Dancing is creating a scalpture that visible only for once in a momento.
Jongin tiba di Palais Garnier saat berhasil mengendarai audi pribadinya disambut dengan penghargaan dan penghormatan dari orang-orang. Dia memakai kacamata dan sepatu bot yang cukup besar. Usianya yang memasuki angka tiga-puluh disembunyikan dengan baik, karena dia mempunyai pinggang seorang matador, matanya yang hitam-kecoklatan, dan kulitnya yang yang perlahan terpanggan salpeter. Saat menuruni tangga, dia mengenakan jaket dari kulit asli sapi, dan sarung tangan ketat di jemarinya yang kekar.
Estelle Salton yang menunggunya untuk melakukan penyambutan untuk pertunjukan mingguan yang rutin mereka adakan, itu tak bisa mengalihkan pandangannya, berbisik pada temannya, "Dia terlihat seperti peri," dia menambahkan, "Sayang sekali aku tidak semobil dengannya."
Dia bukan satu-satunya yang berpikir seperti itu, juga bukan orang terakhir yang menyadari betapa mempesonanya keturunan Johnson yang terkenal itu.
Pada malam itu, dia memberi penjelasan pada orang-orang melalui pidato singkat di atas panggung pertunjukan bahwa dia adalah seorang yang mengagumi Palais Garnier seumur hidup, dimana dia selalu gugup ketika setiap pertunjukan akan dilaksanakan, di bagian kiri para bangsawan berbisik-bisik soal parasnya, di sebelah kanannya mencoba mengkritik tanpa suara, dan yang lain hanya mendengarkan.
Jongin berbalik untuk menuruni panggung dengan tepuk tangan penuh kebijaksanaan dari para penikmat pertunjukan seni karyanya. Dia tidak kembali duduk di kursi khususnya, dia memilih meninggalkan ruang pertunjukan itu tanpa membuat kehebohan, memilih berjalan sedikit tergesa-gesa ke ruangannya.
"Aku tidak mengerti kenapa dewan direksi bersikeras membuat pertunjukan ini," dia memarahi Ravi. Sulit baginya untuk meyakinkan dewan direksi agar tak melakukan apapun sebelum rencananya tentan pertunjukan akhir tahun yang bertepatan dengan milad Palais Garnier ke-78 tahun. Dia membanting kotak musik yang sejak dia masuk memainkan Czárdás milik V Monti yang sangat disukainya.
Ravi hanya mendengarkan amarah itu. Mengingat kejadian bagaimana bosnya menyeret Kyungsoo hingga terjatuh dari panggung dua-hari yang lalu. Menyebabkan wanita malang itu menderita patah tulang yang cukup serius di bagian pinggangnya, sehingga Jongin mau tidak mau harus menunda semua persiapan tentang latihan untuk pertunjukan itu.
"Aku ingin kembali."
"Belum saatnya Bos, para sponsor datang, bahkan tak tanggung-tanggung, Mr. Salton membawa direktur Park untuk pertunjukan ini."
"Park?"
"Ya, Samsung ingin membuat produk khusus dengan melibatkan para balerina terbaik Palais Garnier."
"Dia nampak seperti tak punya harga diri."
"Responnya baik, garis keuntungan jauh lebih signifikan dari terakhir."
"Pria tua itu sama sekali tak menghargaiku sebagai pemilik."
"Mungkin ingin memberi kejutan, Bos."
Ravi mengenang perjalanan karirnya di Palais Garnier, cemerlang dan prima adalah kenangan yang tak seharusnya dia khawatirkan, kepergian seorang Emma Rousse memberi pengaruh pada reputasi berbagai posisi di Palais Garnier, seolah ketika wanita itu dipaksa terjatuh; mereka terjatuh bersama. Dia membenarkan seolah satu-satunya kesalahan di sini adalah tentang kecemburuan. Yang dimiliki Stella, juga bosnya sendiri. Kekalutan akan kalah dan kehilangan menjadi tombak terbaik untuk mengalahkan musuh yang sebenarnya tak mengerti mengapa dirinya terlibat juga dalam peperangan.
Dia memerhatikan Jongin yang menutup mata menahan segala tekanan pada dirinya. Putra satu-satunya Jacques Johnson dan Kim Heechul, orangtua super hebat, tapi menyedihkan bersamaan. Wajah tegas dan penuh kewibawaan itu diwariskan sang Papa yang begitu memuja penghormatan, sedangkan sikap dermawan nan kelembutan diwariskan oleh Ibunya, yang sekarang lenyap saat kematian itu memisahkan canda mereka. Jongin juga memiliki saudara lain, yang lahir dari rahim seorang balerina bersama pamannya, perempuan cantik yang saat Jongin menginjakkan kakinya untuk pertama kali di Palais Garnier, membuatnya senang dan merasa disayangi. Bermain seolah tempat latihan para balerina adalah taman yang dipenuhi wahana. Mereka tumbuh menjadi remaja yang saling mengasihi, namun pada akhirnya Jongin terus-menerus kehilangan orang-orang yang dia cintai. Seumur hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim's Ballerina
Romance[PEMENANG THE WATTYS 2021 KATEGORI FIKSI PENGGEMAR] Jangan mencintaiku, kembalilah menari ballet, dan tidurlah dengan tenang. Do Kyungsoo, sang Odette. Kim Jongin, sang Penghancur, jatuh hati pada kebaikan hatinya. Tragis dan Memalukan.