(5)

192 14 0
                                    

happy reading!
vomment
.
.
.

aku sudah dikafe yang sering didatangi aku dan suga.

kafe ini juga sering dijadikan tempat santai saat sore datang oleh anak muda sekitar kota,menatap laut pada saat sore.

aku menunggu suga datang.

"pak,pesan es kopi susu satu." aku memesan minuman dan sengaja tidak memesankan untuk suga khawatir pesananku salah.

beberapa menit kemudian,suga datang dengan mobil sedan miliknya.sebenarnya,dia jarang membawa mobil ke kampus.

meski dari keluarga berada,dia lebih senang naik kendaraan umum.itulah yang membuatku menyukainya.

dia tidak membanggakan harta keluarganya.terkadang,dia dijemput adik atau ayahnya.tak jarang pula,aku yang mengantarnya pulang dengan motorku.

meski tidak sampai depan rumahnya,dia justru memintaku mengantarnya sampai digerbang perumahannya saja.

aku meneguk minuman yang baru saja sampai dimejaku.angin laut berembus pelan,menerpa wajahku.kafe tepi laut ini cukup ramai,mungkin banyak mahasiswa kampusku. namun,tidak ada satupun orang yang ku kenal.

ya,selain tiga sahabatku.aku tidak memiliki banyak teman dekat.Bahkan,teman suga pun tidak begitu banyak yang ku kenal.suga memang lebih sering bersamaku dan ketiga sahabatku.

beberapa saat kemudian,suga pun sampai.dia duduk persis dihadapanku.

aku berusaha memberikan senyuman terbaik saat itu.senyuman yang suatu ketika ia katakan pernah membuatnya rindu.

namun,sepertinya tidak untuk kali ini.suga hanya menatapku dingin.

kamu berhadapan,menyamping ke arah laut. aku bisa melihat wajahnya dengan jelas,wajah yang dulu begitu hangat.penuh kebahagiaan.

namun,hari ini seolah hilang. meski rambutnya yang lurus itu tertiup angin laut,ia tetap mempesona.

"kamu mau minum apa?" tanyaku,berusaha memecahkan keheningan diantara kami.

"aku ngga mau minum."suaranya terdengar datar.bukan seperti kekasih yang ku kenal.

aku tidak melanjutkan pertanyaanku,entah kenapa rasanya ada perasaan lain didadaku. aku tidak mengerti.

"kamu masih marah padaku,suga?"

"ngga." dia menatapku,sedikit lebih baik dari pada tatapan saat dia sampai.

"ada yang salah denganku?" aku mencoba mencari tau apa yang membuatnya seberbeda ini.

"ngga." satu kata bikin kesal. tapi aku berusaha menahan.

"suga,ada apa sebenarnya?kenapa sikapmu jadi aneh begini?"

suga menggenggam jemariku.aku merasa sentuhan itu dingin.

hambar.tidak seperti biasanya.

ada sesuatu yang dia sembunyikan dibalik genggaman itu.ia seperti melepaskan,tetapi matanya seolah mencari waktu yang tepat.

"suga?"

"kook, harusnya aku ngga pernah memulai ini denganmu. dan ngga pernah membiarkan kamu masuk ke hidupku." dia berhenti,menahan sesuatu yang tidak sanggup dia tahan dikelopak matanya.

"suga.." suaraku tertahan. aku menerka-nerka kemana arah pembicaraan ini bermuara.ada gelombang besar dimatanya.

"..aku ngga bisa meneruskan hubungan kita.papa dan keluargaku ngga akan pernah bisa menerimamu." dia melepas genggeman tangannya.

gelombang besar itu mengempas tubuhku.
melempar aku ke karang runcing pinggir pantai berbatu.hancur.

aku kehilangan suaraku.aku tidak tau lagi apa yang harus ku perbuat. suga adalah orang yang sangat kucintai.

dua hari belakangan,aku terus mencarinya,juga ke fakultas seni untuk bertemu dengannya. berusaha agar semuanya baik-baik saja.

berharap semua yang kuperjuangkan,yang kami jalani dua tahun terakhir, tidak mau berakhir sia-sia.

aku bahkan hampur tidak fokus dengan urusan kuliahku.bagiku,suga adalah bagian penting dalam hidupku.

namun,sore ini gelombang besar yang keluar dari matanya menghantam dadaku.

"kook,maafkan aku.tapi keluargaku adalah hal yang ngga bisa kutukar dengan apapun.termasuk denganmu."

dia berusaha menenangkanku,mencoba terlihat kuat,atau mungkin dia memang kuat. suga seperti telah mempersiapkan semua ini sejak lama.

"maaf,aku harus pergi kook." dia melangkah tanpa menunggu balasan dariku.

"suga..," ucapku mencoba menahan kepergiannya,tetapi suaraku tidak keluar.

tubuhku ingin mengejarnya dan memohin agar ia tetap tinggal.namun,tidak ku lakukan.

entah kenapa seolah ada yang menahan diriku untuk tidak mengejarnya meski aku ingin memperbaiki semuanya.

sore ini aku sadar,ini adalah hal yang disiapkan oleh suga sejak lama.

juga menjadi alasan kenapa dia tidak mau mengenalkanku kepada keluarganya,padahal usia hubungan kami sudah dua tahun.

juga alasan kenapa dia selalu mencegahku untuk mengantarnya sampai ke rumah.

dia benar-benar tidak ingin memasukkan ku ke keluarganya.bahkan,untuk membuat keluarganya mengenalku pun tidak sama sekali.

aku meneguk lagi minumanku setelah sekiat menit suga meninggalkanku.mencoba tetap tidak percaya dengan apa yang terjadi.

namun,kopi susu yang terasa pahit itu seolah menyadarkanku.

senja datang.langit membakar diri.mengisyaratkan akan ada yang berubah pada hari ini.

mau tidak mau,senja akan berlalu.suka tidak suka,kehidupan akan terus berjalan.

namun,menyembuhkan hati yang terhempas karang tajam semudah senja berganti malam?

tbc.

Twilight takes you away. [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang