Bab 13

13 3 4
                                    

Mulai seru kan ceritanya🤭

Maaf typo bertebaran!

Happy reading🤗





Dalam perjalanan membeli es cream pesanan dari Raina, Davin senyum senyum sendiri.

Ia membayangkan kejadian tadi. Raina sangat lucu ketika sedang menangis.

Ia sudah membeli 2 buah es cream kesukaan Raina. Rasa coklat dan vanila.

Sesampainya diruangan, ia terkejut ketika melihat gadis itu. Ia sudah tertidur dengan pulas.

Davin meletakan es cream tersebut kedalam lemari pendingin yang berada dipojok ruangan.

Ia duduk disamping ranjang Raina dan menggenggam tangan mungilnya.

"Gue gak akan ninggalin lo lagi Rain, gue janji. Gue gak mau kehilangan lo lagi, youre mine"

Degggg

Dalam hati ia tertawa kecil, ia belum benar benar tertidur. Memang benar dia sedang riduran, ia pura pura tertidur ketika Davin masuk kedalan ruanganyya.

Ia sangat menyesal berpura pura tidur. Dia batu teringat bahwa dia belum melahap habis es creamnya.

Untung saja Davin meletakannya di lemari pendingin,bukan dihabiskan sendiri.

Detik demi derik, berubah menjadi menit. Raina sudah tertidur, tak ganya Raina Davin pun ikut tertidur dengan posisi yang masih duduk didamping Raina.

*****

Pagi telah menampakan sinarnya, namun kedua orang itu belum saja bangun dari dunia mimpinya.

Sampai suara pintu pun mereka belum tersadar dari mimpinya masing masing.

"Permisi" sapaan suster terabaikan

Huhu kasihan ya, kaya perasaan
author:( hihii. Skip:v

"Permisi"ulang suster itu sekali lagi

Davin mengerjapkan matanya karena merasa tidurnya terganggu. Ia baru sadar kalo semalam dia tidak pulang dan tidur disini.

"Eh iya maaf sus, gimana ya?"

Suster tertawa pelan.

"Maaf tuan, saya mau memetiksa nyonya Raina sebentar"

Raina pun terbangun ketika ada yang memanggil mananya.

"Eh iya sus, silahkan anaknya udah bangun noh"tunjuk Davin

"Yang soan napa"ketus Raina

Suster itu hanya tertawa kecil sambil menutupi mulutnya.

Suster tersebut sudah selesai memeriksa Raina, lalu ia berpamitan. Suster mengatakan bahwa Raina hari ini sudah boleh pulang.

"Lo gak kuliah?"

"Gak"

"Kenapa?"

"Males aja"

"Elah pulang sana, kuliah yang bener"

"Ini tanggal merah"gemas Davin lalu mencubit hidung Raina

Raina mengerucutkan bibirnya. Ia mengapa lupa dengan hari. Entahlah.

"Yaudah gue pulang dulu ya, gue mau mandi. Lo hari ini udah dibolehin pulang juga, jangan lupa kabarin bonyok lo"

"Ooh ya udah, makasih ya udah nungguin gue"

"Sama sama putri kecil, dah bue pulang dulu"

Davin keluar menuju parkiran, ia sangat gerah dan ingin cepat cepat pulang.

Dan tak disanga ia berpapasan lagi dengam Alanda yang sibuk membawa rantang makanan.

Alanda tidak melihat keberadaan Davin, ia sangat bersyukur. Ia melanjutkan perjalanannya.

*****

Alanda sudah didepan ruangan Raina, ia langsung saja masuk tanpa mengetul pintu.

"Astaga!!, kalo masuk ketuk pintu dulu kek. Main nyelonong aja, kaget tau!"cibir Raina

"Hihiii...  Ya maaf, kaya gak tau gue aja"

Raina hanya mendengus pelan.

"Nih makan, gue bawain makanan kesukaan lo. Sup makaroni, tadi gue mampir kerumah lo dulu sebelum kesini. Dan kata bonyok lo, lo udah di bolehin pulang ya"

"Wawww, sahabat gue baik banget si. Ahhh jadi terharu gue"

"Dih biasa aja kali"

"Iya gue udah dibolehin pulang, mana bonyok gue?"kata Raina sambil mentantap makanannya

"Bentar lagi nyampe kayaknya, tapi bokap lo lagi nungguin nyokap lo dandan. Gue diauruh bareng mereka tapi gue gak mau. Nyokap lo lama"

Raina hanya membulatkan mulutnya membentuk huruf o dan mengangguk paham.

Alanda sejenak berpikir, tadi waktu dilorong rumah sakit kayanya dia papasan dengan seseorang, tapi siapa?

"Tadi gue kayanya ketemu kak Davin deh, jalo gal salah si"tiba tiba Alanda nyeplos

Uhukkk uhuk

Raina tersedak ketika mendengar perkataan Alanda.

"Elah bocil, nih minum. Makanya kalo makan jangan cepet cepet napa"

Raina langsung meraih botol minuman yang diserahkan Alanda.

"Apa? Lo papasan sama Davin? Eh maksud gue kak Davin?"

"Iya si kayanya, tapi gue pasti gak salah orang, ngapain ya dia kesini?"

"Njenguk gue"ceplos Raina

Alanda dibikin cengo, ia membuka mulutnya lebar.

"Hah!? Yang bener?"

"Iya, dia temen masa kecil gue. Yang pernah gue ceritain ke lo. Dia Hesa"

Alanda tambah dibikin cengo oleh perkataan Raina barusan.

"What!! Kok bisa?"

"Biasa aja tu mulut"Raina meremas mulut Alanda

"Ya maaf"

"Kok bisa si?"

"Nanti gue ceritain dirumah gue"

Soalnya kalo diceritain disini author bingun, panjang bet hihii. Skip:v

Suasana mulai kembali temang, hingga bokap dan nyokap Raina datang dan memberskan baju baju Raina.

Raina pulang dijemput oleh bonyoknya.

*****





Tbc

Jangan lupa vote dan komen🤗

Maaf typo bertebaran!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 09, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rain in SunsetWhere stories live. Discover now