"Masih jauh?" Ujar seorang wanita kepada pria disebelahnya. Pria tersebut hanya menolehkan wajahnya singkat tanpa mau membalas pertanyaan wanita tersebut.
Merasa tak mendapatkan jawaban yang diinginkan, akhirnya wanita tersebut hanya bisa menghela nafas dan diam. Yah memang bukan sekali dua kali, wanita itu terus saja mengajukan pertanyaan yang sama. Keheningan seolah menyelimuti mereka di malam nan dingin ini. Lalu, tak lama kemudian tibalah mereka di tempat tujuan.
"Turun" Kata lelaki tersbut.
"Oh jadi ini tempatnya"
Akhirnya mereka berdua turun dari mobil sembari membawa sebuah kotak. Bukan sebuah kotak yang kecil atupun besar, melainkan kotak yang cukup sedang dengan hanya punya 1 lubang kecil di tiap sisinya. Merekapun akhirnya berjalan terlebih dahulu tuk sampai ke bangunan yang sedang dicari-cari. Yah, mereka harus berjalan kaki kira-kira mungkin berjarak 50 meter. Dikarenakan jalanan yang sempit membuat mobil yang mereka naiki kesulitan tuk kesana.
"Aish pakai jalan kaki dulu, malah jalannya sempit sama gelap. Hum udah capek aku itu" Gerutu si wanita
"Sabar, kamu itu dari tadi ngeluh mulu, semakin cepat kita selesaikan ini maka semakin cepat pula untuk kita pulang. Jadi gak usah marah-marah lagi"
"Aku nggak marah-marah ya cuman___"
"Cuman apa? Hem? Cuman mau ngeluarin isi kepala kamu sambil bicara terus? Risih telinga aku lama-lama dengarnya"
"Hee enak aja nggak ya. Aih gara-gara kotak sialan ini kita mesti kesini deh" Keluh wanita tersebut yang kesekian kalinya.
"Kalo gitu ayo, katanya nggak betah disini"
"Huft iya iya, kalau kayak gini mah mending aku gak ikutan"
"Tuh kok masih ngeluh lagi, ya udah sebelum pulang mau liburan berdua nggak? Udah lama loh kita nggak berduuan sayanggg" Goda lelaki tersebut.
"Aih kok malah bercanda hem" Balas wanita tersebut seraya menggembungkan pipinya.
"Pertama, aku serius. Kedua, jangan pasang muka cemberut gitu. Terus lagian siapa juga yang ngusulin ide ini hem? Kamu kan, jadi kamu ya mesti ikut" Balas lelaki tersebut seraya mendekatkan kotak tersebut kepada wanita itu.
"Aih jauhin itu dariku. Oke oke emang aku yang ngusulin, tapi kalau aku tau perjalanannya seperti ini yah masa aku mau ikut. Mending kamu aja yang pergi sendiri"
"Udah ah nggak usah ngeluh mulu, tuh lihat bangunannya udah kelihatan" Putus lelaki itu.
Tak beberapa lama kemudian, sampailah mereka di depan sebuah bangunan. Mereka langsung disuguhkan pemandangan bangunan besar dengan pagar yang cukup unik. Mengapa dikatakan pagar yang cukup unik? Itu karena pagar tersebut cukup tuk menghalau orang luar melihat ke dalam pagar. Seperti, ada sesuatu yang dilindungi ataupun memiliki teritori sendiri. Entahlah kedua orang itu tak terlalu memikirkannya. Saat mereka melihat ke sisi kanan, ternyata disana terdapat sebuah pos. Mungkin pos penjagaan yang didalamnya ternyata terdapat 2 orang lelaki, yang mereka yakini sebagai penjaga. Lelaki tersebutpun mendekat kepada kedua orang itu berada dan menyampaikan maksud tujuannya.
Yah memang benar dugaan mereka, bahwa itu adalah sebuah pos penjagaan dan mereka berdua adalah penjaga yang bertugas. Setelah berbincang sejenak akhirnya kedua penjaga tersebut mengizinkan kedua orang itu tuk masuk. Kesan pertama mereka terhadap tempat itu cukup wajar, yah memang wajar seperti layaknya rumah pada umumnya. Kedua orang tersebut disuruh menunggu di ruang tamu. Dan tak lama kemudian datanglah seseorang menggunakan pakaian yang cukup rapi dan formal daripada kedua orang tersebut, seraya berkata...
"Mari silahkan ikuti saya tuan dan nyonya"
"Kau siapa?" Ujar wanita tersebut setelah melihat penampilannya yang cukup berbeda dengan penjaga yang mengantarkannya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Monster
FanficIni hanya sebuah kisah bodoh. Kisah seorang anak berumur 9 tahun.. Eh tunggu-tunggu kurasa kata "anak" sudah tak cocok lagi, bagaimana jika orang gila? Psikopat? Gangguan jiwa? Ahh aku tau apa yang cocok... >> Kisah seorang monster berumur 9 tahun <...