Broken Heart

11 4 3
                                    

SELAMAT BACA. COMMENT YA KALO ADA TYPO 😁

Ternyata ada yang lebih sakit dari kehilangan, yaitu pengkhianatan.

*********

Jam di kamar sudah menunjukan pukul 11 malam dan keadaan kasur sudah berantakan. Seorang gadis berguling-guling tak jelas di atas kasur, keadaannya kacau. Bukan, bukan fisiknya yang kacau melainkan hatinya.

Ya, gadis itu Ara, dia sedang gelisah memikirkan kejadian tadi sore.

Ara kira malam ini Naoki akan memberi tahu dan mejelaskan jika dia pergi bersama Aksel, namun sampai sekarang Naoki bahkan tak memberinya kabar, jangankan telepon, chat pun tak ada. Ara bingung harus menghubungi Naoki atau tidak. Dia takut Naoki marah.

Astagaa apa yang harus Ara lakukan. Ara bingung.

Akhirnya setelah lama memikirkan hal itu, Ara memutuskan untuk menelfon Naoki. Sambungannya terhubung saat itu juga. Naoki menerima panggilannya.

"Hallo pacar" sapa Ara sedikit gugup.

"iya, kenapa Ra?" jawaban di sebrang sana membuat Ara mengernyit.

Suara itu, bukan milik Naoki. Ara tahu jelas milik siapa itu. Suara itu milik Aksel. Tapi bagaimana mungkin Naoki selarut ini ada di rumah Aksel? Jika main ke rumahnya saja tak pernah lewat dari jam 10. Mencurigakan.

"kok lu yang jawab sih, cowok gua mana?" tanya Ara tegas.

"ada, lagi di toilet" jawab Aksel santai.

"kalian berdua lagi di rumah lu Sel?"

"iya" singkat Aksel. Dengan gampangnya dia bilang iya? Tanpa kasih penjelasan. Keterlaluan.

Ara tahu, mereka sahabatan dari kecil. Kemana-mana selalu bertiga, kalaupun ingin pergi berdua pasti selalu bilang. Tidak seperti hari ini, mereka pergi tanpa bilang terlebih dahulu pada Ara sampe selarut ini pula. Bukannya cemburu atau apa, tapi rasanya aneh.

"yaudah mana Naoki nya sekarang, gua mau tanya sama dia" kesal Ara.

"tuh anaknya udah keluar dari toilet, Ki pacar lu telfon nih" ujar Aksel menekan suaranya pada kata pacar.

Ara bisa mendengar Naoki menyahut di sebrang sana.

"kenapa?" tanya Naoki langsung.

"seharusnya aku yang tanya sama kamu. Kenapa kamu gak bilang kalo mau ketemu sama Aksel tadi sore, eh ralat maksud aku dari sore sampe selarut ini? Ngapain aja kamu sama dia? " tanya Ara. Ingin rasanya mengeluarkan semua unek-unek di dalam kepalanya, tapi dia takut Naoki marah.

"udah ngomel nya? Ga usah berlebihan aku sama Aksel cuma ketemu biasa aja" ujar Naoki santai.

Ara tercengang mendengar jawaban Naoki. Dadanya seketika nyeri seperti tertusuk sesuatu. Dia bilang apa tadi, berlebihan? Ara hanya menanyakan suatu hal wajar yang biasanya ditanyakan oleh gadis lain jika melihat pacarnya berduaan dengan sahabatnya, berpelukan pula.

Tapi Ara berusaha untuk sabar agar semuanya jelas. Dan dia tidak bingung lagi.

"Aku ga berlebihan ki, wajar aku tanya kayak gitu. Aku lihat dengan mata aku sendiri kamu pelukan sama Aksel. Gimana aku bisa diem aja coba?" Ara menghela nafas kasar. "aku gapapa kalo kamu kabarin aku dulu, biar aku ga salah faham. Tapi kamu kan ga kasih kabar tadi sore, bahkan sampe sekarang. Sampe aku uring-uringan ga jelas, cuma mikirin itu" jelas Ara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Confuse LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang