[ ACTION | ROMANCE ] • ROYAL SIRIES • TRUST BREAKER • R S 0 0 1 • I N C L U D E V O L 0 2 •
بسم الله الرحمن الرحيم
You are my princess
So dear and true
The one who brightens my day
And makes me smile too
You are my princess
With your eyes like t...
She's naive and red The prince fell in love with her For she has tamed him
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Empire Alessia , 27 January .
QAFIYA POV .
Peluh yang merinik di dahi dilap menggunakan tangan . Matanya masih fokus pada pihak lawannya untuk menyerang . Pedangnya digenggam kemas .
PANG !
Dentingan pedang kami yang bertemu bergema di segenap ruang . Mata gadis itu mencerlung tajam ke arahku bersama senyuman sinis yang terukir di bibirnya . Aku hanya membalas dengan wajah yang tidak beriak .
ZASSS
" Ergh... " mulutnya mengerang kesakitan .
Aku berjalan menghampirinya . Tangan dihulurkan kepada gadis itu dengan senyuman ikhlas . Teragak - agak tangan itu ingin menyambut huluranku .
" Come "
" Aku tak jahat lagi nak serang kau sampai luka teruk , maaflah buat lengan kau berdarah " ujarku kepadanya .
" Terima kasih "
Kepala dianggukkan . Setelah tubuh gadis itu dapat berdiri dengan stabil , aku meminta diri untuk berehat . Bangku kosong yang terletak di tepi kawasan arena diduduki . Botol yang berisi air mineral di ambil lalu diteguk dengan rakus . Penat berlawan pedang .
Ramai pelatih yang berada di sini , ke semuanya berada di bawah latihan Abi . Lelaki mahupun perempuan , ramai yang berminat untuk belajar mempertahankan diri dengan menggunakan pedang , panah dan sebagainya di sini . Maklumlah , Abi sudah terkenal dengan ajarannya yang sangat bagus .
" OI "
Tersentak tubuh dek kerana teguran dari arah belakangku . Wajah Dyana yang sedang tersengih seperti kerang busuk itu membuatkan aku menjegilkan mata ke arahnya . Sesuka hati sahaja .
" Dah tak reti nak tegur elok - elok ke ? "
Tawanya pecah . Bibir dicebikkan . " Nak gurau pun tak boleh dah sekarang " ujarnya dengan suara berjauh hati .
Bebola mata diputarkan ke atas . Sesuai betul Dyana ni bersama Syed , kerja membuat drama tak berbayar sahaja . Teringat dekat Syed , apalah yang lelaki itu buat sekarang . Lama tidak berjumpa sejak pulang ke mari .
" Tak adalah , buatnya kau terkejutkan aku tapi pedang aku ni yang terkena kau . Naya je "
" Maaflah , Fiya . Lama tak usik kau "
❁❁❁
Dyana yang sedang enak melantak aiskrimnya itu aku pandang kosong . Tidak memasal harus teman gadis itu di kedai yang agak sesak ini . Kalau boleh , mahu sahaja dia berlalu pergi . Tapi , bila difikirkan balik Dyana yang merayu , meroyan kepadanya terpaksalah diikutinya juga .
