Chapter 03 of La'Seine

817 135 22
                                    

BERITA itu bermunculan hari ini. Atau mungkin itu kemarin; Kyungsoo tak tahu pasti. Telegram yang dikirim Ravi terus-menerus menganggu konsetrasinya dalam berlatih, dia dengan penuh paksaan, menyeret dirinya lebih dekat lagi dalam situasi di antara mereka.

Times mulai menunjukkan keganasannya, apalagi soal Willis Salton yang tiba-tiba melepaskan tembakannya pada Palais Garnier, mengungkap alasan-alasan bodoh tentang Jongin yang mungkin memang terkubur jauh di dasar Seine akibat penyesalan telah menghancurkan karir putri satu-satunya. Pesta narkotika dijadikan tamengnya untuk menyelamatkan putrinya yang berada dalam tahanan di rumah rehabilitasi kota. Terpancar kemarahan untuk menghancurkan keturunan milik Johnson satu-satunya itu.

Dengan demikian Kyungsoo berdoa sepanjang malam, setiap hari, terkadang mengunjungi The Great Palais setiap hari Sabtu atau Minggu saat dia sedang tidak berlatih. Selama dua hari itu, dia meminta izin kepada Mr. Vayer untuk tidak menghubunginya mendadak; meski hal itu berusaha ditolaknya. Namun demikian, Kyungsoo tetap berada di istana itu hingga larut, membiarkan Ravi mengantarnya bersama Baekhyun yang terlihat putus asa dengan laporan-laporan nihil dari penyusuran Seine.

Mereka tiba di Seine hari ini, pukul tujuh malam, udara sangat dingin. Mereka sedang duduk makan malam dengan tiga cangkir kopi panas yang menguap bercampur dengan udara hampir membeku itu.

Ravi mengatakan: "Jika akhir bulan ini Mr. Kim tak dapat dietmukan. Posisinya sebagai pimpinan akan diganti Mr. Salton, karena perjanjian antara Mr. Jacques Johnson dengannya. Ketika Mr. Kim tak lagi layak, maka kursi itu akan menjadi milik keluarga Salton yang selama ini dipercaya Palais Garnier."

Semuanya tampak serba tergesa-gesa, seperti kejadian di mana Jongin menghilang, dan mereka yang tak becus mencarinya. Kepolisian ingin memberikan pernyataan untuk melakukam pencarian lebih besar lagi, hal itu tentu akan membuat seantero Perancis akan meledak seperti Hiroshima, Ravi sedang mempertimbangkan hal itu sangat dalam.

"Jongin biasanya, malam hari akan menemaniku duduk menikmati kopi di sini, jika kami selesai di Palais Garnier."

"Kau.. terdengar seperti bosnya, bukan sebaliknya."

Ada perasaan berkecamuk di dalam benak Ravi mendengar Baekhyun berusaha menghibur suasana. Sedangkan Kyungsoo lebih parah, hanya memandangi gelapnya air bergelombang jauh di seberang sana.

"Aku telah meneliti catatan-catatannya, sama sekali tak menunjukkan tanda-ingin bunuh diri-atau yang lain. Padahal Ayahmu sudah merawatnya dengan baik selama tujuh bulan, aku berusaha menjadi teman sepanjang waktu, alih-alih menjadi penasehatnya."

Namun demikian, rasa sedih itu telah memengaruhi lingkaran mereka.

Baekhyun menyesap kopinya, mengatakan, "Seandainya keluargaku punya kuasa menekan pembuat onar itu, aku akan rela berhenti dari perusahaan yang kurintis, sayangnya Johnson terlalu berada dipuncak, sedangkan kami jauh terlempar di bawah."

"Ya, Jongin tak pernah memiliki kesempatan untuk hidup seperti orang-orang di luar. Tak pernah bersantai menikmati karirnya, terlalu muda untuk jatuh di dasar Seine tentu saja."

Mereka seperti mulai mengenang Jongin melalui kalimat-kalimat itu. Membuat Kyungsoo menimbang pada keyakinannya, tidak mungkin Jongin jatuh di sana, seperti dirinya ketika putus asa. Kopi mereka tinggal setengah, saat bersamaan akan beranjak, salah satu anak buah Ravi menghampiri tergesa-gesa.

"Kami menemukan sesuatu, Bos."

Tanpa menjawab, mereka bangkit dan mengikuti arahan pria muda itu menuntun ke bagian Barat jembatan, menuruni tangga yang terhubung langsung dengan air.

"Apa ada sesuatu yang penting, Mark?"

"Ini jam tangan milik Mr. Kim, bukan?"

Ravi mendekat hampir menyentuh air Seine, salah melangkah sedikit dia bisa tergelincir, memerhatikan hati-hati jam tangan keluaran Rollex khusus dihadiahkan untuk Jongin saat mereka melakukan kerja sama pertunjukan The Nutcracker tiga tahun silam. Ravi agak ragu, namun itu tidak mungkin bukan milik Jongin, karena Rollex hanya membuat design khusus itu satu-satunya.

Kim's BallerinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang