Chapter 4

1.5K 103 14
                                    

SinB sudah sampai di rumah, melihat Jessica sedang menyiapkan makan siang tapi SinB berlalu begitu saja.

"Hei SinB kau sudah pulang? Eomma sudah memasak ayo makan bersama" ucap Jessica ramah.

SinB tidak menyaut dan tetap melangkah naik menuju kamar.

Jessica pun menghela nafas, ia harus bisa membuat SinB memakan makan siangnya, mengingat saat pagi tadi SinB tidak sarapan dengan baik. Akhirnya Jessica pun mengejar SinB.

Saat di pertengahan tangga jessica memegang tangan SinB.

"SinB-ya, eomma tau kau membenci eomma, tapi jangan siksa dirimu seperti ini, ayo makan, jangan sampai sakit" ucal Jessica lembut.

"Apa pedulimu!? Berhenti besikap seolah-olah peduli padaku! Eommaku hanya satu, dan kau jangan pernah berbicara solah-olah kau adalah eommaku! Berhenti bersikap menjijikan seperti itu aku ingin muntah mendengarnya kau mengerti!?" ucap SinB berteriak dengan nafas memburu.

Jessica yang mendengarpun hanya bisa tersenyum walaupun hatinya sangat sakit mendengar lontaran kata SinB, tapi Jessica tetaplah Jessica yang menyayangi SinB seperti anak sendiri.

"Baiklah aku tak akan menyebut diriku eomma lagi, aku mengerti maafkan aku" ucap Jessica memeluk SinB.

"Maafkan aku karena membuat hidupmu menjadi seperti ini, tapi satu hal yg harus kau tau, aku tidak pernah berpura pura peduli padamu kau tau aku menayangimu seperti anak kandung sendiri" ucap Jessica masih terus memeluk SinB.

Hati SinB terenyuh akan kalimat yg dilontarka Jessica barusan tetapi egonya yg begitu tinggi tetap tidak bisa menerimanya. SinB memberontak dalam pelukan Jessica berusaha melepaskan diri, tapi karena posisi mereka memang tidak baik. Jessica tidak sengaja terdorong kebelakang akibat SinB yang terus memberontak.

Jessica pun terguling jatuh dari tangga, diwaktu yg bersamaan Donghae tiba dan melibat kejadian tersebut. Donghae mengira bahwa SinB yang mendorong Jessica dengan sengaja.

"Sica-ya! Apa kau baik baik saja?" ucap Donghae panic.

Jessica tidak bisa menjawab karena sedang menahan sakit terutama pada bagian perutnya. Darahpun mengalir membasahi kaki jenjng Jessica.

"SINB APA YG KAU LAKUKAN!? AKU TIDAK PERCAYA KAU MELAKUKAN HAL SERENDAH INI!!! JIKA TERJADI APA APA PADA ISTRI DAN ANAKKU KAU TIDAK AKAN KU AMPUNI" ucap Donghae dengan penuh amarah dan kemudian segera membawa Jessica kerumah sakit.

SinB hanya bisa terdiam pandangannya kosong tidak mampu berbicara. Rasa bersalah memenuhi rongga dadanya.

Di rumah sakit

Donghae berdiri mondar mandir di depan ruangan UGD, marah, takut, kecewa, perasaan yang bercampur membuat Donghae tidak bisa tenang.Menurutnya ini sangat keterlaluan dan dia harus bersikap tegas kepada anaknya itu.

'Haruskan aku melakukan hal itu?' batin Donghae.

Seorang dokter keluar dari ruang dimana Jessica terbaring tak sadarkan diri, dan Donghae segera menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Donghae panic.

"Maaf tuan, kami sudah berusaha semampu kami tapi kami tidak bisa menyelamatkan bayi yang berada dalam kandungan istri anda, dan karena benturan terlalu keras menyebabkan rahim istri anda hancur dan harus diangkat demi keselamatan istri anda tuan" Jelas dokter dengan nada sedih.

"Apa? Bagaimana bisa?" ucap Donghae frustasi.

"Tidakah ada jalan lain dok?" tanya Donghae.

"Maaf tuan, hanya itu jalan satu satunya jika tidak, nyawa istri anda dapat terancam"

Donghae massih belum percaya dengan apa yg di dengarnya. Ia tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti apa yg dokter itu katakan.

Donghae mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Tuan Kang bisakah kau urus anakku? Ku rasa aku benar-benar harus menghukumnya atas tindakannya yg sudah sangat keterlaluan ini" ucap Donghae kepada seseorang diseberang.






Terima kasih sudah mampir☺️
Kami mohon maaf untuk typo yg masih bertebaran🙏
Jangan lupa untuk vote dan comment☺️
1 bintang dan saran dari kalian sangat berarti bagi kami☺️
Terima kasih☺️
Stay humble

Sincerely dyty💕

Stepmom (complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang