Dia yang ditakdirkan akan selalu ada jalan untuk dipertemukan. Dia yang kau sangka jauh, terkadang selalu ada disekitarmu.
Ttiinn
Suara klakson montor terdengar tepat di depan rumah Fira.
"Bun, Rara berangkat dulu ya" pamit Rara pada bundanya setelah selesai sarapan.
"Loh, kamu sama siapa? Kan abang lagi sarapan" ucap bundanya.
"Sama temen,bun" jawab Fira.
"Zara ya?"
"Bukan bun" ucapnya karena ingat kejadian kemarin dengan Adnan.
"Laki-laki atau perempuan?" Kali ini Danish bertanya.
"Ehm, laki-laki,bang" jawab Fira ragu-ragu.
"Pasti bukan temen" tebak Danish.
"Biarin lah, bang. Nanti, pokok nggak bunda biarin pacaran, harus langsung ta'aruf" peringat bundanya.
"Ishh, bunda sama abang, apaan sih" sebal Fira karena malu.
"Aku berangkat dulu, Assalamu'alaikum" pamitnya beranjak keluar setelah mencium punggung tangan bunda dan abangnya."Maaf ya kak, lama" ucapnya menyesal, karena terlalu lama debat dengan bunda dan abangnya.
"Nggak lama kok, santai aja" jawabnya sambil tersenyum.
Setelah menerima helm dan memakainya, Fira menaiki montor Danish dan montor itu melaju membelah kota, Surabaya.
"Kakak kelas berapa?" Tanya Fira sambil berteriak, karena suaranya terhempas oleh angin, dikarenakan montor yang melaju agak cepat.
"Hah?" Tanya Adnan karena tidak dengar apa yang dikatakan Fira.
"KAKAK KELAS BERAPA?" Teriaknya lagi lebih keras eh, ralat Sangat. Sangat. Sangat Keras.
"Apa?" Tanyanya lagi sengaja menjahili Fira karena sebenarnya Adnan sudah sangat mendengar apa yang dikatakan Fira bahkan Adnan sempat terjejut karena teriakan Fira.
"KAKAK KELAS BERAPA?" Teriaknya lagi lebih keras sampai pengguna montor lain semap menoleh kepada mereka.
Bahkan setelah sampai, Adnan belum menjawab pertanyaan Fira. Saat sampai Fira langsung pergi karena kesal pertanyaannya tidak dijawab.
"Ra, tunggu" cegah Adnan sambil berusaha mengejar Fira ke dalam sekolah.
"Apaan sih, kak, aku itu marah ya" peringat Fira, mengingatkan Adnan. Emang ada ya orang marah bilang-bilang.
"Itu-" belum sempat Adnan selesai, Fira sudang memotong.
"Apa? Kakak mau minta maaf" ucapnya sok tau.
Belum sempat Adnan menjawab, Zara datang dari belakang.
"Ra, helm lo tuh dilepas,dong" seru Zara dari belakang."Astagfirulloh" kagetnya sambil menyentuh kepalanya yang masih memakai helm. Dan betapa malunya Fira karena lupa mencopot helm Adnan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu & Aku <KITA>
HumorKita, kamu dan aku. Saling mencintai, namun tak dapat bersama. Saling melindungi, namun tanpa sadar malah melukai. Saling mengagumi tanpa bisa memiliki. Kita yang dipertemukan oleh waktu. Akankah kita juga dipersatukan oleh takdir? ^...