prolog

32 8 13
                                    

Kau dan aku tercipta oleh waktu.
Hanya untuk saling mencintai.
Mungkin kita ditakdirkan bersama.
Merajut kasih. Menjalin cinta.

Berada dipelukanmu mengajarkanku apa artinya kenyamanan.
Kesempurnaan cinta.
Berdua bersamamu .
Mengajarkanku apa artinya kenyamanan.
Kesempurnaan cinta

Lagu Kesempurnaan cinta oleh Rizky Fabian kini mengalun dengan merdu di kamar seorang gadis yang tengah tertidur. Dia Zhafira, gadis tidak terlalu cantik, namun cukup manis dan itu menurutnya sendiri. Gadis pemalas yang sehabis sholat dhuha langsung rebahan dan menyalakan musik dengan volume tidak terlalu keras namun juga tidak terlalu kecil, hingga membuatnya tertidur pulas.

"Ck, kebiasaan, mana kebo lagi,huh" seorang gadis berkacak pinggang setelah memasuki kamar sahabatnya sejak SMP.
"Pasti kalo gue bangunin dengan cara baik-baik nggak bakalan bangun deh"monolognya.

Lalu beranjak ke toilet yang ada di dalam kamar tersebut dan membasahi tangannya dengan air, lalu mulai mencipratkan air itu pada wajah sahabatnya.
"Bangun woyy. Bangunn" teriaknya tepat pada telinga sahabatnya. Namun diluar dugaan karena Zhafira hanya menggeliat dan tidur kembali.

"Eh, Ra ada kak Rafay" ucapnya menyebutkan seseorang yang mengisi hati sahabatnya satu tahun lalu.
Dan betapa terkejutnya Zara saat Zhafira langsung terlonjak kaget dan mengucek matanya dan bagian pinggir mulutnya.

"Ihh... Fira jorok" sambil berlagak jijik.

"Lo ngerjain gue?" Tanya Fira saat setengah sadar.

"Hahahaha"tawa Zara meledak.

Fira mendengus kesal dan ingin kembali tidur lagi.

"Ihhh jangan tidur dong, temenin gue jalan yuk" pintanya yang tidak ada nada meminta tapi lebih terlihat memaksa.

"Nggak diijinin bunda"alibinya setelah duduk tegak.

"Gue udah ijinin dan boleh kok" ucapnya sambil tersenyum puas.

Ihh bunda gimana sih? Kemarin gue ijin cuma mau keluar beli bakso aja nggak dibolehin. Ini giliran Zara aja boleh.

"Gue siap-siap dulu" mendengus lalu bangkit dan berjalan kearah kamar mandi dan mengganti pakaiannya.
Setelah Fira selesai dan keluar.

"Gue make-up in wajah lo ya" ucap Zara.

"Gak" tolak Fira.

"Ihh ayo dong Ra, lo kan baik" sambil memelas.

"Makasih" ucapnya sambil berbangga diri.

"Raaaaaa" pintanya dengan wajah memelas, hampir menangis dan itu yang membuat Fira tidak bisa menolak permintaan sahabatnya.

"Ihh kebiasaan lo, terakhir lo make-up in gue, gue diledekin habis-habisan tauk, lo lupa atau pura-pura lupa?"

"Lo kan nggak kenal, so santai ajalah, lagian itu karena lo itu cantik, makanya mereka nggodain lo, catat nggodain bukan ngledekin"

"Emang beda?" Tanyanya polos.
Zara tampak berfikir sebentar lalu mengalihkan pembicaraan.
"Udah cepet, ayukk" ucapnya sambil menyeret tangan sahabatnya agar duduk dikursi hias.

Menurut kalian sama nggak sih? Bingung sendiri deh jadinya. Yang tau komen ya.

Setelah selesai merias Fira dan menentukan pakaian, sepatu, dan tas yang akan dikenakannya. Zara merias dirinya sendiri dan berjalan turun tanpa kata. Itu adalah kebiasaan Zara datang merias Fira lalu pergi gitu aja.

"Bun kita berangkat ya" ucap Zara setelah sampai dilantai satu dan menyalimi bunda Fira yang tengah menonton TV di ruang keluarga. Sedangkan Fira yang tak lain pemilik rumah, hanya mengikuti dari belakang apa yang dilakukan sahabatnya.

Ini gue tamunya ya?

"Iya, hati-hati, jangan kesorean pulangnya" nasehat bunda.

"Siap, bun" balasnya sambil memperagakan saat sedang hormat.

"Bun, Rara berangkat yah, assalamu'alaikun" pamit Fira pada bundanya.

"Waalaikum'salam, nanti jangan lupa, ajak Zara makan, kan kasian anak orang nggak dikasih makan" ucap bundanya.

Ini kenapa kayak gue yang ngajak jalan sih

Itu adalah kebiasaan bundanya saat Zara di sini. Bundanya akan begitu memanja Zara seperti anaknya sendiri.

"Iyah bun" ucapnya pasrah. Lalu segera melangkah keluar menyusul Zara yang sudah berada di dalam taxi. Iya, mereka memang memilih untuk menggunakan taxi daripada menaiki mobil sendiri. Buat jaga-jaga alibinya, padahal mah mereka sedang Malas saja untuk menyetir.

Setelah sampai ditempat yang mereka tuju, yaitu restoran milik sepupu teman Zara.
Mereka memilih duduk di meja nomor 4 dan mulai memesan makanan, Zara hanya memesan kentang goreng dan jus jerus alasannya karena sedang diet, tapi kenapa malah makan makanan yang digoreng, dasar Zara. Sedangkan Fira memesan tidak tanggung-tanggung karena hari ini Zaralah yang akan membayarnya. Dia memesan 5 makanan berat dan 2 makanan ringan, makanan penutup dan 4 jus mangga dan satu coklat dingin.

"Ra, lo laper apa doyan?" Tanyanya tidak menyangka. Zara tau kalo porsi makan Fira itu memang banyak namun tidak membuatnya gemuk. Tapi tidak saat Zara yang membayarnya kan?

"Nanggung, sekalian mumpung lo yang bayar" ucapnya sambil tertawa terbahak-bahak hingga membuat pasang mata lainnya melihat kearahnya, padahal tidak ada yang lucu menurut Zara.

Dasar selera humor Fira memang rendah.

Tawanya berhenti saat seorang laki-laki tampan yang memakai seragam pegawai di restoran ini, ber nametag Adnan.

"Ini makanannya, silahkan" ucapnya menghidangkan makanan yang dipesan seraya tersenyum manis.

"Mas.mas.mas" ucap Fira mengucapkan 'mas' sebanyak tiga kali.

"Iya kena-" ucap Adnan terpotong saat suara lagu mengalun dari bibir Fira.

"Masa lalu biarlah masa lalu, jangan kau-" Fira yang tadinya memanggil kini nadanya berubah bernyanyi.

"Hahahhahahhah" Tawa Zara tak dapat ditahan lagi. Padahal baru tadi dia mengatakan bahwa selera humor Fira itu rendah, tapi kini selera humor Zara juga sama rendahnya dengan selera humor Fira.

"Zar, lo kok malu-maluin sih" ucapnya tidak tahu malu.
"Maaf ya masnya, teman saya ini emang agak kok" lanjutnya meminta maaf.

"Iya, nggak papa, saya permisi dulu ya" ucapnya mengundurkan diri seraya tersenyum.

Sedangkan Zara masih tertawa terbahak-bahak sampai Fira harus menginjak kaki Zara dulu baru ia diam dan mengaduh kesakitan.

"Aduhh Ra sakit tauk" ucapnya mengaduh.

"Dasar, nggak tau malu" ucap Fira. Lalu melanjutkan makannya yang tertunda karena sahabatnya.

"Eh, Ra" ucapnya sambil menatap Fira serius.

"Kenap-" ucapnya terpotong saat ekor matanya melihat apa yang dilihat sahabatnya.
Di sana ada seorang laki-laki tampan sedang meminum kofinya dengan santai dan mengobrol dengan temannya. Dia Rafay, kakak kelas Fira dan Zara yang selalu dikagumi oleh Fira.

Merasa sedang diawasi, Rafay lantas menoleh ke arah Zara dan Fira, lantas matanya tak sengaja menumbuk dengan Fira dan bibirnya menyunggingkan senyuman kecil yang masih bisa ditangkap oleh Fira. Sedangkan Fira masih bengong dengan apa yang dilihatnya barusan

^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Next
Gimana-gimana? Udah mulai penasaran belum.
Jangan lupa kerjasamanya ya.
Kita. Kamu dan aku.
Aku yang nulis.
Kalian yang baca, vote, dan komen kalo suka, kalo gak suka jangan komen yang bikin down ya.
Makasih😙

Kamu & Aku <KITA>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang