Part 1

13 3 0
                                    

"Awal dari semua kenyataan itu hanya Tuhan yang tahu, karena Tuhan lah yang menentukan awal dan akhir dari sebuah kehidupan"

Disekolah Risa memang memiliki para siswa yang wajahnya diatas rata-rata dan mereka adalah Kenzo, Gio, dan Reza.

Kenzo dia terkenal dengan sifat dinginnya dan Kenzo lah cowok tertampan di SMA Risa.

Gio dia sama kaya Kenzo yaitu dingin, tapi jika disapa dia tetap senyum, tidak seperti Kenzo wajahnya datar seperti triplek.

Reza dia orangnya perhatian dan humoris serta manis sehingga banyak juga yang mengaguminya.

Back to topik.....

"Susah sekali astaga hanya menulis saja tidak mau, apa susahnya memegang pulpen dan kertas, lalu langsung menulis," gerutu Risa berjalan memasuki kelasnya.

"Kenapa Ris?" tanya Dita saat melihat sahabatnya datang dengan menggerutu tidak jelas.

Tia yang mendengar Dita bertanya pun langsung menoleh saat membaca novel favoritnya. "Lo kok pagi-pagi seperti ini udah badmood pasti karena si Kenzo itu kan?" tebak Tia lalu langsung membaca novel kesukaannya lagi.

Risa langsung gabung dengan sahabatnya "Ya menurut kalian siapa lagi kalo buka kulkas jalan itu," jawab Risa masih emosi.

Tak lama kemudian Chaca datang dengan membawa satu bungkus roti dan tiga botol air minum, roti untuk Risa dan air minum untuk mereka bertiga. Ya mereka saat ini sedang di kantin sekolah mereka karena sudah kebiasaan mereka berada di kantin sebelum bel masuk.

"Risa... Risa... sudahlah lo nyerah aja, daripada lo kaya orang gila seperti ini, selalu berbicara tidak jelas dan marah-marah," saran Chaca sambil menduduki dirinya di bangku.

"Gue gak akan menyerah, karena taruhannya hukuman Cha," rengek Risa dengan mulut yang masih penuh karena memakan rotinya dengan cepat.

"Ya sekarang lo mau gimana, waktu yang lo janjikan hanya 2 minggu, sedangkan ini udah abis seminggu, sisa seminggu lagi Ris," nasihat Dita yang dibalas anggukan oleh yang lain.

"Gue bakalan berusaha semaksimal mungkin sampai kulkas jalan itu mau memberikan tanda tangan dia ke gue," kata Risa dengan tekat yang kuat.

Risa berfikir, ia bingung kenapa ada manusia seperti kenzo, orang yang dingin dan susah sekali untuk dimintai tanda tangan.

"Ris ada Kenzo tuh," kata Chaca sembari menunjuk tiga orang yang baru saja memasuki kantin yaitu Kenzo, Gio, dan Reza.

Melihat itupun Risa langsung menghampiri Kenzo " Hay Ken, apa kabar?" tanya Risa berbasa-basi.

"Lo bisa liat sendiri 'kan keadaan gue bagaimana?" Kata Kenzo sambil menaikan alisnya.

"Hehehe iya ya lo 'kan sehat sehat aja"

Setelah mengatakan itu ia tetap ditempat sembari mengepalkan tangannya karena menahannya emosi karena jawaban si Kenzo tadi.

Sedangkan Kenzo dkk mereka sudah menduduki bangku yang biasa mereka duduki.

Risa berjalan menghampiri meja ia tadi "Pokoknya gue harus bisa dapetin tanda tangan dia," gumam Risa.

Brak...

"Semangat Risa!" ucap Risa menyemangati dirinya sendiri.

Tiba-tiba Risa berdiri sambil menggebrak meja, sehingga membuat para sahabatnya kaget bukan main.

"Mau kemana lo Ris?" tanya Tia heran karena Risa berjalan menjauhi mereka.

Dan ternyata Risa menghampiri Kenzo dan hal itu membuat para sahabatnya tak habis fikir dengan Risa, pagi pagi ia sudah menjalankan tugas meminta tanda tangan si Kenzo.

"Kenapa lo kesini?" tanya Kenzo to the point.

"Em—anu.... Ken em..." kata Risa  gugup karena seisi kantin menatapnya.

"Em.... Gue boleh minta tanda tangan lo gak?" tanya Risa, padahal pertanyaan itu hanyalah basa-basi nyatanya Risa akan tetap meminta tanda tangan Kenzo walaupun sudah ditolak berkali-kali.

"Apa hak lo minta tanda tangan sama gue?" tanya Kenzo acuh dan berjalan pergi meninggalkan kantin serta meninggalkan Risa yang masih diam kaku ditempatnya karena emosi yang berusaha ia tahan.

TERLALU PEKA!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang