003

17 2 2
                                    

Sebelum kalian membacanya klik bintang di pojok kiri bagian bawah yah, terima kasih.

Oh iya! Aku minta saran dan kritikan kalian asal jangan yang menyinggung.

Happy reading

☜☆☞

Bagian Tiga

"Aku mulai merasa ada harapan dalam diriku."

-Velycia Jesslyn.

⬇⬇⬇

"Sepertinya dia belum mengingat siapa gue." ucap Alle kepada orang yang ada di hadapannya.

Saat ini Alle sedang bersandar pada mobilnya setelah keluar dari mini market dan berbincang dengan sahabatnya itu yang bernama Aldi dan Aldi berada di hadapan Alle sedang berkacak pinggang.

"Jadi, mau lo apa?" Tanya Aldi.

Alle berfikir, jika Velicya belum mengingat dirinya ia akan melakukan sesuatu agar wanita di masa lalunya itu mengingat siapa pria yang berani berkata menginginkan Seorang Veli.

Setelah beberapa detik berfikir Allepun bersuara.
"Lo kasih dia kartu nama lo, trus suruh dia datang ke kantor besok." ucapnya.

"kenapa kartu nama gue? Kenapa bukan kartu lo aja?" protes aldi.

"kalau gue, nanti dia nggak mau." jelas Alle.

"ck, ok iyaa" aldi berdecak sebal Ia pun melangkahkan kakinya memasuki Mini market itu dan melihat seorang Veli yang sedang sibuk melayani seorang pelanggang. Sambil menunggu Veli selesai Aldi melangkahkan kakinya menuju kulkas lalu mengambil dua minuman soda, berbicara dengan Alle juga membutuhkan tenaga.

Setelah Aldi mengambil minuman ia pun berjalan dan berbaris untuk mengantri karna saat ini sedang ada 2  pelanggang yang sedang di layani Veli.

Beberapa menit kemudian akhirnya giliran Aldi untuk membayar minumannya itu serta melakukan niat awal dia masuk kedalam tokoh.

"Semuanya 20 ribu." ucap Veli, sambil memasukkan minuman aldi ke dalam plastik.

Aldi pun memberikan Uangnya berserta kartu nama dirinya di atas uangnya.

Veli mengambilnya lalu melihat kartu nama itu. "maaf, ini untuk apa yah??"

"Itu kartu nama saya. Besok kamu datang ke alamat kantor yang bertuliskan di kartu nama itu." Balas Aldi langsung berlengang pergi begitu saja.

"eh!!"

Veli mencoba menghentikan Aldi tapi Aldi telah keluar dari pintu kaca itu.
Veli kembali melihat kartu nama itu, Veli mengernyit ketika melihat pemilik kartu itu.

"Aldiansyah. Sekretaris?" ucapnya. "Maksud dia ngasih kartu namanya untuk apa? Mau dia apa? Dia siapa? Ohh mungkin dia mau gue kerja di tempatnya? Eh tapi? " lanjutnya bergelut dengan pikirannya, kenapa sejak tadi orang-orang membuat dia kebingunan? Haruskah dia pergi ke sana?

Aldi memberikan satu minuman yang sudah di belinya itu kepada Alle yang sudah berada di dalam mobil.

"udah?"

"iya"

"trus lo ngomong apa?"

"nyuruh dia datang ke kantorkan."

"trus dia jawab apa?"

"nggak tahu gue langsung pergi, tapi dia bingung."

"Lah, kalau besok dia nggak datang gimana?" Alle emosi, kenapa sahabatnya ini sangat bodoh.

A Change Of Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang