HAPPY READING😇
Jangan lupa vote and comment ya?!
*****
Langit sore yang Indah ikut menghiasi suasana saat ini. Siswa-siswi yang berada di sekitar sudah bersorak sorai. Sebagian mereka para kaum hawa ada yang merasa iri, ada yang bahagia, dan ada juga yang menanti pj (pajak jadian) dari sang BadBoy sekolah yang tajir melintir, dan ada juga yang merasa tak adil. Hanya sebagai info, Arkan Ardinanjaya memang lelaki yang yang terlahir dari keluarga kaya Raya, di tambah lagi ketampananmya yang di atas rata-rata. Membuat para kaum hawa rela melakukan apapun, asalkan bisa memiliki lelaki itu.
"Jadi pacar gue ya." entah ajakan atau tawaran. Yang pasti, ia merasa sangat yakin untuk mengucapkan itu.
"Gue tau lo bercanda, udah ah buang-buang waktu, gue mau cepet pulang." ujarnya dengan sesekali tertawa renyah. Yang kemudian berbalik dan ingin cepat pergi dari sini. Karna ia tak ingin mendapatkan kesialan dari ketiga sahabatnya.
Bagaimana bisa, seorang BadBoy sekolah pun ikut mengaguminya. Memang gadis itu di bilang sempurna. Paras yang cantik, tubuh yang mungil, senyum yang manis dan dan tingkah laku yang unik. Walau masih mempunyai kekurangan, tetapi hal itu tidak mengurangi kesempurnaannya. Membuat siapa saja bisa jatuh hati kepadanya. Tetapi semua itu tak membuatnya merasa sempurna. Mendekati kata sempurna saja tidak sama sekali, apalagi sempurna. Mustahil. Itulah yang ada di pikirannya
"Gue nggak bercanda Bel. " balas Arkan dengan penuh penekanan. Dan berhasil membuat Rabel berbalik kembali ke arahnya.
"Gue nggak bisa." ujarnya cepat lalu kembali berbalik dan melenggang pergi begitu saja.
Saat ingin baru saja melangkahkan kaki di langkah ketiga. Arkan kembali berucap. "Lo nggak punya hati apa?! Setidaknya terima bunga yang udah gue beli buat lo!! " ucap Arkan berhasil membuat Rabel naik pitam. Bagaimana tidak naik pitam? Saat ini dirinya telah di bilang tak memiliki hati. Sungguh keterlaluan.
Ilustrasi By : Pinterest
Rabell menghentikan langkahnya kembali. Lalu terdiam sejenak untuk menenangkan hatinya. Bisa-bisa ia hilang kendali jika sedang dalam mode marah.
Gadis itu menghela nafas lelah. "Gue kasih tau ya sama lo! Pertama!, gue nggak mau terima bunga dari lo karena gue benci Mawar Putih. Kedua!, kalo lo emang nggak ikhlas nggak usah beliin buat gue!! Dan terakhir! Jadi orang nggak usah maksa! Gimana ada cewek mau sama lo kalau lo nya aja pemaksa!!" jelas Rabell dengan penuh penekanan di setiap katanya, dan tanpa berbalik. Lalu gadis itu kembali melanjutkan langkahnya.
"Sabar Kan,ini demi dia!" kata Arkan menyemangati dirinya sendiri.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
False Hopes
Teen FictionGadis yang sering kali gagal dalam sebuah persolaan cintanya,yang tak kenal lelah dengan memperbaiki dirinya agar semua membaik. Dia yang selalu merubah sikap agar tak terjadi hal yang sama seperti yang dia alami dahulu kala. Setia,penyayang,menga...