02

2.1K 270 28
                                    

Sebelum baca, streaming dulu dong,
Dan vote seventeen 👇👇
https://m.mwave.me/en/vote/tournament/view?tab=vote&voteSeq=901091
.
.
.
•• Detektif Jeon ••

Wonwoo tidak mengerti mengapa semua barangnya di masukkan ke dalam kardus begitu ia sampai di ruangannya. Meski masih tergolong detektif baru dan berpangkat deputi, Wonwoo telah diberi sebuah ruang pribadi dimana ruang itu merupakan tempatnya ketika menyatukan keping demi keping petunjuk dari kasus yang ia tangani.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Wonwoo pada beberapa orang itu ketika mereka mulai menyentuh barang pribadi Wonwoo dengan asal-asalan. Bahkan salah seorang polisi yang selalu memujinya terlihat melempar bingkai foto berisi foto Wonwoo kecil dan kedua orangtuanya ke dalam kardus.

"Hey!" peringat Wonwoo kala melihat dua polisi disana makin menghancurkan ruang kerjanya. Sebenarnya ada tiga orang polisi disana, tapi salah satunya langsung berhenti membereskan barang Wonwoo kala mendengar suara pria Jeon.

Salah seorang polisi yang berpangkat opsir menatap Wonwoo dengan senyum mengejeknya, "Sudahlah deputi Jeon, terima saja jika kau turun pangkat karena menolak perintah pak kepala."

Sebuah kotak berisi barang-barang diberikan pada Wonwoo tepat ditangan pria manis itu, sementara kotak lainnya ditendang mendekat ke kaki Wonwoo.

"Lihatlah, kau itu begitu sombong deputi. Bertingkah seakan diri mu selalu bisa memecahkan kasus, kau bahkan tidak menghormati sunbae mu. Lalu sekarang kau sok suci dengan menolak perintah pak kepala, pantas saja kau langsung turun jabatan." Ucap seorang polisi yang memiliki pangkat seperti dirinya. Wonwoo tahu pria dihadapannya ini tidak pernah bekerja dengan baik, selalu menerima suap dari para tersangka, bahkan menjalin kasih satu malam dengan seorang tersangka wanita. Itulah sebabnya pria dihadapan Wonwoo ini belum juga naik pangkat meski telah mengabdi selama hampir delapan tahun lamanya.

Wonwoo terkekeh sebelum menatap tajam satu persatu pria yang telah menghancurkan ruang kerjanya itu, "Katakan siapa yang harus ku hormati diantara kalian, pecundang?!"

"Tidak ada gunanya menghormati orang yang bisa bertahan disini karena kekuatan orang dalam, padahal dia telah berulang kali melakukan kesalahan. Tidak sudi aku menghormati orang seperti itu, aku lebih baik menghormati kakek pemulung yang jujur dibandingkan menghormati mu, Sunbae." Wonwoo dengan sengaja menekan kata 'sunbae' diakhir kalimatnya.

Pria Jeon itu nampak tersenyum menang kala melihat ekspresi kesal di wajah pria dihadapannya. Tak ada lagi kata terucap, pria yang lebih pendek beberapa senti dari Wonwoo itu langsung pergi begitu saja. Begitu pula dengan pria yang melempar bingkai foto keluarganya tadi, menyisakan Wonwoo dan salah seorang polisi yang lebih muda darinya.

"Maaf Wonu hyung, aku hanya diminta membantu membereskan ruangan ini."

Wonwoo menghela napas lelah mendengar penuturan polisi muda di hadapannya. Ia pun hanya mengangguk sebab sudah malas memperpanjang masalah.

"Tapi Hyung sungguh diminta pindah dari ruangan ini," polisi muda itu kembali berucap kala keheningan menyapa keduanya.

"Dimana?"

"Dimana aku dipindahkan, Lee Daehwi?" Tanya Wonwoo sekali lagi dengan nada jengah pasalnya pria bernama Daehwi itu tak juga menjawab pertanyaannya tadi.

"Meja kosong di samping meja ku, Hyung."

"Oh ku pikir aku dipindahkan ke distrik lain." Gumam Wonwoo yang saat ini telah sibuk membereskan barangnya yang lain.

Detektif JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang