🕊1🕊

282 20 1
                                    

Hari ini langit tampak lebih cerah dari hari hari sebelumnya. Namun siapa yang menyangka jika sorenya malah terjadi hujan lebat.

Jia tengah menggulung diri didalam selibut tebal. Hangat. Itu poin penting saat ini.

Suara ketukan pintu kaca membuat mata indahnya terbuka. Pintu balkonya berbunyi seperti ada yang mengetuk. Dengan langkah gontai ia melangkah pelan membuka pintu balkonya. Tidak ada siapapun. Jia menghela nafas. Mungkin hanya angin, fikirnya. Namun, saat hendak berbalik dia seperti menendang sesuatu. Jia menunduk melihat seekor burung merpati putih yang tergeletak basah. Jia membulatkan matanya lalu membawa merpati itu masuk. Jia mendudukan diri di sofa kamarnya lalu meneliti merpati itu. Ada luka dikakinya dan burung itu basah kuyup. Jia mengambil kotak p3K lalu mengobati kaki burung itu. Selesai mengobati jia mengeringkan merpati itu dengan pengering rambutnya.

Setelah selesai, Jia kembali duduk di sofa.

"Hai burung manis apa kau lapar?"

Jia tersenyum melihat sang merpati terus menatapnya.
Ahh merpati yang manis, pikirnya.

Jia meninggalkan merpati itu lalu kembali dengan beberapa roti kering.

Jia kembali duduk lalu memangku merpati itu, membuka bungkus roti kering yang ia bawa. Merpati itu memakan rotinya dengan lahap.

"Kau lapar ya, pasti tadi sangat dingin kan"

Jia menegelus merpati putih itu sesekali tersenyum melihat merpati itu makan dengan lahap.

Tanpa sadar Jia memejamkan mata. Dan tertidur pulas.

Jari jari hangat mengelus pelan pipi lembut jia.

"Kau masih sama seperti dulu sayang. Sangat ceroboh."

Sebuah tangan kekar mengangkat tubuh kecil Jia ke ranjang. Menurunkanya perlahan. Berbaring di sebelah jia lalu memeluk pinggangnya, merarik slimut menutupi tubuh mereka.

























Gimana seru nggak?
Nggak faham ya sama ceritanya🤣
Ntar gue jelasin
Wkwkw:v

Lanjut nggk nih........

ApolloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang