•• Detektif Jeon ••
Wonwoo baru keluar dari mobilnya kala manik rubahnya menangkap pemandangan yang kurang mengenakkan. Melihat dua orang tengah berciuman mesra di parkiran mobil membuat Wonwoo mengingat kembali pengkhianatan yang dilakukan mantan kekasihnya dua hari yang lalu. Ya, sudah dua hari sejak Nayoung ketahuan mengkhianati Wonwoo. Selama dua hari itu Wonwoo semakin menyibukkan dirinya dengan pekerjaan. Kebetulan sekali kasus kecelakaan saat itu masih harus diselidiki, jadi Wonwoo cukup memiliki bahan untuk melupakan sejenak pengkhianatan Nayoung padanya.
Tapi lihatlah dua insan yang telah membuat Wonwoo mengingat kembali apa yang terjadi padanya dua hari lalu. Wonwoo tidak berniat menyalahkan mereka sebenarnya, tapi entah mengapa moodnya menjadi sangat buruk setelah melihat kedua insan itu. Terlebih lagi dua insan itu sama-sama pria, dengan kata lain mereka adalah pasangan sesama jenis. Sebenarnya Wonwoo bukan seorang homophobia, hanya saja ia terkadang merasa kesal jika pasangan sesama jenis mengumbar kemesraan di tempat umum. Entahlah, Wonwoo juga tidak mengerti dengan dirinya.
"Kalian menggelikan," komentar Wonwoo kala melewati kedua insan yang masih asyik berbagi ciuman.
Mendengar suara Wonwoo membuat keduanya saling memberi jarak. Mereka lantas menatap Wonwoo sebelum tertawa, "Itu tadi tontonan gratis untukmu, deputi Jeon."
Wonwoo memutar bola matanya malas, "Tidak bisakah kalian melakukan hal itu ditempat yang lebih tertutup? Bagaimana jika ada yang melihat? Dan tadi aku melihat kalian, kalian tidak malu ya Kang Daniel dan Ong Seungwoo?"
Yang dipanggil Daniel kembali tertawa sementara sang kekasih nampak malu-malu dengan wajah yang memerah samar, "Kami sengaja melakukannya saat melihat mobil mu masuk area parkir, sengaja ingin membuatmu iri."
"Heol, aku tidak akan pernah iri dengan hubungan seperti itu."
Baik Seungwoo maupun Daniel hanya menanggapi ucapan tajam Wonwoo barusan dengan sebuah senyum tipis. Menurut mereka ucapan Wonwoo tidak ada apa-apanya dibandingkan ucapan orang lain diluar sana mengenai hubungan keduanya. Mau bagaimana pun Wonwoo tetaplah seorang teman bagi keduanya, jadi Wonwoo tidak mungkin berkata kelewat menyakitkan untuk dua insan itu.
Daniel akhirnya menyusul Wonwoo setelah Seungwoo pamit untuk pulang. Pria tampan bergigi kelinci itu sengaja menyusul Wonwoo, niatnya ingin kembali menggoda temannya itu.
"Jeon,"
Wonwoo yang tengah menunggu lift untuk naik ke lantai atas pun menoleh kala mendengar suara Daniel di sampingnya, "Ku pikir kalian akan melanjutkan ke tahap yang lebih memalukan tadi,"
Daniel kembali tertawa namun kali ini ia juga mengibaskan salah satu tangannya yang sungguh Wonwoo pun tak paham untuk apa pria itu melakukannya.
"Jika melakukan hal lain aku biasanya mengajaknya ke hotel atau apartemen ku."
Wonwoo bergidik ngeri kala mendengar penuturan Daniel. Ia lantas melangkahkan kakinya memasuki lift yang telah terbuka diikuti Daniel di sampingnya.
"Jeon, aku akan pindah." Ucap Daniel setelah beberapa saat hening menemani keduanya.
"Apa maksudmu?"
"Aku pindah tugas ke Busan, mungkin disana juga aku akan menikahi Seungwoo. Kau harus datang meski merasa jijik dengan hubungan kami."
Wonwoo mendengus, "aku tidak pernah merasa jijik dengan hubungan seperti itu. Hanya saja kalian berdua sungguh menggelikan, mengumbar kemesraan disana sini."
Daniel kembali tertawa, kali ini ia pun lantas mengetek kening Wonwoo hingga menimbulkan protes dari sang empunya, "Bagaimana jika kau terkena karma?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif Jeon
FanfictionWonwoo tidak mengerti dendam apa yang disimpan kepala kepolisian tempatnya bekerja pada dirinya. Apa hanya karena sebuah penolakan membuat pria tua itu memperlakukannya seperti ini? Bagaimana bisa pria menyebalkan itu memerintahkannya untuk menyamar...