Bab Kedua

51 3 0
                                    

Kelak akan ada hati yang bisa lebih bertanggungjawab atas perasaanmu.
"

_____________________________

Jadi gini, , .

Setelah kejadian tersebut dan beberapa bulan kami sekolah, waktu kewaktu telah berganti.

Hingga tiba saatnya akupun mengetahui siapa namanya walau itu dari temanku,
" Eh gaes, bocah sing ndisek iku jenenge Erik", Temenku.

" Ahh mosok? Jare sopo kowe?". Aku.

" Aku ngerti mau pas nek kantin, ndekne di celuk kancane". Temenku.

" Oalah , yowes suwun cuy", Aku.

Oalah, ternyata dia namanya Erik.
Jurusannya beda denganku, dia mengambil jurus tandur dan aku mesin, makanya kami tidak saling mengenal.

Saat itu aku hanya bisa sebatas mengagumi dan mencintai Erik dalam diam, karena apa? Karena cinta lautan berapi pasti akan ku renang jua, oaoeee, ah jadi nyanyi lagi. Nah lupa kan karena apa tadi.

Ehhh,, Iya, karena aku tau bahwa dia adalah kekasih dari teman sekelasku, mereka sudah menjalin hubungan selama kurang lebih tiga tahun, maka dari itu lebih baik aku mengurungkan niatku untuk mendekatinya, "ojo ninggalne konco demi wong sing mok tresno".

Erik adalah seorang gadis yang hidup berasama keluarga yang sempurna, bisa dikatakan semua keinginannya bisa terwujud.

Suatu saat, Jho teman sekelasku bercerita sedikit banyak tentang hubungan Lutfi yang sedang renggang dengan kekasihnya.

Nama lengkapnya Jhonshon, rambut bergelombang, tubuh ideal, tinggi, kulit hitam pekat juga rajin ke kamar mandi, entah ngapain juga ngga tau.

" Eh cuk wes krungu kabar urung?" Jho.

" Kabar opo re gaess?" Aku.

" Iku loh, wong sing mok senengi wes renggang hubungane ro yang e!". Jho.

" Lah kenopo rek iso?" Aku.

" Gak ngerti aku ah cukk". Jho.

" Menehi info kok ra jelas sih". Aku.

" Wong lanang kui ngomong yo salah, ora ngomong yo salah, yoweslah luweh apik aku meneng". Jho.

" Halah wong kok, ayo melu aku". Aku.

" Nang ngendi re? " Jho.

" Tuku mercon, nggo mbledosi ndekne sing ninggal koe pas sayang sayang e". Aku sambil tertawa.

" Cukup sekian cuk, ndak kuat aku nek masalah ati". Jawabnya.

" Iya dehh, apasih yang nggak buat kamu". Aku sambil tertawa lagi.

Walaupun dalam hatiku sangat senang mendengar berita tersebut, tetapi aku masih kuat ngempet untuk menyimpan perasaanku pada si Erik, " luweh penak ngempet ngelih cuk saestu".

___________

Pada dasarnya, mencintai tidak harus memeliki geng. Walaupun dia berjuang peng-pengan kalo kamu jodohnya, dia bisa apa??
____________

YoweslahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang