha tidak ingin kehilangan Jungkook. Lelaki yang amat di cintainya.

Tetapi dia juga sadar jika Jungkook mulai mencintai Eunbi. Tetapi dia memilih pura-pura untuk tidak mengetahui hal tersebut. Tentu agar dia tidak kehilangan Jungkook. Tetapi mengapa rasanya malah semakin sakit?






Memang sejak satu tahun yang lalu hubungan Eunbi dan Jungkook menjadi semakin dekat. Bahkan Jungkook lebih dekat dengan Eunbi dari pada Eunha kekasih nya sendiri.

Awalnya Eunha hanya memaklumi kedekatan mereka. Tentu, mereka tinggal se atap dan yang pastinya Jungkook pasti lebih dekat dengan Eunbi daripada dirinya.

Tetapi, lama-kelamaan Eunha sadar jika Jungkook mulai menaruh hati terhadap Eunbi. Jungkook seperti membeerikan perhatian yang lebih untuk Eunbi. Dan Eunha yakin jika Jungkook sudah menyadari perasaanya tersebut.

Tak terasa jika air mata nya menetes ke pipinya. Tak lama kemudian, Eunha terisak menangisi nasibnya yang tidak di cintai oleh kekasihnya sendiri.

"Menyedihkanya hidupku"

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Apakah aku harus bertahan atau mengakhirinya?"



Spoiled Girl And Cool ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang