Hari ini Wonwoo bangun lebih awal, tapi kali ini bukan untuk membuat sarapan yang enak. Tapi untuk menutupi tanda kemerahan yang ada di lehernya. Tentu akibat ulah Soonyoung kemarin malam.
Saat ini Wonwoo tengah berpikir. Dengan apa ia menutupi tanda ini? Saat ini sedang musim panas, bukan ide bagus jika menutupnya dengan syal. Yang ada teman dan juga penggemarnya akan curiga dengan sesuatu.
“Gue harus tutupin pake apa, coba? Syal? Jangan, lah, nanti dikira gua kenapa-kenapa lagi. Makin panjang urusannya,” gumam Wonwoo.
Wonwoo mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamarnya. Lantas, matanya tertuju pada meja rias.
“Concealer!”
Wonwoo segera mengambil Concealer miliknya yang tersimpan di laci meja rias.
“Semoga cukup buat nutupin ini,” harap Wonwoo.
Wonwoo segera mengaplikasikan benda yang berfungsi untuk menutupi bekas-bekas itu pada salah satu sisi lehernya.
***
Wonwoo duduk di bangkunya, tepat di sebelah Moonbin.
“Kenapa, lo?” tanya Moonbin penasaran.
“Kenapa?” Wonwoo balik bertanya.
“Baru datang sudah senyum-senyum nggak jelas.”
“Oh, hehe. Lo tau, nggak?”
“Ya nggak, lah!”
“Gue jadian sama kak Soonyoung,” bisik Wonwoo.
“Ha? Apa? Nggak bercanda, lo?”
“Ya nggak, lah, buat apa?”
“Tapi— eh nggak jadi.” Moonbin mengurungkan niatnya untuk mengatakan sesuatu, ia merasa ada yang salah dengan hubungan Wonwoo. Untungnya Wonwoo tidak menyadari perubahan sikap Moonbin.
***
Wonwoo benar-benar kesal, ia berencana langsung pulang setelah kelas usai. Tapi sepertinya tuhan tidak membiarkan itu terjadi.
Sekarang ia harus mondar-mandir dan berlarian untuk mengantarkan tumpukan kertas dari satu dosen ke dosen lain, dan ini salah Moonbin. Awalnya Moonbin berniat membantu salah satu dosen, dan meminta Wonwoo ikut membantu juga.
Tapi dosen satu ini semakin tidak aturan, ada saja perintah yang diberikan kepada Moonbin dan Wonwoo
“Udah gua bilangin jangan mau bantuin dosen tadi! Lihat, kita harus mondar-mandir gini! Kalo sampai leher gue kelihatan, ini semua salah, lo!” seru Wonwoo.
“Kan emang daritadi leher lo kelihatan,” jawab Moonbin santai.
Brak!
Wonwoo menjatuhkan setumpuk kertas yang tadi ia bawa ke lantai. Tangan kirinya menutupin sisi leher yang terdapat tanda Soonyoung, sedangkan tangan kanannya bergerak mengambil ponsel di saku celananya.
Ia segera melihatnya melalui kamera ponselnya, tapi betapa terkejutnya ia ketika mendapati lehernya masih aman.
Bugh! Bugh! Bugh!
KAMU SEDANG MEMBACA
RESEK! || Meanie [END]
Lãng mạnTentang seorang Jeon Wonwoo, yang harus sabar menahan rasa ingin menendang seorang Kim Mingyu yang selalu mengganggu hari-hari tenangnya. Akankah Wonwoo terus menganggap Mingyu sebagai manusia paling resek dan tidak berarti, atau menganggap Mingyu...