Sibuk

897 49 21
                                    

Di hari yang sangat cerah, para Boboiboy Elemental tampaknya sedang sibuk. Bukan sibuk dalam arti sebenarnya, tapi sibuk dalam urusan mereka masing – masing. Halilintar sedang membaca buku sambil rebahan di kasurnya. Taufan sedang mengajari Blaze cara menjahili orang dengan benar. Mereka menggunakan Solar sebagai bahan latihan mereka. Solar yang sedang melakukan eksperimen yang melibatkan banyak sekali bahan kimia. Kali ini, dia sangat berhati – hati agar kejadian minggu lalu tidak terjadi kembali.

*FLASHBACK*

Minggu lalu, ia menumpahkan cairan eksperimennya di tanaman yang baru dibeli oleh Thorn. Saat itu Thorn tidak ada di rumah karena dia ingin membeli pupuk untuk tanaman barunya. Tanaman Thorn berubah menjadi monster dan menghancurkan halaman rumah mereka. Gempa dan Halilintar tidak bisa menghentikannya tumbuh karena yang bisa menghentikannya hanyalah Thorn. Ketika Thorn datang dan melihat tanamannya menghancurkan seluruh halamannya, Thorn merasa heran kenapa bisa menjadi seperti itu. Belum saja Thorn tersadar dari herannya, Gempa daan Halilintar langsung memarahi Thorn karena membeli tanaman monster yang sangat besar.

Gempa : Thorn, lihat ulah tanamanmu ini! Kenapa kamu beli tanaman yang seperti ini? Kakak nggak pernah larang kamu merawat tanaman, tapi kalau tanamannya seperti ini, kakak nggak mau ada di rumah kita!

Gempa marah karena tanaman ini menghancurkan halaman yang baru saja dibenahinya. Dia merasa sangat lelah terutama karena tidak ada yang membantunya mengerjakan seluruh tugas di rumah hari ini. Memang biasanya juga dia yang mengerjakan kebanyakan tugas di rumah, tapi biasanya dia juga dibantu oleh Halilintar dan Ice. Tapi kali ini, Halilintar ingin membaca buku barunya dan tidak ingin diganggu. Ice pergi ke sekolah karena dia ada rapat OSIS mendadak. Jadi ya, dia sendirian. Dan rasa lelah itu mendorongnya untuk marah.

Thorn : Kak Gempa marah ya? Bukan Thorn yang buat jadi seperti ini.. waktu itu nggak kayak gini.. Kak Gempa jangan marah sama Thorn.. "menangis"

Gempa yang melihat hal itu sadar dan menenangkan dirinya. Dari gaya bicara Thorn, dia tahu kalau Thorn tidak berbohong. Kali ini dia tidak lagi menuduh Thorn, dia malah berpikir tentang bagaiman tanaman Thorn bisa berubah menjadi seperti itu. Gempa yang masih melihat Thorn menangis, langsung memeluknya.

Gempa : Maafin kak Gempa ya Thorn, udah nyalahin kamu. Tapi kamu bisa kembalikan pohon ini kayak semula kan?

Thorn : "berhenti menangis dan menghapus airmatanya" Bi.. Bisa kak...

Thorn pun mengembalikannya seperti semula dan memeluk Gempa dengan sangat erat. Gempa yang masih penasaran berpikir sambil membiarkan Thorn memeluknya seperti itu. Solar yang melihat itu merasa kasihan kepada Thorn. Dia pun menghampiri Gempa dan mengakui semuanya. Gempa pun mengerti dan memaafkan Solar.

Gempa : Emm, baiklah.. Tidak apa – apa, lain kali hati – hati ya, jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi..

Solar : Emm, iya kak..

*END OF FLASHBACK*

Ya, kasihan Solar dia akan menjadi bahan percobaan latihan untuk kejahilan Taufan dan Blaze. Ice dan Thorn sedang memasak di dapur untuk makan malam nanti. Gempa sedang membantu Tok Aba di kedai Tok Aba jadinya dia menyerahkan urusan masak memasak kepada mereka. Ya, walaupun masakan mereka tidak seenak masakan Gempa, tapi menurut Gempa hanya mereka yang bisa diandalkan. Ini juga untuk melindungi mereka. Gempa menjaga Thorn dari pengaruh buruk Taufan dan Blaze. Dia juga menjaga agar Ice tidak tidur seharian tanpa kerjaan. Sekarang dia merasa lega karena telah memilih adik adiknya yang bisa diandalkan.

Sementara itu di dapur,

Thorn : Kak Ice, hari ini kita masak apa ya?

Ice : Kata Kak Gempa, kita harus masak ayam goreng dan tumis kangkung, kayak mana cara masaknya ya?

Thorn : Thorn juga tidak tahu kak.. tumis kangkung itu apa ya?

Ice : "menepuk jidat" Thorn, kangkung itu sayuran...

Thorn : Jadi, kita masaknya pakai apa? Kalau kita belum masak, nanti Kak Gempa marah.. Kak Gempa kan udah bekerja keras...

Ice dan Thorn : ......."Mode berpikir".......

Ice : Aha, aku tahu.. kita Tanya aja mbah google..

Thorn : "polos" Mbah Google itu mbahnya siapa kak?

Ice : Hhhh, google Thorn... "menunjukkan hpnya"

Thorn : Ohhh... ok, ayo mulai masak!

Ice : Ayo!

Ice dan Thorn pun mengerjakan petunjuk di google. Tapi, Thorn tidak mengerti dengan semua bahasanya, jadi Ice yang membacanya dan Thorn yang akan mengambilkan semua peralatan dan bahan bahannya.

Ice : Ok, ayo mulai dengan mengambil kangkungnya.. biar kakak yang motong – motong bawang dan cabainya.

Thorn : Nih kak. "menyerahkan sayurnya"

Ice : Makasih, eh? "melihat sayurnya"

Ice : Ini kan bayam? Salah ini, ambil yang lain..

Thorn pun mengacak – acak isi kulkas, maklum dia nggak tahu yang mana itu kangkung..

Thorn : Yang ini ya kak? "menyerahkan sayurannya lagi"

Ice : "melihatnya" Ini kan sawi..

Thorn : Ini?

Ice : Ini pakis..

Thorn : Kalau yang ini ?

Ice : Ini daun papaya

Thorn : Ini? Tak ada lagi lah kak Ice...

Ice : Ini kacang panjang.. haish, satu kulkas sudah kamu bongkar, nggak mungkin nggak ada.. cari lagi Thorn..

Thorn : Yang ini ya? Cuma ini yang warnanya beda..

Ice : Mungkin ya? Udah banyak kali yang kamu ambil ini.. sini

Thorn : Nah "menyerahkannya sambil tersenyum"

Ice : Eiiik? Ini .. ini daging! Thorn nggak bisa bedain sayuran dengan daging?

Thorn : Ehh? Daging ya? "polos" Sorry lah... Hihihi

Ice : Kau je lah yang potong bawang ni, biar aku yang cari kangkung..

Thorn : Hihihi, oke kut?

Thorn dan Ice pun berganti tugas. Ice pun mencari kangkungnya sekaligus membereskan kekacauan yang disebabkan oleh Thorn.

'Ade ade je lah' batin Ice.

Tiba – tiba ,

Ice : Hah! Nih dia kangkung!

Tapi saat dia jumpa kangkung, situ pula dia dengar 2 suara.

Aahhh..

dan

Aaaahhh!!!

Satu kecil dan satu besar. Ice pun terkejut dan menjatuhkan kangkungnya. Satu asal suara sudah bisa ia lihat, yang satu lagi berada di lantai dua. Ia pun membantu yang berada di dekat dia.

Tapi siapa yang teriak tu? Ice pun menjadi semakin penasaran....






Halo readers!

maaf ya kalau ceritanya gak jelas dan banyak kesalahan kata maupun typo karena ini pertama kalinya author menulis cerita di wattpad. Jadi mohon di maklumi ya..

supaya author bisa lebih baik dalam menulis cerita, tolong comment di bawah ini ya untuk memberikan masukan maupun saran...

Jangan lupa baca chapter selanjutnya ya...

ℝ𝕒𝕙𝕒𝕤𝕚𝕒 𝔻𝕚𝕟𝕘𝕚𝕟 (ႦσႦσιႦσყ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang