[ ACTION | ROMANCE ] • ROYAL SIRIES • TRUST BREAKER • R S 0 0 1 • I N C L U D E V O L 0 2 •
بسم الله الرحمن الرحيم
You are my princess
So dear and true
The one who brightens my day
And makes me smile too
You are my princess
With your eyes like t...
She’s naive and red The prince fell in love with her For she has tamed him
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Empire Alessia , 08 May .
Sejak dari hari dimana Putera Qayyim sudah berangkat pulang . Hati aku seperti tidak senang dengan kata - kata terakhirnya . Mengapa layanan putera itu menjadi lain apabila bersamanya ? Sedangkan mereka tidak pernah bersua apatah lagi berkenalan pada sebelum ini . Apabila difikirkan , ianya seakan ada sesuatu yang bakal terjadi . Mungkin yang mampu mengubah takdir seorang Qafiya ? Aku sendiri tidak tahu...
' Apa rancangan dia ? '
Seluruh rakyat Alessia tahu bahawa Putera Qayyim itu kadang - kadang tindakkannya tidak boleh dijangka . Dia seorang yang tegas dalam setiap apa yang dilakukannya . Dia juga kejam , sentiasa dingin dan beku .
Tapi , setelah aku bersua muka dengannya , semua anggapan rakyat di sini bagai satu khabar angin yang tidak benar . Hatta , Putera Qayyim yang berbual dengan aku pada tempoh hari seperti seorang putera yang peramah malah , murah dengan senyuman manisnya . Aku bingung . Setiap kali wajah itu muncul di benak fikiran seperti ada suatu perasaan yang menyelusup masuk ke dalam hati . Terasa tangkai hati ini dijentik oleh satu perasaan yang tidak dapat aku gambarkan .
Mustahil jika rakyat biasa seperti aku ingin berganding bersama putera itu ?
Nonsense...
Bunyi tapak kaki yang melangkah mendekatiku menarik kembali diri ini daripada lamunan . Deheman dari suatu suara garau membuatkan aku menoleh ke arahnya .
" Kau okay ? " ruangan kosong di sebelah menjadi tempat punggungnya dilabuhkan .
Aku memandangnya sekilas . " Aku sentiasa okay , tak perlulah risau " senyuman segaris terukir di bibir .
' Aku tak okay , aku letih...Letih ingin membuang anasir yang mengganggu diri ini '
Keluhan nipis dilepaskan . Seraya mata aku tertancap pada tasik yang indah . Tempat di mana aku berkejaran seperti anak kecil bersama Syed dan akhirnya terlanggar satu susuk tubuh .
" Kau tipu , Shiha... "
" Tipu ? Aku tak menipulah , aku betul - betul okay . Tak ada apapun yang perlu dirisaukan " nada ceria digunakan bagi menutup kerisauan pada jejaka itu .
Yeah , Syed pandai dalam meneka masalah yang dialami oleh seseorang . Dan orangnya itu adalah aku . Kadang - kadang , aku sendiri tidak berjaya untuk menipunya .
" Baik kau cerita dekat aku sekarang . Aku tahu kau tipu aku , tak usahlah nak berdalih "
Jelingan diberikan kepadanya . Nafas dihembuskan dengan kasar tanda protes dengan paksaan Syed . " Ya , aku tahu . Aku memang tak akan berpeluang menipu kau " kepala digelengkan perlahan .
