Lima | ShakaRadiva

19 7 2
                                    

Selamat membaca kisah ShakaRadiva.

"Apa benar ini yang dinama 'kan dengan cinta pandangan pertama? "


******

"Gue habis jadian sama johny nct!" seru Aleta.

"Halah.. Halu mulu lo," ujar Febri malas.

"Suka - suka gue lah"

"Awas nanti gila let," ucap Diva memperingati.

Aleta mendelik sebal ke arah sahabatnya. "Au ah,"

"Oh iya, nanti pulang sekolah lo pada mau nggak nemenin gue ke toko buku?" lanjutnya

"Liat nanti aja deh, gue takutnya disuruh bantuin nyokap jagain cafe," ucap Febri. Mamah Febri adalah pemilik cafe yang letaknya tidak terlalu jauh dari sekolah mereka.

Aleta beralih menatap Diva penuh mohon. "Oke, nanti kita ketemuan dipersimpangan sekolah ya," putus Diva.

"Nggak usah div, nanti lo gue jemput aja."

"Yaudah kalau gitu."

Tidak terasa bel pertanda pelajaran akan dimulai sudah berbunyi.

Perbincangan mereka diakhiri dengan kedatangan Bu Ika -guru bahasa inggris- yang mendapati julukan kudanil karena muka dan postur tubuhnya yang hampir menyerupai dengan hewan kudanil. Sungguh para murid biadab.

****

Kini kelas XI IPA 1 sedang tidak ada guru, yang menyebabkan kelas ini sangat ricuh. Ada Dwita, Putri, Khori yang sedang mengadakan pertunjukan suffel layaknya seperti Mechal Jeksen, dibantu Sesil, Ameng,Syanu dan Tira yang bertugas memeriahkan pertunjukan dadakan mereka.

Lain hal-nya, dengan Ijal, Ber, Patur, Rafi, dan Arsyad, yang sedang mengadakan konser dadakan diatas meja yang disusun seperti panggung.

"HEY...YANG DISANA...YANG DISINI... YANG LAGI NANGKRING DIPOHON MARI KITA BERGOYANG...." Seru Rafi,sambil menunjuk kesetiap sudut kelas menggunakan spidol papan tulis yang dijadikan sebagai microfon.

"GOYANG.. GOYANG.. BANG MARNO.. SEMUANYA IKUT BERGOYANG.. " Lanjut Ber seraya bergoyang. Tarik mang....

Ijal yang menyadari sesuatu langsung menggetok kepala Ber dengan sapu yang digunakan sebagai gitar. " Bang Jali bego, bukan Marno. "

Pasalnya Marno merupakan nama bapak-nya Ijal.

"Sakit pea," Aduh Ber

Kini Nayla-sang ketua kelas- tengah menatap teman - temannya dengan tanduk yang sudah muncul dan asap yang keluar dari kedua telinganya. "HEH! PARA JELMAAN KERA! JANGAN BERISIK! DI SAMPING BU HABIBAH!"

"kalo kita jelmaan kera. Berarti lo ketua kera-nya dong," celetuk Rehan.

"Diem atau gue catet," ancam Nayla.

Ditempat duduknya, Shaka hanya dibuat geleng - gelang karena kelakuan teman sekelasnya, yang menurutnya otaknya sudah pada geser. Dia bingung, teman - temannya ini pada punya beban hidup apa sih? Sampai - sampai kelakuan temanya ini seperti kera yang baru saja di lepaskan dari kandang.

Namanya doang kelas IPA 1. tapi kelakuan udah kaya monyet lepas dari kandang, gumam Shaka.

"Belajar mulu lo shak," ucap Gian seraya menepuk pundak Shaka.

ShakaRadiva Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang