Chapter 3

1.6K 110 2
                                    

Donghae membuka pintu kamar SinB, dan melihat SinB sedang berdiri di balkon tanpa ekpresi dengan tatapan yg sangat jauh menerawang.

"Kenapa ayah kemari bukankah pestanya belum selesai? Jika ayah kemari mengecek keadaanku, aku baik baik saja. Ayah sudah lihatkan? Nah bisakah ayah keluar sekarang?" ucap SinB tanpa memalingkan pandangan yg masih setia menatap jauh.

"Ayah ingin minta maaf, karena ini terjadi. Tapi satu hal yang pasti, ayah masih sangat mencitai eommamu, dan ayah sangat menyayangi mu. SinB, turunlah dan sapa ibu mu" ucap Donghae kemudian melangkah keluar.

Air mata SinB turun begitu saja tanpa bisa di tahan lagi, hatinya sakit. Bagaimana mungkin ini terjadi? Batinnya.


***

Kini usia kandungan Jessica sudah memasuki bulan ke 3, dan mulai kesusahan melakukan aktivitas karena morningsick yg sangat menguras tenaganya. Jessica kini sudah tidak bekerja lagi karena Donghae tidak memberikan izin, dan Jessica hanya bisa menerima.

Hubungan antara Jessica dan Donghae menjadi sangat baik, bahkan mereka mengakui bahwa sudah saling mencintai satu sama lain. Tapi, satu hal yang membuat Jessica sedih itu karena SinB yg masih belum bisa menerimanya. Bahkan Jessica berkali kali di tolak saat ingin membantu SinB.

Jessica sangat menyayangi SinB, walaupun sikap SinB kepada Jessica terkadang sangat keterlaluan. Seperti membuang sarapan yang Jessica buat, mengucapkan kalimat kalimat yang menyakiti hati Jessica.

Tapi apapun yang dilakukan SinB, Jessica bisa sangat mewajarkan hal-hal seperti itu terjadi dan menurutnya SinB hanya memerlukan waktu.

"SinB-ya makan lah dulu simpan dulu ponselmu, kau bisa melanjutkannya nanti" tegur Jessica lembut.

"Apa urusanmu? Urus saja urusanmu sendiri jangan ikut campur dengan kehidupanku" ucap SinB sedikit menaikan suaranya.

Donghae yang mendengar itupun langsung naik pitam, dan hampir menampar anaknya jika saja tidak di tahan oleh Jessica.

"Jangan menahanya! Biarkan dia menamparku, dan jangan berpura pura peduli padaku ahjumma" ucap SinB.

Donghae pun menurunkan tanganya.
"Kau! Aku tidak pernah mengajarkanmu bersikap tidak sopan kepada yang lebih tua! Aku tau kau tidak bisa menerimanya tapi bisakah kau bersikap sopan?" ucap Donghae setengah berteriak.

SinB yang mendengarnya hanya diam kemudian melangkah keluar rumah tanpa sepatah kata pun. Kemudian menyuruh supir untuk mengantarnya kesekolah.

"hae-ni apa yang kau lakukan? Kau hampir saja menamparnya" ucap Jessica dengan nada datar.

"Tapi dia sudah keterlaluan sica-ya, dia selalu memperlakukanmu dengan buruk" ucap Donghae kemudian memeluk Jessica.

"Aku rasa itu wajar, kau tidak boleh keras padanya. Ku rasa jika aku berada di posisi SinB, aku akan melakukan hal yang sama dan aku tidak suka caramu" ucap Jesicca melepas pelukan Donghae kemudian pergi.

Donghae hanya bisa mengehela nafas kasar, dan rasa bersalah kepada SinB muncul akibat kalimat Jessica tadi.

Di sekolah
SinB tidak bisa fokus ke pelajaran yang sedang di jelaskan. Pikiranya kosong, hatinya sakit baru kali ini ayahnya bersikap kasar padanya. Dulu memang ayahnya sering memarahinya tapi hanya sebatas memarahi tidak sampai berniat melayangkan tamparan seperti tadi.

Tanpa di sengaja air mata SinB menetes begitu saja. Sowon teman sebangku SinB pun bingung karena SinB tiba-tiba menangis.

"Hei SinB ada apa denganmu? Kau baik baik saja?" tanya Sowon.

SinB yang tersadar pun langsung mengusap air matanya, tanpa menjawab pertanyaan dari Sowon.

"Apakah ini karena ibu tirimu? Apakah dia melakukan hal jahat kepadamu?" Tanya Sowon lagi berusaha membuat SinB berbicara.

Namun lagi lagi tak dapat jawaban dari SinB, karena Sowon telah terbiasa dengan sikap SinB yang ini dia tidak terlalu ambil pusing.

"Apa yang kau lakukan jika ayahmu menikah lagi? Dan mempunyai ibu baru?" Tanya SinB tiba-tiba.

"Ku rasa tidak masalah, selagi ayah masih menyayangiku dan ibu baru bersikap baik. Kau tau? Terkadang kita tidak boleh egois juga, mungkin kita berpikir seolah-olah ayah kita tidak mengerti kita, tapi apakah kau mengerti ayahmu? Ku rasa tidak, ahh aku bisa berbicara begini karena tidak merasakan apa yang kau rasakan aku bingung juga tapi hanya ini yang ada di kepalaku jika ayahku menikah lagi" ucap Sowon santai.

"Hei! kalian yang di belakang sedang berdiskusi apa? Jika tidak suka mata pelajaranku silahkan keluar" tegur sonsaengnim yg melihat SinB dan Sowon berbincang.

"Eheee maaf sonsaengnim" ucap Sowon dengan cengiran.

Perkataan Sowon tadi masih terngiang-ngiang di kepala SinB. Apakah dia sudah terlalu egois? Haruskan dia menurunkan egonya sekarang? Hei! Ayolah SinB pun menyadari bahwa Jessica tidak pernah berbuat buruk . Hanya saja ego anak remaja yang masih labil membuat SinB sulit menerima.





Terima kasih sudah mampir☺️
Kami mohon maaf untuk typo yg masih bertebaran🙏
Jangan lupa untuk vote dan comment☺️
1 bintang dan saran dari kalian sangat berarti bagi kami☺️
Terima kasih☺️
Stay humble

Sincerely dyty💕

Stepmom (complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang