Chapter 7

1.9K 113 2
                                    




"SinB-ya!!!" Jessica berteriak histeris ketika melihat tubuh SinB yg sudah lemah dan terbalut darah. Jessica pun berlari kearah SinB.

"SinB kau mendengar eomma? Hei SinB," ucap Jessica menggoyangkan tubuh SinB

"Ambulance tolong hubungi ambulance" Jessica berteriak panik.

Tidak ada waktu. Para petugas yg melihat itupun segera menggendong tubuh SinB dan SinB di bawa ke rumah sakit yg sama dimana Jessica di rawat, sambil mendorong hospital bed SinB, Jessica menangis.

SinB membuka sedikit matanya mendengar isakan Jessica.

"Ja-ngan menangis eomma, ma-afkan aku" ucap SinB sedikit terbata karena tubuhnya yg sudah sangat lemah akibat kehilangan banyak darah.

"Tidak SinB kau harus bertahan" Jessica berteriak frustasi yg kini sudah tidak memperdulikan sakit dari bekas operasi diperutnya.

SinB segera dibawa keruang operasi oleh para suster dan dokter. Jessica menunggu diluar sembari mondar-mandir mengkhawatirkan kondisi SinB dan sesekali menoleh kedalam ruangan melirik tubuh SinB yg terbaring tak sadarkan diri tengah ditangani oleh para dokter dan suster.

Diwaktu yg bersamaan diujung koridor Donghae yg sejak tadi masih mencari Jessica akhirnya bernafas lega melihat istri yg dicintanya terduduk di bangku rumah sakit, segera Donghae menghampirinya dan memeluknya.

"Sica-ya kau darimana saja? Aku mencarimu tadi, huh aku kira kau akan meninggalkanku" ucap Donghae dengan nafas yg terengah.

Tapi Jessica segara melepas pelukan Donghae dengan kasar.

"Kau berkata sinB di sana baik baik saja, tapi apa yang ku lihat!? Kau-" ucapan Jessica di potong.

"Apa yang kau maksud?" Tanya Donghae bingung.

"Lihatlah" ucap Jessica mengarahkan pandangannya pada ruang operasi itu.

Donghae terkejut melihat anaknya terbaring di ruang operasi dengan beberapa dokter yang mengelilinginya.

"Ap-apa yang terjadi pada sinB?" tanya Donghae terbata.

"Harusnya aku yang bertanya apa yang kau lakukan pada SinBku hingga dia berniat mengakhiri hidupnya huh!?" Tanya Jessica berteriak.

Donghae pun tertegun masih berusaha mencerna apa yg sedang terjadi. Bukan ini yg dia inginkan.

"Tapi aku tak bermaksud-"

"Kau memassukkannya ke lapas anak tanpa mengetahui kejadian yg sesungguhnya. SinB bukan mendorongku dengan sengaja. Itu hanyalah kecelakaan, dan akibatnya kau bisa lihat dia terluka karena berusaha mengakhiri hidupnya dengan memotong urat nadinya sendiri dengan pecahan botol susu. Mentalnya tertekan Donghae-ya" Jelas Jessica dengan isak tangisnya.

Seketika rasa bersalah yg sangat besar muncul dihati Donghae. Bagaimana bisa ia melaporkan anaknya kepolisi bahkan tanpa mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu. Donghae benar-benar mengutuk dirinya saat ini.

"Maafkan aku Sica, aku bukan ayah dan suami yang baik untuk kalian, aku gagal menjadi pelindung bagi kalian Sica-ya" ucap Donghae dengan tubuh bergetar dan bersimpuh dilantai.

Jessica segera memeluk tubuh Donghae, ia sadar ini semua bukan hanya kesalahan Donghae, tapi ini juga salahnya yg tak bisa menjaga diri dan kandungannya saat itu.

"Maafkan aku, ini bukanlah salahmu sepenuhnya, tak seharusnya aku melimpahkan semua ini kepadamu" ucap Jessica sembari membelai lembut punggung bergetar Donghae.

"Sudahlah ini sudah terjadi. Mari kita mulai semuanya dari awal dan sebaiknya sekarang kita berdoa semoga SinB baik baik saja" imbuh Jessica.

Akankah semuanya berakhir indah?
Inilah hidup, kadang terjatuh, terseret, terlempar, kadang rasa menyerah, takut, pesimis menghampiri hidup tapi ingat satu hal, tidak hanya kita seorang yang merasakanya. Orang lainpun merasakan itu semua hanya saja dalam bentuk dan porsi yg berbeda. Hanya diri kita sendiri yg bisa mengatur porsi itu.





Terima kasih sudah mampir☺️
Kami mohon maaf untuk typo yg masih bertebaran🙏
Jangan lupa untuk vote dan comment☺️
1 bintang dan saran dari kalian sangat berarti bagi kami☺️
Terima kasih☺️
Stay humble

Sincerely dyty💕

Stepmom (complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang