🕊8🕊

108 12 0
                                    

Annyeong٩(♡ε♡ )۶

Maapya autor baru bisa upಥ_ಥ

Jangan lupa vote ya biar autornya rajin nulis(˘❥˘)

Kuy lanjut baca daddy apollo ͡° ͜ʖ ͡°





Sesampainya diapartemen jia benar benar kesal dengan apollo.

Sepanjang perjalan pulang jia hanya diam dengan wajah memerah.

Lihat saja jia kan membalasnya setimpal.

Jia menutup pintu kamarnya kasar.

Apollo hanya terkekeh melihat kelakuan dewinya itu.

Mungkin menganggu wanitanya adalah hal paling menyenangkan.

Apollo menyandarkan kepalanya disofa yang sellu menjadi tempat tidurnya.

Apollo tertawa pelan mengingat wajah istrinya yang merah menahan amarah.

Hingga tak sadar pintu kamar jia terbuka menampilkan jia yng memakai baju tidur couple mereka.

Baiklah apollo juga kn memakainya.

Jia berjalan kearah dapur dan apollo melangkah kekamar mandi.

Badanya harus disegarkan sebelum kembali menganggu wanitanya.

Jia mengambil beberapa sayuran dari lemari pendingin.

Jangan harap jia sudah memaafkan pria mesum itu. Tidak sama sekali.

Lihatlah balas dendam jia kali ini.

Selesai bersih bersih apollo duduk manis dimeja makan menunggu jia menyiapkan makan mereka.

Jia menaruh semua masaknya diatas meja lalu duduk dihadapan apollo dengan muka datarnya.

Apollo sudah siap dengan semua kejailanya.

"Jangan bicara cepat makan!"

Damn it! Apollo bungkam seketika.

Ia memilih diam dan mengambil sumpit.
Jia memasak ramen dan kimchi sepertinya jia malas memasak.

Perlahan apollo memasukan ramen ke dalam mulutnya rasanya masakan jia memang yang terbaik. Ramenya berbeda dari ramen yang dia makan dikantin tadi siang. Jia punya resep tersendiri. Lalu apollo melirik kimchi merah. Nampaknya akan pas dengan ramen hangat ini.
Apollo mengambil beberapa potong lalu memaknya.

Namun,.....

































"Hah!!!! Pedas!!! Jia mulutku terbakar!!!!"

Apollo berlari sambil mengipasi mulutnya yang memerah

"Hahahahaha rasakan itu dewa sialan"

Jia tertawa keras melihat hasil karyanya.

Jia membiarkan apollo kepedasan cukup lama. Tidak memberi air atau apapun sedangkan apollo terus berlari mencari sesuatu yng dapat menyembuhknya. Cukup kejam memmang tapi menurut jia itu setimpal dengan kelkuan apollo dikampus tadi. Dari pada jia melakukan niatnya membunuh apollo lebih baik melihat ia menderita seperti ini bahkan lebih menyenngkan.

"Jia...ji-ah ban-ba-bantu aku"

Cukup. Jia tak setega itu.
Jia membawa apollo kedapur lalu mengambilkan segelas air hangat.

"Minum ini"

Tanpa babibu apollo menegak habis.

"Jia masih pedas"

Jia kembali tertawa.

"Makan sesuatu yng manis sebentar"

Jia membuka pintu lemari pendingin namun gerakanya terhenti ketika apollo menarik kedua pergelangan tanganya lalu menyudutkanya.

Bibir merah dan mata berair serta tatapan tajam.
Jia membeku tanganya dikunci erat oleh apollo.

Perlahan apollo mendekatkan wajahnya hingga bibir mereka yang sling menempel perlahan apollo melumat lembut.

Jia yang awalnya membolakan matanya perlahan menutup mengikuti alur apollo.

Mendapat respon baik dari sang lawan apollo memilih mengalungkan tangan jia di lehernya. Memperdalam ciuman mereka dan melumat satu sama lain kepala mereka yang berpurtar berlawanan seakan ini adalah ciuman terakhir mereka hingga jia mendorong tubuh kekar apollo.

Nafas keduanya saling memburu.

Jia berlari kedalam kamar dengan wajah memerah
Sedangkan apollo menyandarkan kepalanya di pintu lemari pendingin.

Memejam lalu tersenyum.

"Dafne kau candu bagiku"



































Annyeongggggggg

Maaf ya jarang up
Soalnya otaku sering mentok
Lupa lur cerita🤣

ApolloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang