Chapter 5 : zero O'clock

20 3 0
                                    


00.00

Tepat saat dua jarum itu berhenti bersamaan di angka dua belas, usiaku menginjak delapan belas tahun.
Happy birthday han jia atau mungkin happy death day? Entahlah, otakku sudah menyerah jika harus memikirkan apa yang terjadi.

Lagi pula aku hidupku sudah tidak sama lagi, bukan perkara besar jika memang aku harus mati. Bahkan tidak ada yang bisa harapkan untuk wish kali ini.

Sejak kejadian mengerikan sehari yang lalu, aku sudah seperti mayat hidup. Tidak melakukan apapun dan hanya berbaring, sesekali menangis di menara mengerikan ini, kejadian itu selalu terulang dan menghantui fikiranku.

Taehyung menghampiriku yang aku yakini bahwa ia akan memakanku sekarang juga, seperti ucapannya hari ini aku sudah delapan belas tahun, tapi aku menjadi tak mengerti saat pria itu lagi lagi memberiku jubah berwarna coklat muda.

"Pergilah." Ucapnya.

Aku membulatkan mata tak mengerti dengan kata-katanya.

"Apa mak—"

"Sekarang Han Jia, pergilah atau kau benar-benar akan mati," Ia berucap dengan tegas.

"Bukankah kau ingin memakanku?"

"Aku memberimu kesempatan lari, oke? Jadi lakukanlah sebelum aku berubah fikiran. Lari sejauh mungkin," ia menyerahkan sebuah kompas yang sangat tua, "Ini akan memberimu petunjuk jalan keluar."

Aku terdiam menatap kedua benda yang kini sudah di tanganku ini, kenapa tiba-tiba? Apa lagi, ini kesempatanku? Haruskah aku lakukan?

"Pergilah, aku sudah melakukan tugasku, jadi jika sesuatu terjadi padamu setelah ini, aku tak akan campur tangan," dan pria itu pergi meninggalkanku di ruangan ini.

Aku membuang nafas, baiklah kita lihat apa kesempatan terakhir ini akan berhasil membawaku keluar kali ini. Ku gunakan jubah itu dan menggenggam kompasnya lalu kembali menuruni rumah bak menara ini menggunakan tali yang kupakai untuk kabur sebelumnya. Seperti katanya, kompas ini benar-benar membantu dan memberiku petunjuk arah.

Tapi kenapa ia melakukan ini? Pertanyaan itu masih menghantui fikiranku. Langkahku kali ini tidak seringan saat aku kabur sebelumnya, aku ingin berterima kasih dulu padanya karna bagaimanapun ia yang membawaku menjauh dari kerumunan mengerikan kemarin.

Aku berjalan dengan sangat hati-hati hingga seseorang menyenggol bahuku, ia menunduk dan meminta maaf dan responku hanya mengangguk setelah itu kembali berjalan.

"Kau tidak ke kerajaan? Sedang ada pesta darah disana," ucap vampire yang menabrakku tadi itu.

"Aku sedang ada uru—"

"Ey! Ayolah kesana ini acara besar." Potongnya seraya menarik lenganku, dengan panik aku segera melepasnya dan berjalan tapi lagi ia menahanku dan mengendus tanganku.

Pria itu menatapku dengan seringai licik diwajahnya, "kau manusia."

Aku mendorongnya sekuat mungkin kemudian berlari, tanpa memikirkan pria tadi yang juga memanggil vampire lain untuk mengejarku. Dan kini mereka semua di belakangku, dan itu tak berlangsung lama karna para mahluk mistis ini memiliki kekuatan teleportasi.

Kini aku terjebak di antara lingkaran mahluk malam penghisap darah manusia yang sedang ke hausan.

"Shit!" Umpatku pelan, oke ini tidak mungkin semudah pemikiranku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Take Me to Your World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang