🍁Chapter 2🍁

29 0 0
                                    

“Kesempatan itu seperti matahari terbit. Ketika Anda menunggu terlalu lama, Anda akan kehilangannya.”

- William Arthur Ward -

Alhamdulillah aku dinyatakan lulus ujian Nasional dengan hasil yang memuaskan, hanya saja bahasa Inggris ku tak seindah dari Mata pelajaran ujian Nasional lainnya.
Setelah hasil ujian Nasional dinyatakan lulus, kembali detak jantung ku dibuat berdetak kencang. Menunggu hasil diterimanya masuk ke perguruan tinggi negeri yang aku impikan.

Beberapa hari kemudian teman ku memberikan kabar bahwa dia diterima di universitas Indonesia, setelah memberi kabar. Aku segera membuka laptop melihat hasil pengumuman sambil menikmati teh hangat di malam hari.

Bismillahirrahmanirrahim

Hasil yang begitu mengecewakan, sudah sangat berharap namun tidak sesuai dengan harapan, tidak lulus kecewa itu pasti. Namun aku yakin masih ada harapan yang lain untuk masuk perguruan tinggi negeri. Oh iya ada satu tahap lagi yaitu test mandiri.

Walaupun kecewa dengan hasilnya, namun tak mengurangi semangat ku untuk mengikuti test mandiri.

Aku yang masih menatap layar laptop sambil memikirkan rencana apa yang harus dilakukan jika tahap ini gagal lagi.

Di kamar, papa yang tiba-tiba saja masuk dengan mengetuk pintu.

"Assalamu'alaikum, nak." salam papa

"Wa'alaikumussalam, papa ada apa?." jawabku dengan menutupi hasil test yang baru saja keluar

Papa tidak menjawab apapun lalu diam mendekat ke arah ku.

"Oh iya pa, kan Aca udah izin sama papa untuk masuk universitas yang Aca mau, boleh kan Pa?." pertanyaan ku untuk meyakinkan bahwa papa sudah mengizinkan setelah kemarin berbicara namun papa tidak menjawab

"Nak maafin papa, seperti nya papa gak bisa wujudkan mimpi mu untuk masuk ke universitas yang kamu inginkan, karena papa udah yakinkan bahwa kamu masuk universitas swasta yang jaraknya tidak jauh dari rumah, oh iya satu lagi papa mau kamu ambil jurusan PGSD ya biar jadi guru." penjelasan yang begitu panjang sampai membuat Aca kecewa

Saliva ku seketika tercekat. Kaget setelah mendengarkan penjelasan dari papa. Mulut seketika terkunci rapat, bingung jawaban apa yang harus aku lontarkan dari mulut ini.

"Hi nak." kibas tangan papa disaat melihat wajahku diam melamun

"Eh iya pa, tapi pa aku udah belajar buat test mandiri bagaimana? Kan sayang pa kalo aku gak ikut." jawab ku sebagai alasan

"Gak ada yang disayangkan Aca, ilmu teteplah bermanfaat, papa ingin kamu jadi guru karena untuk meneruskan sekolah alm Kakek kamu" jelas papa lalu keluar dari kamar

Tarik napas lalu mengeluarkan sambil menerima. Jika papa sudah meminta tak bisa aku untuk menolaknya.

Ya Allah bagaimana dengan mimpi ku?
hari ini hasil SBMPTN gagal dan apakah test mandiri gagal lagi?
Jadi guru, apakah Aku bisa?

Jakarta, 5 Mei 2020

Jangan lupa membaca Al-Quran

Selamat menjalankan ibadah puasa 1441 H

Dosen Bahasa InggrisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang