Bab 1

62 6 7
                                    

Maaf typo bertebaran!!!

HAPPY READING 🤗







Disore hari yang cerah, seorang gadis duduk termenung di bawah pohon yang rindang ditepian danau. Suasana yang sunyi, angin yang sejuk membuat gadis itu betah menyendiri di tempat itu. Ditempat inilah gadis itu bisa mengembalikan moodnya dan dapat tersenyum secara tulus sambil menyaksikan tenggelamnya mentari.

"Raina, ternyata lo disini"suara cempreng alanda menggema ditelinga raina.

Ya gadis itu bernama Raina, Raina Fransiska Wijaya. Gadis dengan paras cantik yang memiliki tubuh mungil, rambut kriting ikal, hidung mancung dan mata yang bulat. Dia merupakan putri satu - satunya dari keluarga kaya, Marko Wijaya dan Hanna Wijaya.

"Dari tadi dicariin, ternyata disini"kata alanda dengan nada yang terengah - engah

Akan tetapi raina hanya terdiam.

"Eh kok malah diam si"kata alanda lagi

"Ada apa lo kesini" kata raina lirih

"Udah sore loh. Sebentar lagi gelap, pulang yuk"ajak alanda

"Gue masih mau disini"kata raina tanpa menengok sahabatnya

Alanda Dyandra, ia adalah sahabat raina sejak kecil

"Ya udah gue tunggu lo disini"kata alanda

Sejenak hening tanpa ada yang memulai percakapan diantara mereka. Hingga rintikan air hujan mulai turun membasahi merka. Alanda menarik tangan mungil raina untuk pergi dari danau dan mereka menuju rumah raina menggunakan mobil alanda yang dikemidikan oleh alanda sendiri.

Dalam perjanalan tidak ada yang memulai percakapan diantara mereka. Raina melihat sisi jendela mobil sedangkan alanda fokus dengan menyetirnya.

Tak lama, mereka pun sampai disebuah rumah mewah bernuansa putih yang ada disebuah perumaha elit dijakarta. Mereka turun dari mobil, dan disambut oleh penjaga rumah keluarga Marko Wijaya.

"Al lo ati - ati ya pulangnya, makasih juga udah nganterin gue sampai rumah"kata raina berterimakasih pada sahabatnya yang selalu ada untuknya.

"Iya rain, sama - sama. Ya udah gue pulang ya. Salam buat om sama tante"kata alanda

Raina hanya tersenyum dan mengangguk, memperlihatkan deretan gigi yang putih dan gingsul sebagai pemanis senyumnya.

"Sayang, kamu dari mana saja?"tanya seseorang yang kelihatan cemas

"Dari rumah alanda bun"kata raina berbohong dan raina langsung pergi kekamarnya yang berasa di lantai 2

Kamar serba ping ini diisi oleh ranjang besar yang berasa ditengah ruangan, lemari yang cukup besar yang berisikan baju serta tas - tas koleksi raina. Tidak lupa dinding yang dihiasi oleh deretan medali dan piagam penghargaan yang pernah ia raih.

Raina mulai masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Selesai mandi, raina duduk dibawah jendela kamar yang memperlihatkan sinaran rembulan yang indah malam ini.

Ia mengingat kejadian tadi pagi yang dia alami dikampus. Chiko immanuel adalah kekasih raina yang juga berasal dari keluarga kaya. Tadi pagi dia melihat kekasihnya bersama dengan wanita lain dan bergandengan mesra dengannya.

Wanita itu merupakan orang yang sangat membenci raina dan merupakan senior dikampusnya. Lalu raina menghampiri mereka yang sedang tertawa disebuah koridor kampus dengan saling bergandengan. Mereka terkejut akan kehadiran raina, bisa dilihat wajah chiko pucat pasi melihat kehadiran raina.

Air mata mulai membendung dipelupuk mata raina yang tidak menyangka bahwa chiko akan tega berbuat itu kepadanya. Dengan hati yang sakit, raina pergi meninggalkan mereka dan memilih untuk pergi ke danau yang menjadi tempat favoritnya.

Tak terasa air mata raina mulai mengalir dengan sendirinya, hingga suara pintu diketuk membuyarkan lamunanya, ia pun beranjak dari duduknya seraya berjalan membuka pintu.

"Sayang makan malam dulu ya" kata hanna membujuk putrinya

"Iya, bunda turun saja dulu nanti raina menyusul"kata raina lirih

"Baiklah, bunda tunggu dibawah ya"jawab hanna yang berlalu meninggalkan raina

*****

Diruang makan sudah ada Marko, hanna, dan juga chiko. Raina mendengus pelan melihat chiko berada dirumahnya dan ikut makan malam bersama keluarganya.

"Lo ngapain disini!"ketus raina tidak suka.

Marko dan hanna hanya terdiam bingung melihat putrinya

"Maafin gue rain, tadi itu gu-" "ini ada apa si sayang kok jadi ribut, bahasnya nanti saja ya, sekarang kita makan dulu. Kata hanna memotong ucapan chiko.

Kemudian mereka makan dengan suasana yang hening.

*****

Chiko menghampiri raina yang sedang duduk dirmtepian kolam renang.

"Rain, maafin soal yang dikampus tadi ya"mohon chiko sambil duduk disebelah raina. Sedangkan raina hanya tertawa meremehkan

"Lo bilang maaf? "raina berdiri sambil membuang muka

"Iya rain, maafin aku. Itu ga seperti yang kamu liat"chiko berdiri sambil meraih tangan raina yang dilipat didadanya

"Ga seperti yang gue liat? Hahh!? Sangat lucu" kata rainsa sambil menepis tangan chiko dan pergi meninggalkannya. Chiko menahan tangan raina sehingga raina berbaik badan menghadap chiko dan berkata,

"Rain, dengerin penjelasan aku dulu"

"mendingan li balik de"usir raina sambil berlalu pergi meninggalkan chiko sendiri dipinggiran kolam renang.

*****


Tbc

Maaf typo bertebaran!!!

Udah dulu ya..

Jangan lupa vote dan komen..

Biar aku semangat up ceritanya

Rain in SunsetWhere stories live. Discover now