05

30 3 0
                                    

Tidak terasa seminggu sudah berlalu, chaerin mulai merindukan keberadaan sahabat sahabatnya tapi rasa rindu itu akan terobati karena mereka akan bertemu lagi hari ini di sekolah. Setelah bersiap siap ia pun berangkat ke sekolah, ia pun berjalan di lorong kelas tapi ada yang janggal kemana haneul yang biasanya menghalangi chaerin saat masuk kelas 'mungkin dia sakit' batin chaerin. Betapa terkejutnya chaerin saat masuk kelas dan mendapatkan sahabat sahabatnya sedang berbincang dengan orang yang ia benci, mereka terlihat begitu akrab. Chaerin memutuskan untuk tidak bergabung dengan mereka karena ia muak melihat wajah orang tidak tau diri itu.
Tak terasa waktu makan siang pun tiba, biasanya mereka berlima duduk bersama tapi kali ini felix mengajak haneul untuk dudk bersama mereka. "Gapapa kan gue duduk disini bareng kalian?". Tanya haneul dengan gerak gerik yang sok imut, sebenarnya caherin ingin memukul wajahnya menggunakan piring berisi sup panas yang berada di depan nya tapi mau gimana lagi kalau ia memukul haneul menggunakan itu disini ia akan kena masalah. Mereka mulai mengobrol dengan panjang lebar tapi chaerin tidak ingin ikut percakapan mereka, ia sangat kesal karena haenul telah menghipnotis sahabat sahabatnya. Iya chaerin tahu haneul ingin berteman dengean mereka hanya karena ia ingin lebih dekat dengan hyunjin, dasar teman palsu.

Bell pulang berdering, biasanya mereka berlima berjalan bersama menuju halte bus tapi kali ini jisung mengajak haneul untuk pergi bersama mereka. "Jadi gimana tentang kerja kelompok kita?" Tanya hyunjin, 'ah iya lupa nanti bakalan ada kerja kelompok' batin chaerin. Saking kesalnya sampai sampai chaerin lupa kalau akan ada kerja kelompok dan ia sekelompok dengan haneul. "Gimana kalo di rumah lo aja jin?" Usul haneul, hyunjin pun mengangguk tandanya ia setuju. Saat di bus mereka semua sibuk membicarakan tentang kerja kelompok kecuali chaerin, ia tidak mau bergabung dan memasangkan airpods nya. Biasanya mereka akan menanyakan keadaan nya saat wajah chaerin murung, tapi kali ini mereka terlalu fokus kepada haneul sampai mereka semua melupakan sahabatnya yang sudah bersama mereka selama 10 tahun. Pasti sakit.
Sampai juga chaerin dirumahnya, karena ia terlalu lelah chaerin pun langsung bersih bersih dan memejamkan matanya. "Chaerin!! Siapin buat makan malem!!". Ia terbangun oleh ocehan jooyoung dri bawah kamar,chaerin segera menuruti perintahnya karena tidak mau di pukuli lagi. Saat berdiri dari kasur kepalanya terasa sangat berat dan menyebabkan chaerin terjatuh di lantai, karena suaranya cukup kencang terdengar oleh jooyoung ia pun naik ke kamarnya chaerin. "Kenapa lagi sih? Mau bikinin makan malem aja ribet". Protes jooyoung. "Ini kepala aku pusing banget". Kata chaerin yang mencoba untuk berdiri sambil memegangi kepalanya. "Alah alesan aja itu mah, ayo cepetan udh laper tau". Jooyoung pun turun dan begitu juga dengan chaerin.

Chaerin menata makanan nya di meja makan lalu duduk untuk makan malam. "Huekk apa apaan ini?! Makanan nya terlalu asin!". Bentak ayahnya, tiba tiba saja suara piring pecah terdengar jooyoung melemparnya ke lantai. "Sekarang kamu beresin, kita mau makan di restoran aja". Perintah ayahnya. Chaerin merapihkan serpihan kaca dan makanan  yang ada di lantai, tanpa di sadari ia meneteskan air matanya 'mah, chaerin kangen sama mama' kata chaerin dengan suara yang lemah. Ia menangis sangat hebat karena merindukan ibu tercinta nya yang sudah meninggal karena kanker, setelah membereskan semua itu chaerin lari ke kamarnya dan menangis. Ia menangis sambil memegang kalung yang ada di lehernya, kalung itu peninggalan dari ibunya

"chaerin sini deh mama mau ngasih kamu sesuatu" kata mama yang sedang berbicara kepada chaerin yang saat itu masih berumur 12 tahun. "Apa tuh ma?" Karena penasaran chaerin pun langsung mendekati mama nya yang sedang terbaring di kasur dengan banyak alat yang terpasang di tubuhnya. "Ini buat kamu, kalau kamu kangen sama mama kamu bisa bayangin kalau kalung itu mama". Katanya sembari memasangkan kalung dengan gambar hati. "Wahh lucu banget makasih ya ma!". Kata chaerin yang terlihat sangat senang.

Chaerin mengingat lagi kejadian itu ia menetes kan air mata lagi tetapi kali ini sambil tersenyum. Karena melamun chaerin pun tak sadar bahwa ia sudah tertidur dengan pulas.
Sudah tiga hari chaerin tidak masuk sekolah karena sakit demam, tetapi tidak ada satu pun sahabatnyandatang atau menanyakan kabarnya, tiba tiba terdengar suara notif dari ponselnya chaerin langsung mengecek notif tersebut teenyata dari jisung

tupai~
Chae lo kemana aja? Kok kemaren g
ikut kerja kelompok?

chaerin
ada acara

tupai~
Lo udh gamasuk selama tiga hari, lo sakit?

chaerin
Klo iya knp?

tupai~
Ya bilang dong biar kita bisa jenguk

chaerin
Gausah, lagian kan kalian lagi sibuk
sama haneul

tupai~
Lo cemburu apa gimana?

chaerin
Idih sok tau lo

tupai~
Yaudah klo gitu gue kesana sekarang

chaerin
Heh ngapain lo?!

tupai~
Alah bacot bgt si, gue otw kesana sambil bawa snack ya
bye~

Chaerin menutup ponsel nya dan menyalakan tv ruang tamu, ia bisa menonton tv dengan tenang karena ayah dan juga jooyoung sudah berangkat untuk kerja. Beberapa menit kemudian terdengar suara ketukan pintu, chaerin pun membukanya dan ya itu adalah han jisung.  "Kaget gue kira mayat tau nya lo, mukanya pucet banget". Kata jisung sambil menaruh snack yang ia bawa. "Sini coba gue cek suhu lo brp". Jisung mengambil termometer dan memasangkan nya ke chaerin. "Njir 39,7 lo demam chae". Kata jisung panik, ia pun meyiapkan kompresan dan memasangnya di kening chaerin. "Gue kira lo gabakal dateng sung". Kata chaerin. "Ngomong apa sih gue pasti dateng lah, gausah banyak bacot ni makan". Kata jisung sambil menyodorkan snack nya, tapi chaerin menolak nya. "Terus lo maunya apa? Mau gue bikinin bubur?". Tanya jisung, chaerin pun mengangguk jisung segera ke dapur dan membuat bubur untuk chaerin.
"Nih dah jadi tinggal lo makan". Kata jisung sambil memberi semangkuk bubur kepada chaerin, ia hanya menatap bubur itu dan tiba tiba ia menangis. "Eh lo kenapa nangis? Sakit?". Tanya jisung panik. "Engga kok, gue terharu aja gitu lo peduli banget sama gue". Kata chaerin sambil tersenyum. "Di luar sana masih ada orang yang lebih peduli sama lo". Kata jisung. "Tapi mereka sekarang lebih peduli ke haneul". Sambung chaerin. "Engga lo salah chae, mereka peduli banget sama lo apa lagi kita kan udh bareng selama 10 tahun". Kata jisung. "Udh lah jangan mikir gituan ntar kondisi lo makin parah, klo ga makan gue suaoin nih". Ancam jisung, bukan nya memakan nya chaerin malah membuka mulut nya dan tidak mengambil sendok. Jisung sudah tau maksudnya jadi ya dia hanya bisa pasrah dengan kelakuan sahabatnya. "Dasar bayi gede lo".





Hallooooo maap ni dari kemaren authornya ga update chapter baru soalnya ada urusan mendadak hehe maaf ya tapi kali update kok tenang aja yaa😌💖 semoga kalian suka sama update yang satu ini dan authornya mau tidur dulu soalnya aku update ini jam setengah tiga wakakakakakakkk biasalah gabisa tidur a.k.a insomnia tapi aku bakal coba tidur jadi byee~

Cheer Up || Stray Kids 00' LineWhere stories live. Discover now