Bab 11

11 2 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Happy reading 🤗





Kini Davin telas lolos dari Alanda, ia sangat ceroboh kenapa hampir saja dia keceplosan akan mengatakan putri kecil.

Davin membayangkan masa lalunya. Dia sangat suka mengejek teman semasa kecilnya dengan sebutan putri kecil.

Flesback on

"Sayang pulang yuk, ini udah sore"

"Nanti dulu pah, aku masih mau main sama Hesa"ucap gadis kecil

"Ini mau hujan loh"

"Iya sekarang pulang ya, besok main ketaman lagi"bujuk anak laki laki

"Ayo dong, putri kecilnya papah kan anak yang nurut"

"Ihhh papah, aku udah gede"rengek gadis itu

"Huwaaa, putri kecil"tawa Hesa pecah

"Om, liat Hesa. Nakal!!"

"Sayang jangan gitu dong"kata ayah Hesa

"Abisnya lucu pah. Hahahaa"

"Sudah sudah, yuk kita pulang. Mau hujan juga"

Gadis kecil itu ngambek dan langsung meninggalkan semua orang ditaman.

Akan tetapi Hesa tidak berhenti menertawakan teman kecilnya itu.

Fleshback off

Davin tersenyum membayangkan masa kecilnya yang indah.

*****

Disinilah Alanda, ia sedang menjenguk Raina. Bunda dan ayah Raina pulang setelah Alanda datang karena ada meeting mendadak.

"Kenapa lo bisa kaya gini si?" sidik Alanda

Tidak ada jawaban dari Raina, ia hanya mendesah pelan.

"Elah budeg lo ya!?"

"Lo kaya gak tau gue aja, gue ujan ujanan"

"Huftt,,, lo tuh ya ga bisa berubah"

"Ya ngga bisa lah, kan gue manusia. Ya gak bisa berubah"

Alanda hanya diam, jika meladeni Raina pasti ia akan kalah.

Tiba tiba suster datang membawa makan siang untuk Raina.

"Permisi"ucap suster ramah

"Ini makan siang nyonya Raina, tolong dihabiskan dan jangan lupa makan obatnya"lanjutnya

"Makasih sus"ucap Raina dan Alanda berbarengan

Kemudian suster tersebut meletakan makanan dimeja samping ranjang Raina dan berlalu pergi.

"Noh cepet makan"perintah Alanda

"gak ah, ga enak"

"cepet gak, lo belum makan kan?"

"gak mau, ambilin makanan dirak ditu dong"

Raina menunjukan rak yang ada diujung ruangan.

Orang tua Raina sudah paham jika ia sedang sakit, pasti mereka telah menyiapkan makanan kesukaannya dari rumah. Sop makaroni buatan bibi.

Alanda menyerahkan rantang isi makanan pada Raina.

"loh ini apaan?"

"lo kira?"

Alanda memutar bola matanya malas.

"Maksud gue kalo lo makan sop ini, sedangkan makanan dari suster tadi lo apain?"

"Gue buang"

"Astaga, terserah lo aja deh"ucap Alanda malas

Raina menertawakan wajah Alanda yang sangat lucu ketika sedang marah.

*****

Tak terasa hari mulai malam. Sedari tadi sepasang sahabat itu hanya bercanda tawa didalam ruangan.

"Rain, gue pamit pulang ya soalnya gue belum bilang sama bonyok gue kalo gue mampir kesini"

"Yah gak asik ahh, masa gue sendirian disini sih. Gue ikutan pulang ya"Raina mengeluarkan puppy eyesnya seperti difilem kartun upin ipin

"Gak lah! Lo belum sembuh"

"Elah, pelit amat si. Gue bosen sendirian"

"Okee gue pulang, besok gue kesini lagi"Alanda nyelonong keluar tanpa adanya ijin dari Raina

Raina hanya mendengus kesal dengan perlakuan Alanda.

"gue sendirian dong"

"Gabut amat si"

Author juga sering gitu hehee. Skip:v

*****

Disisi lain alanda cekikikan meninggalkan sahabatnya sendirian. Ia sangat senang mengerjai Raina, ia tau pasti Raina sedang merutuki dirinya saat ini.

Alanda pergi menuju parkiran untuk mengambil mobilnya. Pasti ia akan mendapatkan hadiah sepesial jika sudah berada dirumah nanti. Omelan dari bonyoknya.

Tak disangka Alanda berpapasan dengan orang yang Alanda rasa ia mengenalnya. Mereka saling bertabrakan, namun orang tersebut langsung pergi kedalam rumah sakit.

Alanda tidak memperdulikannya, ia kembali melanjutkan perjalannannya.

Kini seseorang sedang bertanya kepada resepsionis untuk menunjukan salah satu ruangan.

Ia mengerti saat dijelaskan dan langsung menuju ke tempat yang diarahkan.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, orang tersebutlangsung nyelonong masuk.

Raina terkejut dengan kehadiran orang tersebut.

"Lo ngapain disini!?"








Tbc

Maaf ya baru up lagi

Jangan lupa vote dan komen 🤗

Maaf typo bertebaran!

Rain in SunsetWhere stories live. Discover now