12 - WHAT?!

825 69 7
                                    

Wonwoo segera masuk ke rumah dan segera tidur. Tapi, tepat pada pukul 1 dini hari ponsel Wonwoo berbunyi sangat nyaring, dan itu mengganggu tidur Wonwoo.

Wonwoo melihat siapa yang menelpon, setelah itu mengangkatnya.

“Halo, kenapa? Ganggu orang tidur aja!” protes Wonwoo dengan suara seraknya.

‘Mingyu—’

“Kenapa tuh orang?” tanya Wonwoo.

‘Mingyu masuk rumah sakit!”

“APA?!” teriak Wonwoo, kedua matanya langsung membulat.

“Sekarang di rumah sakit mana?” tanya Wonwoo panik.

‘Gue di rumah sakit deket rumah, lo! Cepetan kesini!’

“Gue kesana, lo tunggu dulu!”

Wonwoo segera mematikan ponselnya dan segera mengambil kunci mobilnya, ia sudah tidak tahu lagi bagaimana kondisi wajahnya sekarang. Yang ‘terpenting’ ia harus segera menuju rumah sakit.

Sesampainya di sana ia melihat Eunwoo sedang menunggu sendiri di depan IGD.

“Eunwoo! Keadaan Mingyu sekarang gimana?” tanya Wonwoo panik.

“Gu-gue juga nggak tau. Dari tadi dokter terus-terusan keluar masuk ruangan ini, dan gue nggak sempet tanya sama salah satu dokter. Mereka kelihatan buru-buru banget.”

“Ya tuhan, semoga Mingyu baik-baik saja!” Wonwoo berdoa, ia merasa sangat bersalah. Coba saja dia tak menyuruh Mingyu pulang, pasti ini tidak akan terjadi.

Hampir satu jam mereka menunggu di depan IGD, akhirnya pintu IGD dibuka lebar. Beberapa dokter dan perawat saling membantu mendorong ranjang Mingyu.

“Dokter, maaf. Bagaimana keadaan teman saya?” tanya Eunwoo.

“Mari saya jelaskan di ruangan saya.”

Sampai di ruangan dokter yang menangani Mingyu tadi, Wonwoo mengulangi pertanyaan Eunwoo.

“Jadi bagaimana keadaan teman saya, dok?” tanya Wonwoo.

“Teman kalian mengalami amnesia akibat benturan keras di kepalanya yang menyebabkan pendarahan. Amnesia ini bisa permanen dan bisa juga sementara, tergantung pada terapi dan juga otaknya mampu untuk mengingat kembali atau tidak.”

“Amnesia, ya?”

“Sabar ya, Won. Gue juga sedih dengernya.”

“Kemungkinan untuk ingat kembali ada 'kan, dok?” tanya Eunwoo sembari mengusap punggung Wonwoo.

“Tentu ada, tapi kemungkinan ingat kembali sangat kecil.”

“Saat ini pasien tengah kritis dan sedang berada di ruang ICU jadi untuk sementara waktu tidak diperbolehkan untuk satu orang pun masuk kecuali perawat atau dokter yang menangani. Itu saja yang harus saya sampaikan, kalau begitu saya permisi.”

Wonwoo dan Eunwoo segera keluar dari ruangan dokter tadi.

“Kenapa ini berat banget buat gue?”

“Karena sebenarnya lo itu nggak benci sama Mingyu, dan lo juga peduli sama dia. Lo aja yang nggak ngerasa,” jawab Eunwoo.

“Eh iya, emang kronologi kecelakaannya gimana sih?” tanya Wonwoo, sedari tadi ia dibuat penasaran akan hal itu.

“Sebelum gue ceritain, lo jawab dulu deh. Kenapa lo nyuruh dia pulang dalam keadaan mabuk berat?”

“I-itu, itu karena dia hampir perkosa gue, ya jelas gue marah lah!”

“Terus lu ngusir dia?”

RESEK! || Meanie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang